Pendekatan Bisnis Internasional Kerangka Konseptual

29

1.5.4 Pendekatan Bisnis Internasional

Penulisan karya ilmiah memerlukan adanya suatu cara pandang untuk melihat kasus yang sedang diteliti, cara pandang tersebut dikenal dengan istilah pendekatan. Menurut KBBI, pendekatan adalah proses, pembuatan, atau cara mendekati. 42 Sebelum membahas lebih mendalam mengenai pendekatan yang digunakan dalam karya ilmiah ini, terlebih dahulu penulis menjelaskan perbedaan antara kerangka pemikiran teori dan konsep dan pendekatan. Kerangka pemikiran merupakan kumpulan teori-teori ataupun konsep yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis permasalahan yang diteliti, sedangkan pendekatan merupakan cara mendekati permasalahan yang sedang diteliti. Mudahnya, penulis menganalogikan seperti pada saat penyembelihan hewan, pisau dianalogikan sebagai alat yang digunakan untuk menyembelih hewan dan pendekatan dianalogikan sebagai cara yang digunakan untuk menyembelih hewan tersebut, apakah menggunakan cara islam, kristen, hindu, ataupun yang lainnya. Kesimpulannya adalah, pendekatan tidak digunakan sebagai alat untuk menganalisis suatu permasalahan tetapi hanya digunakan untuk melihat permasalahan tersebut. Supaya bisa mendekati kasus atau permasalahan dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan pendekatan bisnis internasional. Alasannya karena kasus dalam karya ilmiah ini lebih bersifat bisnis, yaitu mengatur perdagangan produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai aktor dan bukan negara, sehingga keputusan juga dibuat oleh perusahaan dan bukan negara. Dalam Ilmu Hubungan Internasional hal ini dibenarkan, karena menurut kaum liberal bahwa aktor dalam Hubungan Internasional saat ini sudah berkembang, tidak hanya negara tetapi juga non-negara salah satunya adalah perusahaan multinasional, karena itu pendekatan bisnis internasional ini digunakan. Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. 43 Bisnis internasional sebagai sebuah disiplin merupakan hal 42 Pengertian ini Dilihat dari http:kbbi.web.id diakses pada 29 Oktober 2015 pukul 12:15 43 Donald A Ball, dkk. 2005. “Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global”. Halaman 8. Jakarta: Salemba Empat 30 yang baru, tetapi bisnis internasional sebagai sebuah praktik bisnis bukanlah hal yang baru. Seperti yang telah dijelaskan pada awal sub bab ini bahwa perusahaan multinasional adalah pelaku bisnis internasional, maka dari itu pembahasan mengenai bisnis internasional akan selalu berkaitan dengan perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional adalah sebuah induk perusahaan holding company yang operasinya tersebar secara internasional. 44 Sebagai sebuah holding company , perusahaan multinasional memiliki perusahaan afiliasi di luar negeri yang masing-masing diberi wewenang untuk menyesuaikan produk dan strategi pasarnya di negara mereka. Terdapat tiga macam lingkungan yang menjadi fokus bahasan dalam bisnis internasional, yaitu lingkungan domestik, lingkungan luar negeri, lingkungan internasional. Lingkungan domestik adalah semua kekuatan yang tidak dapat dikontrol dan dapat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan, kekuatan ini bersumber dari negara asal. Lingkungan luar negeri adalah semua kekuatan yang tidak dapat dikontrol dan dapat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan, kekuatan ini bersumber dari negara lain luar negeri. Lingungan internasional adalah interaksi antara kekuatan-kekuatan lingkungan domestik dan luar negeri. 45 Masing-masing lingkungan tersebut dipengaruhi oleh dua kekuatan, yaitu kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Kekuatan internal adalah kekuatan-kekuatan yang dapat dikendalikan controllable forces, seperti faktor-faktor produksi modal, bahan baku, dan tenaga kerja, dan aktivitas- aktivitas organisasi personalia, keuangan, produksi dan pemasaran. Kekuatan eksternal adalah kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dikontrol uncontrollable forces , seperti persaingan, distribusi, ekonomi, sosioekonomi, keuangan, hukum, fisik topografi, iklim, dan sumber-sumber alam, politik, sosiokultural, buruh tenaga kerja, dan teknologi. 44 Ibid. Halaman 5 45 Donald A Ball, dkk, Op.Cit., 21 31 Penjelasan mengenai lingkungan bisnis internasional dan kekuatan yang mempengaruhinya dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.7 Lingkungan Bisnis Internasional Sumber: Donald A. Ball, dkk. 2005.” Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global”. Halaman 23. Jakarta: Salemba Empat Berdasarkan gambar, afiliasi A dan B merupakan kegiatan bisnis dalam suatu negara, masing-masing dipengaruhi oleh kakuatan internal dan kekuatan eksternal. Kondisi yang ada didalam afiliasi baik A maupun B disebut lingkungan domestik, sedangkan kondisi di luar afiliasi disebut lingkungan luar negeri, apabila terjadi transaksi maka afiliasi A dan afiliasi B bekerja dalam lingkungan internasional. Supaya bisa memudahkan penjelasan tersebut, penulis mencontohkan permasalahan dalam karya ilmiah ini, misalnya apabila PT. Martina Berto Tbk memproduksi produk kosmetik dan hanya dipasarkan di Indonesia, maka penjualan hanya dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan domestik, dan PT. Martina Berto Tbk dalam hal ini tidak bekerja dalam lingkungan internasional, tetapi apabila PT. Martina Berto Tbk memproduksi 32 produk kosmetik kemudian memasarkannya di Malaysia, maka dalam hal ini PT. Martina Berto Tbk telah bekerja dalam lingkungan internasional.

1.6 Argumen Utama

Argumen utama dalam karya ilmiah ini adalah penerapan skema harmonisasi regulasi kosmetik oleh ASEAN berdampak terhadap industri dan perdagangan kosmetik di Indonesia, dalam hal ini mencakup produsen sebagai penghasil produk dan konsumen sebagai pengguna produk industri kosmetik. Bagi produsen penerapan skema harmonisasi regulasi kosmetik berdampak negatif, yaitu berupa peningkatan persaingan yang ditandai oleh bertambahnya pemain dalam perdagangan kosmetik dari negara-negara ASEAN sehingga menyebabkan eksistensi produsen kosmetik asal Indonesia semakin terancam, sebaliknya penerapan skema harmonisasi regulasi kosmetik berdampak positif terhadap konsumen dengan banyaknya pilihan produk kosmetik dan terjaminnya kualitas produk yang dipasarkan di ASEAN dan terutama di pasar Indonesia.

1.7 Metode Penelitian

Setiap penulisan karya ilmiah tentu memiliki metode penelitian yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Metode penelitian itu sendiri berarti cara-cara yang digunakan oleh penulis untuk menyelesaikan karya ilmiahnya, karena itu metode yang digunakan tergantung pada analisis penulis. Melalui metode penelitian ini, nantinya berguna mengarahkan jalannya penelitian yang dilakukan oleh penulis. 46 Jalan penelitian yang dimaksud dalam hal ini adalah, sebuah proses atau langkah-langkah yang tepat dan dirancang untuk mengarahkan penulis pada jawaban dari permasalahan yang ingin dianalisis. Penulis menggunakan dua metode penelitian dalam karya ilmiah ini. Kedua metode tersebut adalah metode pengumpulan data dan metode analisa data. Metode pengumpulan data merupakan sebuah teknik untuk mencari dan mengumpulkan 46 Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif fan Kuantitatif. Halaman 43. Yogyakarta: Erlangga