Analisis Data a. Pembuatan Data Spasial

Metode Penelitian 1. Pengumpulan Data a. Pengumpulan data primer diperoleh dari pengambilan titik koordinat bumi di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Gayo Lues Provinsi NAD untuk klasifikasi daerah vegetasi. Data ini diperlukan dalam analisis penutupan lahan. Data-data sekunder diperoleh dari berbagai instansi dan studi literatur, terdiri dari: 1. Citra satelit Landsat TM DAS Tamiang Pathrow 12957 dan 13057 tahun 2006. 2. Peta administrasi DAS Tamiang. 3. Peta Landsystem DAS Tamiang. 4. Peta RTRWP DAS Tamiang. b. Citra SRTM. Citra ini diperlukan dalam pembuatan Peta Kontur dan Peta Slope

2. Analisis Data a. Pembuatan Data Spasial

Pembuatan data spasial merupakan hal yang yang paling penting dalam analisa data. Data spasial didigitasi dengan menggunakan alat digitizer atau menggunakan perangkat lunak dengan teknik digitasi on screen. Peta kawasan Daerah Aliran Sungai DAS Tamiang didigitasi sesuai luas kawasan yang di teliti. Peta hasil digitasi dipakai sebagai batasan kawasan yang diteliti. Adapun data spasial yang digunakan dalam penelitian ini yakni : Universitas Sumatera Utara 1. Pembuatan Peta Ketinggian Data citra dari SRTM harus diubah dalam bentuk format gridDEM supaya dapat diproses dalam Model Builder. Proses pengubahan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Global Mapper. 2. Pembuatan Peta Kelerengan Prosedur pembuatan peta kelerengan sama dengan pembuatan peta ketinggian. Peta kelerengan diperoleh dari DEM ketinggian melalui proses Derive Slope. 3. Analisi Citra Untuk Pembuatan Peta Penutupan Lahan Citra Landsat dianalisis dengan tujuan untuk memperoleh peta tutupan lahan dari kawasan yang diteliti. Analisis citra yang dilakukan dalam enam tahap yang digambarkan dalam diagram alir seperti gambar 1, yang mencakup : a. Subset Image Subset image adalah memotong cropping citra untuk menentukan daerah kawasan yang diteliti dari kedua citra tersebut. b. Koreksi Citra Koreksi citra merupakan prosedur operasi agar diperoleh data yang sesuai dengan aslinya. Sebab citra hasil rekaman sensor penginderaan jauh mengalami berbagai distorsi yang disebabkan oleh gerakan sensor, faktor media antara, dan faktor objeknya sendiri, sehingga perlu dibetulkan atau dipulihkan kembali. Koreksi citra terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Koreksi Geometris Koreksi geometris dilakukan sesuai dengan atau penyebab kesalahannya, yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan random dengan sifat distorsi geometrik pada citra. Tujuan koreksi geometrik antara lain : - Melakukan rektifikasi pembetulan citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografi - Mencocokkan registrasi posisis citra dengan citra lainnya ataua mentransformasikan sistem koordinat citra multispektral atau mulittemporal - Registrasi citra ke peta atau transformasi sistem koordinat citra ke peta, yang menghasilkan citra dengan sistem proyeksi tertentu. 2. Koreksi Radiometrik Koreksi radiometrik merupakan perbaikan akibat cacat atau kesalahan radiometrik, yaitu kesalahan pada sistem optik, kesalahan karena gangguan energi radiasi elektromagnetik pada atmosfer dan kesalahan karena pengaruh sudut elevasi matahari. c. Perbaikan Citra Image Enhancement Image Enhancement bertujuan untuk meningkatkan mutu citra, baik untuk memperoleh keindahan gambar maupun untuk kepentingan analisis citra. Secara umum teknik perbaikan citra terdiri dari : Universitas Sumatera Utara d. Perbaikan Spasial Spatial enhancement Spatial Enhancement bertujuan memperbaiki citra memberikan efek kontras, penajaman tepi dan atau penghalisan citra menggunakan nilai-nilai pixel yang bersangkutan dan yang ada disekitarnya. 2. Perbaikan Radiometrik Radiometrik enhancement Radiometrik Enhancement adalah teknik memperbaiki citra menggunakan nilai individu pixel yang bersangkutan saja. Teknik manipulasi citra dilakukan dengan menggunakan modifikasi histogram. 3. Perbaikan Spektral Spectral enhancement Spectral Enhancement adalah teknik perbaikan citra menggunakan masing-masing pixel sejumlah band basis multi-band, meliputi analisis komponen utama principal componen, komponen baku, komponen vegetasi, transformasi warna berdasarkan kontras intensitas siturasi, dan perentangan dekorelasi. c. Klasifikasi Citra Image classification Klasifikasi citra bertujuan untuk pengelompokan atau segmentasi terhadap kenampakan-kenampakan yang homogen dengan menggunakan teknik kuantitaif. Klasifikasi citra yang digunakan yakni klasifikasi terbimbing supervised classification. Klasifikasi terbimbing adalah proses klasifikasi dengan pemilihan kategori Universitas Sumatera Utara informasi yang diinginkan dan memilih training area untuk tiap kategori penutup lahan yang mewakili sebagai kunci interpretasi. d. Uji Ketelitian Uji ketelitian bertujuan untuk menguji kebenaran dari hasil interpretasi yang diperoleh dengan cara pengecekan di lapangan serta pengukuran beberapa titik sampel area yang dipilih dari setiap bentuk penutuppenggunaan lahan yang homogen. Dimana untuk menghitung akurasi dipergunakan persamaan- persamaan seperti berikut : Overall Accuracy = 100 N r k kk X ∑ Producer’s Accuracy = 100 X X k kk + User’s Accuracy = 100 X X k kk + Kappa Accuracy K = 100 2 ∑ ∑ ∑ + + + + − − X X N X X X k k r k r k k k kk N Dimana : N = Jumlah semua piksel yang digunakan untuk pengamatan r = Jumlah barislajur pada matrik kesalahan jumlah klas X kk = Jumlah piksel pada kelas bersangkutan Diagonal matriks X kt = ∑ X ij Jumlah semua kolom pada baris ke-i X tk = ∑ X ij Jumlah semua kolom pada baris ke-j Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3. Analisis GIS