Faktor-Faktor Risiko Likuiditas Dana Pada Bank Syariah Penentuan Kebutuhan Likuiditas Instrumen Likuiditas Bank Syariah

2. Strategi Likuiditas Dana

Secara umum likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan bank untuk memenuhi segera kebutuhan dana cash flow dengan biaya dana yang wajar. Likuiditas diperlukan bank antara lain untuk menunjang kelancaran operasinya, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi penyaluran pinjaman, serta mempertinggi tingkat fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi yang menguntungkan. 28

a. Faktor-Faktor Risiko Likuiditas Dana Pada Bank Syariah

Manajemen likuiditas dapat muncul apabila bank tidak mampu memenuhi dana yang cukup pada saat dibutuhkan baik untuk meng-cover kebutuhan sehari- hari maupun untuk memenuhi keperluan mendesak. Besar kecilnya risiko ini, sedikit banyaknya ditentukan oleh beberapa faktor antara lain: 29 a Kecermatan dalam perencanaan arus kas cash flow dan arus dan fund flow berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana termasuk kejelian melihat tingkat fluktuasi dana volatility of fund. b Ketepatan dalam mengatur struktur dana, termasuk kecukupan dana-dana non PLS Profit and Loss Sharing. 28 Huasaini Mansur dan Dhani Gunawan, Dimensi Perbankan Dalam Al-Qur’an, Jakarta: PT. Visi Cita Kreasi, 2007, hal. 429. 29 Huasaini. Dimensi. hal. 429-430. c Ketersediaan aset yang dikonversikan menjadi kas. d Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of the last resort dari Bank Sentral.

b. Penentuan Kebutuhan Likuiditas Instrumen Likuiditas Bank Syariah

Dalam rangka memenuhi kebutuhan bank syariah akan instrumen likuiditas maka Bank Indonesia, yang didukung oleh Dewan Syariah Nasional, telah menciptakan dua buah instrumen beserta peraturan pelaksanaannya sebagai berikut: 30 1 Serifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI Serifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI adalah sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip Wadi’ah. SWBI merupakan piranti moneter yang sesuai dengan prinsip syariah yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter. 31 Dan Bank Indonesia selaku bank sentral berkewajiban melakukan pengawasan dan pengembangan terhadap bank syariah sesuai dengan 30 Zainul. Dasar-Dasar. hal. 197-200. 31 PBI Nomor: 29PBI2000 tanggal 23 februai 2000 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. perundang-undangan yang berlaku, bahwa Sertifikat Bank Indonesia SBI yang berdasarkan sistem bunga tidak boleh dimanfaatkan oleh bank syariah. 32 Dan upaya untuk mendorong kepatuhan terhadap prinsip syariah, maka Bank Indonesia akan mendorong diterapkannya konsep pengaturan yang terintegrasi antara aspek keuangan dan kesyariahan. 33 Firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 29: ⌧ ☺ ءﺎ ا : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. SWBI merupakan instrumen kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan kelebihan likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip syariah. SWBI mempunyai karakteristik sebagai berikut: 34 32 Fatwa DSN No. 36DSN-MUIX2002 tanggal 23 Oktober 2002 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI 33 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, cet. Ke-1,Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hal. 138-139. 34 Gemala. Aspek-Aspek. hal. 113. • Merupakan tanda bukti penitipan dana berjangka pendek. • Diterbitkan oleh Bank Indonesia • Merupakan instrumen kebijakan moneter dan sarana penitipan dana sementara. • Bank dapat memberikan bonus atas transaksi penitipan dana. 2 Fasilitas pembiayaan jangka pendek bagi bank syariah FPJPS Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya menghadapi risiko likuiditas yaitu beupa kesulitan pendanaan jangka pendek, dan ini disebabkan ketidaksesuaian antara arus masuk dibandingkan dengan arus dan keluar missmatch. Kesulitan pendanaan jangka pendek tersebut dapat mengakibatkan terjadinya saldo giro bank syariah pada Bank Indonesia menjadi negatif. Untuk menutup kesulitan pendanaan yang bersifat jangka pendek, pada dasarnya bank syariah pertama-tama harus mengupayakan dana di pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah, dengan menggunkan berbagai instrumen pasar uang yang tersedia di pasar uang tersebut. 35 FPJPS mempunyai tujuan yaitu sebagai penyediaan plafon pendanaan yang hanya dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka 35 Zainul. Dasar-Dasar. hal.198-199. pendek 36 . Fasilitas pembiayaan tersebut di atas, yang diberikan dalam bentuk FPJPS wajib dijamin dengan agunan berupa Setifikat Wadiah Bank Indonesia, danatau surat berharga, danatau tagihan lain yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Fasilitas FPJPS hanya diberikan kepada bank syariah yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek namun memenuhi persyaratan tingkat kesehatan dan permodalan illiquid but solvent. 37

c. Pedoman Syariah

Dokumen yang terkait

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

6 49 110

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH PERIODE 2005 – 2015 (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mega Syariah)

0 10 90

PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DITINJAU DARI KINERJA KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk )

0 21 1

Analisa aplikasi produk jasa Bank Garansi dalam suatu perbandingan : Studi kasus pada PT.Bank Muamalat Tbk.Dan Bank Syariah Mega Indonesia

0 7 89

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk Dan Pt Bank Syariah Mandiri COVER

0 0 11

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 2

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 10

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 1

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 15

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 34