Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penilitian Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional 1.Variabel Independen

Tinggi tubuh badan dewasa berkaitan dengan panjangnya dari tulang panjang yang ditentukan oleh pertumbuhan lempeng epifisis. Pertumbuhan tulang ini terjadi melalui proses osifikasi endokondral. Regulasi pertumbuhan tulang secara longitudinal, percepatan pertumbuhan dan fusi lempeng epifisis sebagian besar dipengaruhi oleh estrogen. Namun, mekanisme bagaimana estrogen menyebabkan terjadinya fusi masih kurang difahami. Terdapat hipotesa mengatakan bahwa fungsi estrogen adalah untuk meregulasi proses fusi dengan menstimulasi proses apoptosis kondrosit, angiogenesis dan invasi sel tulang ke dalam lempeng pertumbuhan. Teori lain pula ada mengatakan bahwa, paparan estrogen menyebabkan kapasitas proliferasi kondrosit pada lempeng epifisis menurun yang menyebabkan peningkatan proses penuaan kondrosit sehingga mendorong terjadinya fusi. Didalam lempeng epifisis, yang menjadi penyumbang utama dalam pertumbuhan tulang panjang adalah proliferasi kondrosit, sintesa matrik dan hipertrofi kondrosit. Apabila terjadi fusi dan penutupan lempeng epifisis, kartilago lempeng epifisis akan diganti dengan tulang dan dipanggil garis epifisis. Pertukaran dari lempeng epifisis menjadi garis epifisis menandakan pertumbuhan seseorang itu akan berhenti Carter, Shea L. 2008.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana usia menarche mempengaruhi tinggi badan mahasiswi angkatan 08’ di Fakultas Kedokteran USU.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum Memperoleh informasi tentang hubungan antara usia menarche dengan tinggi badan mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 1..3.2.Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:- 1- Memperoleh data mengenai usia rata-rata menarche bagi mahasiswi FK USU angkatan 2008 2- Memperoleh tinggi badan rata-rata mahasisiwi FK USU angkatan 2008

1.4. Manfaat Penilitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi pendidikan, bagi yang diteliti dan peneliti 1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan umur menarche dengan tinggi badan bagi remaja perempuan. 2. Sebagai bahan infomasi untuk mahasiswa dan mahasiswi di FK USU tentang hubungan umur menarche dengan tinggi badan akhir bagi seseorang 3. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang menarche dan tingggi akhir badan Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi 2.1.1. Definisi menstruasi Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seseorang wanita, dimana terjadi perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Menstruasi adalah siklus yang dipengaruhi secara hormonal yang menyebabkan pelepasan dinding endometrium, berlaku diantara masa pubertas dan menopause dikuti dengan keluarnya cairan yang berdarah dari vagina Venes D,2005.

2.1.2. Fisiologis menstruasi

Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulanya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari. Panjang siklus haid yang normal adalah 28 hari tetapi variasinya cukup luas. Panjang siklus dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata- rata siklus pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah yang sedikit- sedikit kemudian dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2± 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah keluar dengan lebih banyak. Pada wanita dengan enemi defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik. Darah haid tidak membeku, ini mungkin disebabkan oleh fibrinolisin Wiknjosastro H,2008. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Mekanisme menstruasi

Hormon steroid estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan endometrium. Di bawah pengaruh estrogen endometrium memasuki fase proliferasi; sesudah ovulasi, endometrium memasuki fase sekresi. Dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron pada akhir siklus haid, terjadi regresi endometrium yang kemudian diikuti oleh pendarahan yang terkenal dengan nama menstruasi. Mekanisme menstruasi belum diketahui dengan seluruhnya Hanifa Wiknjosastro,2008.

2.1.4. Faktor-faktor enzim

Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta meransang pembentukan glikogen dan asam- asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut serta dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, dengan akibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian, lebih banyak zat-zat makanan mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum, apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi maka dengan menurunnya kadar progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan dan merosakkan bagian-bagian dari sel-sel yang berperan dalam sintesis protein.Karena itu, timbul gangguan dalam metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endometrium dan pendarahan. 2.1.5.Faktor- faktor vaskular Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria- arteria, vena-vena dan hubungan antaranya, seperti digambarkan diatas. Dengan regresi endometrium timbul statis dalam vena-vena serta saluran –saluran yang Universitas Sumatera Utara menghubungkannya dengan arteri dan akhirnya terjadi nekrosis dan pendarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena. 2.1.6.Faktor prostaglandin Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. Disebabkan terjadi disintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada menstruasi 2.2. Menarche 2.2.1. Definisi menarche Menarche adalah menstruasi pertama yang terjadi pada masa pubertas Davies,1985.

