3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan kuisioner. Ketiga teknik ini pengumpulan data tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut: a. Observasi pengamatan, dilakukan terhadap berbagai fenomena yang terjadi
dilokasi penelitian yang berkaitan dengan proses budidaya ikan kerapu di HSRT SBU.
b. Wawancara interview, dilakukan terhadap informan pembudidaya ikan kerapu, tokoh masyarakat dan lain-lain, yang mengetahui secara luas dan
mendalam menyangkut variabel-variabel penelitian indepth interview, dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan.
c. Kuisioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden sampel, yaitu pembudidaya ikan kerapu.
3.6 Definisi Operasional Variabel
Variabel dari penelitian ini adalah merupakan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi produksi budidaya kerapu HSRT di Kecamatan Bungatan
Kabuapaten Situbondo: a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam pembudidaya kerapu
HSRT, diantaranya: a. Faktor sumber daya.
HSRT kerapu sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya seperti: 1 Produksi, adalah total dari hasil produksi yang diperoleh pembudiday
kerapu HSRT per siklusnya. 2 Harga telur, dalam memproduksi benih kerapu dibutuhkan telur yang
berkualitas baik. Telur berkualitas baik adalah telur yang tahan terhadap penyakit dan memiliki waktu panen yang cepat. Telur
berkualitas baik akan menghasilkan benih kerapu yang bermutu bagus sehingga diharapkan memiliki pangsa pasar yang lebih luas. Telur
berkualitas memiliki harga di pasar yang lebih mahal.
3 Ketersediaan pakan, komposisi pakan disesuaikan dengan umur larva karena ukuran larva dalam setiap stadium tidak sama. Pakan diberikan
pada larva untuk menjaga kelangsungan hidup dan proses tumbuh kembangnya.
4 Ketersediaan obat, diperlukan untuk menjaga daya tahan larva dari serangan virus atau hama. Kegagalan produksi budidaya kerapu HSRT
salah satunya dipengaruhi oleh serangan virus dan hama. 5 Tenaga kerja, dalam proses pra produksi hingga panen HSRT
memerlukan tenaga kerja yang terampil untuk membantu, sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan efisien.
Peneliti akan mengobservasi secara langsung di lapangan guna mendapatkan gambaran kondisi HRST kerapu dengan nyata.
b. Biaya produksi. Suatu usaha pastinya memerlukan finansial yang dikelola dengan baik.
Biaya produksi yang dikeluarkan selama masa produksi budidaya kerapu HSRT akan diteliti.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pembudidaya kerapu HSRT.
Pelatihan yang dilakukan oleh DKP Kabupaten Situbondo menjadi faktor eksternal yang diteliti. Bagaimana pelaku HSRT menerapkan manajemen yang
baik dikarenakan pengaruh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo dalam mendukung usaha tersebut dengan memberikan pelatihan
manajemen.
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Faktor