2.2.2. Onset menarche Seseorang anak perempuan mengalami menarche pada umur yang berbeda-beda.

Umur semasa menarche dipengaruhi oleh biologi wanita, seperti genetik dan faktor lingkungan terutamanya faktor nutrisi. Rata-rata umur menarche semakin menurun selama beberapa abad kebelakangan ini tetapi magnitud kemerosotan ini dan faktor yang bertanggungjawab masih menjadi subjek perdebatan. Umur menarche rata-rata adalah 11,75 tahun Davies, 1985. Dianggarkan di Amerika Serikat adalah 12,5 tahun Must A,2003 dan 13,06 ±0,10 tahun di Iceland Magnússon, 1978. Kebanyakan anak perempuan, menarche tidak menandakan yang ovulasi telah terjadi. Pada gadis postmenarche, kira-kira 80 siklus nya adalah anovulatari dalam masa setahun setelah menarche, 50 pada tahun ketiga dan 10 dalam 6 tahun Apter D,1980. Universitas Sumatera Utara 2.2.3.Faktor –faktor yang mempengaruhi menarche Pengaruh tekanan dan lingkungan sosial terhadap waktu menarche. Sosial dan psikologikal adalah pengaruh lingkungan yang paling kurang difahami dalam masa pubertas. Dibandingkn dengan pengaruh genetik, nutrisi dan keadaan umum kesehatan, pengaruh sosial adalah lebih kecil dan bergeser hanya beberapa bulan. Bagian dari lingkungan psikososial anak yang paling penting adalah keluarga. Beberapa aspek dari struktur dan fungsi keluarga dilaporkan adalah secara independen berkaitan dengan menarche yang awal. • Insidensi obesitas pada anak yang meningkatmolekul estrogen dan progesteron adalah derivat dari kolestrol • Ketiadaan ayah di rumah dari masa awal kehidupan anak Michele K,1990. • Perselisihan dalam keluarga. Beberapa aspek dari struktur dan fungsi keluarga dilaporkan adalah secara independen berkaitan dengan menarche yang awal. • Ahli keluarga yang ramaikeluarga besar. • Hubungan yang lebih rapat antara anak dengan ayah kandungnya. • Ahli keluarga yang bersifat pendukung dan keluarga yang kurang mengalami tekanan. • Mempunyai saudara perempuan yang lebih ramai 2.2.4.Perubahan yang berlaku dalam rata-rata umur menarche Kebanyakan sumber bersetuju bahwa rata-rata untuk umur menarche anak perempuan dalam masyarakat moden semakin menurun walaupun alasan dan derajatnya masih menjadi subjek yang perdebatan. Dinyatakan bahwa penurunan sebanyak 2-2,5 tahun kira-kira dari tahun 1900-1960 namun penilitian di Amerika Universitas Sumatera Utara Utara melaporkan hanya penurunan sebanyak 2-3 bulan dari pertengahan tahun 1970-an sehingga tahun 1990-an. Ini biasanya menuju pada saiz badan yang lebih besar dan pencapaian awal rata-rata lemak badan yang mencukupi tetapi faktor lain seperti paparan lingkungan kepada bahan kimia yang seakan-akan estrogen atau urbanisasi dan sekualisasi pada masyarakat barat juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi. Kurang dari 10 anak perempuan di Amerika Serikat yang menstruasi sebelum 11 tahun dan 90 selebihnya menstruasi pada 13,75 tahun dengan umur median adalah 12,43 tahun sedangkan orang Amerika Meksiko hanya lebih awal 25 secara signifikan Roche AF ,2003. 2.3.Masa pubertas Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimekterium dan masa senium. Masa pubertas adalah merupakan masa peralihan antara masa kanak- kanak dan masa dewasa. Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi pubertas dikatakan mulai dengan awal berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur Rachimhadhi ,2008. Pubertas pada wanita bermula kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlansung kurang lebih selama 4 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan Rachimhadhi ,2008. Turutan perubahan fizikal yang berlaku pada wanita subur adalah pertumbuhan badan yang cepat, diikuti dengan perkembangan payu dara, pertumbuhan rambut pubik, menarche dan akhirnya pertumbuhan rambut aksila Monga,2006. Penyebab utama terjadinya pubertas masih belum diketahui. Yang diketahui adalah ovarium mula berfungsi di bawah pengaruh hormon gonadotropin dari Universitas Sumatera Utara hipofisis, dan hormon ini dikeluarkan atas pengaruh releasing factor dari hipotalamus. Dalam ovarium folikel mulai bertumbuh dan walaupun folikel-folikel itu tidak menjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia, namun folikel itu sudah sanggup mengeluarkan estrogen. Pada saat kira-kira bersamaan dengan korteks kelenjar suprarenal mulai membentuk androgen dan hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan Rachimhadhi et al ,2008. Pengaruh peningkatan hormon yang pertama-tama nampak ialah pertumbuhan badan anak yang lebih cepat, terutama ekstrimitasnya dan sehingga badan lambat laun mendapat bentuk sesuai dengan jenis kelaminnya. Walaupun ada pengaruh hormon somatotropin, diduga bahwa pada wanita kecepatan pertumbuhannya lebih dipengaruhi oleh estrogen. Estrogen apabila sampai masanya akan menyebabkan penutupan garis epifisis tulang-tulang sehingga pertumbuhan badan terhenti. Pengaruh estrogen yang lain adalah pertumbuhan genitalia interna dan genitalia eksterna, dan ciri-ciri kelamin sekunder Rachimhadhi et al ,2008. Pertumbuhan yang cepat pada anak perempuan terjadi pada umur kira-kira 11 tahun dan kadar pertumbuhan yang berlaku meningkat dari kira-kira 6-10cm per tahun untuk sekitar 2 tahun. Pada akhirnya, efek dari estrogen pada tulang epifisis femur menyebabkan fusi dan pertumbuhan terhenti. Kebanyakan anak, pada umur 15 tahun pertumbuhannya akan terhenti danmencapai tinggi badan akhir Monga,2006. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1.Klasifikasi tahap-tahap maturitas seks pada anak perempuan Ashford LG,1992 Tahap SMR Rambut pubis Payudara 1 Praremaja Praremaja 2 Jarang,lurus,tepi medial labia Payudara dan papila menonjol,diameter areola bertambah 3 Lebih gelap,mulai kerinting,makin lebat Payudara dan areola membesar,tidak ada pemisahan kontur 4 Kasar,kerinting,lebat Areola dan papila membentuk bukit kecil sekunder 5 Segitiga feminin dewasa,menyebar ke permukaan medial paha Matur,puting menonjol 2.4.Pertumbuhan dan perkembangan Garis perkembangan terjadi dalam tiga periode yaitu, remaja awal, tengah dan akhir. 2.4.1.Remaja awal Percepatan pertumbuhan dimulai pada remaja awal, meskipun kecepatan pertumbuhan puncak tidak tercapai sampai SMR 3 atau 4. Pertumbuhan paling cepat terjadi dini pada anak perempuan berbanding lelaki. Pertumbuhan paling cepat ini mulai dari bagian distal, dengan pembesaran dini tangan dan kaki diikuti dengan lengan dan tungkai bawah serta akhirnya badan dan dada. Pertumbuhan yang asimetris ini membuatkan remaja muda nampak janggal. Pada kedua jenis kelamin, androgen adrenal meransang kelenjar sebasea, mendorong perkembangan jerawat. Pemanjangan bola mata sering mengakibatkan Universitas Sumatera Utara rabun dekat. Perubahan terjadi pada kualitas suara, menunjukkan pertumbuhan laring dan toraks juga norma budaya. Perubahan gigi meliputi pertumbuhan rahang, hilangnya desidua akhir, dan erupsi kuspid permanen, premolar dan akhirnya molar Needlman RD,et al,1993. 2.4.2.Remaja pertengahan Pada remaja pertengahan, kecepatan pertumbuhan di atas angka praremaja 6-7 cm3 inci per tahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia 11,5 tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm8,3inci per tahun kemudian melambat dan terhenti pada usia 16 tahun. Penambahan berat badan pubertas mencapai 40 berat badan orang dewasa. Massa tubuh tanpa lemak pada anak perempuan berkurang sehingga 75 karena banyak lemak subkutan. Pematangan tulang berkolerasi erat dengan Tingkat Kematangan SeksualSMR karena penutupan epifisis berada di bawah kendali androgenik. Anak laki-laki dengan rambut pubis SMR 3 dan genitalia 4 secara normal puncak pertumbuhan cepatnya sebelum pematangan tulang, anak perempuan pada SMR yang sama biasanya melewati puncaknya Needlman RD,et al,1993. 2.4.3.Remaja akhir Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah dengan persamaan yang sederhana. Tahap akhir perkembangan payudara, penis dan rambut kemaluan terjadi pada usia 17-18 tahun pada 95 pria dan wanita. Perubahan – perubahan kecil dalam penyebaran rambut sering kali berlanjut selama beberapa tahun pada laki-laki, termasuk pertumbuhan rambut wajah dan dada dan permulaan kebotakan pada laki- laki Needlman RD,et al,1993 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2.Modal umur pada awitan dan penyelesaian fusi pada daerah rangkaskeleton pada remajaAshford LG,et al,1992. Daerah Anak wanita:modal umur antarath Siku Awitan pada humerus. Selesai pada ulna 11,0-11,5 12,5-13,0 Kaki dan persendian kaki Awitan pada jari kaki besar Selesai di tibia,fibula 12,5-13,0 14,0-14,5 Tangan dan pergelangan tangan Awitan pada falangs distal Selesai di radius 13,0-13,5 16,0-16,5 Lutut Awitan pada tuberositas tibia Selesai di fibula 13,5-14,0 16,0-16,5 Pinggul dan pelvis Awitan pada trokhanter mayor Selesai di simfisis 14,0-14,5 17,5-18,0 Bahu dan klavikula Awitan pada tuberkulum mayor humerus Selesai di klavikula 14,0-14,5 17,5-18,0 Universitas Sumatera Utara 2.5.Hubungan antara usia menarche dengan tinggi badan akhir seseorang wanita Menurut American Journal of Epidemiology, wanita yang menarche pada umur yang lebih lewat akan bertumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mencapai menarche pada umur yang lebih awal. Hubungan ini mungkin dapat diterangkan akibat daripada penutupan garis epifisis yang lebih awal yang disebabkan oleh peningkatan estrogen ovarium. Kelewatan menarche membenarkan lebih lama pertumbuhan dari tulang panjang sebelum epifisis bersatu yang akhirnya menyebabkan tubuh dewasa sesorang menjadi lebih tinggi. Disebabkan itu, umur menarche ada efek yang paling utama dalam ukuran dari tulang panjangOnland- Moret,et al,2002. Ukuran kaki mungkin lebih sesuai menjadi hasil akhir daripada ukuran keseluruhan tinggi badan. Ini disebabkan oleh ukuran kaki lebih stabil walaupun terjadi penyusutan pada wanita yang sudah tua. Oleh itu, untuk setiap tahun dari penundaan seseorang wanita mencapai menarche, dia akan bertumbuh kira-kira 1.35 cm lebih tinggi dari keseluruhan tinggi badannya. Peningkatan ini sepenuhnya diakibatkan oleh peningkatan pada ukuran kaki, dimana kira-kira 0.35 cm jugaOnland-Moret,et al,2002. Umur rata-rata pada menarche menurun dari 13,2 tahun kepada 12,5 tahun pada kelahiran yang terbaru. Perubahan ini tidak dijelaskan oleh perubahan dalam faktor sosiodemografi. Umur menarche berhubungan positif dengan tinggi badan dan negatif dengan berat badan dan BMI. Penurunan pada umur menarche dapat dijelaskan dengan kemungkinan berakibat daripada pengaruh nutrisi pada abad ke 20 kiniOkasha M,et al,2001. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Pengganggu Gambar 3.1 Kerangka Konsep Keterangan :Variabel yang diteliti :Variabel yang tidak diteliti Usia semasa menarche Tinggi Badan Mahasiswi Angkatan 2008 di FK USU. o Faktor Keturunangen dan kromosom o Faktor lingkungandiet,berat badan, kondisi kesehatan,dan kondisi kehidupan Universitas Sumatera Utara 3.2. Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Independen Usia semasa menarche adalah usia semasa pertama kali mendapat menstruasi. Rata- rata usia menarche adalah 12,5 tahun. Cara ukur : Wawancara dengan menggunakan kuesioner. Alat ukur : Usia menarche ditanyakan dalam kategori standar yaitu a 8 - 10 tahun d15 – 16 tahun b11 - 12 tahun e17 - 18 tahun c13 - 14 tahun Kategori: 12 tahun:menarche awal ≥ 12 tahun:menarche lambat Skala pengukuran:Ordinal 3.2.2.Variabel Dependen Tinggi badan adalah ukuran jarak secara vertikal dari kaki hingga ke kepala. Tinggi rata-rata bagi kebanyakan orang Asia adalah 155cm. Cara ukur: Mengukur dengan posisi berdiri adalah dengan menyuruh mahasiswi supaya melepaskan alas kakinya kemudian berdiri tegak menghadap ke depan. Pastikan punggung, pantat dan tumit menempel pada dinding. Pembaris diletakkan dalam posisi yang benar yaitu di atas kepala secara horisontal dan diberi tanda di mana pembaris itu menyentuh dinding. Kemudian, ukuran diambil dengan mengukur jarak di antara lantai dengan tanda yang diberi dengan menggunakan pita ukur . Alat ukur: Tinggi badan diukur dengan menggunakan pita ukur yang tingkat ketelitiannya adalah 0,1 cm dan pembaris. Ukuran menggunakan skala sentimeter. Kategori: ≤155cm: rendah ≥156cm: tinggi Skala pengukuran:Ordinal 3.2.3.Hipotesa Adanya hubungan antara umur menarche dengan tinggi badan Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 . Jenis Penelitian