1. Hiburan yang diselenggarakan dalam rangka pernikahan
2. Upacara adat
3. Kegiatan keagamaan
F. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak
Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton dan menikmati hiburan. Tarif pajak hiburan adalah sebesar 10
.
G. Pengukuhan Wajib Pajak
Wajib pajak hiburan, wjib melaporkan usahanya kepada Dinas Pendapatan Daerah dalam jangka waktu tertentu, misalnya selambat – lambatnya 30 hari setelah izin
penyelenggaraan hiburan diperoleh, untuk dikukuhkan dan diberi nomor pokok wajib pajak daerah NPWPD. Surat keputusan pengukuhan dikeluarkan oleh Kepala Dinas
pendapatan daerah dan tidak merupakan dasar untuk menentukan mulai saat terutang pajak hiburan, tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan pengawasan bagi petugas
dinas pendapatan daerah. Apabila penyelenggara hiburan tidak mendaftarkan usahanya dalam jangka waktu yang ditentukan, kepala dinas akan menetapkan pengusaha tersebut
sebagai wajib pajak secara jabatan. Penetapan secara jabatan dimaksudkan untuk pemberian nomor pengukuhan dan NPWPD dan bukan merupakan besarnya pajak
terutang.
H. Pendaftaran dan Pendataan
Untuk mendapatkan data wajib pajak dilaksanakan pendaftaran dan pendataan terhadap wajib pajak. Kegiatan pendaftaran dan pendataan diawali dengan
mempersiapkan dokumen yang diperlukan, berupa formulir pendaftaran dan pendataan
Universitas Sumatera Utara
dengan jelas dan lengkap serta mengembalikan kepada petugas pajak. Selanjutnya, petugas pajak mencatat formulir pendaftaran dan pendataan yang dikembalikan oleh
wajib pajak dalam daftar induk wajib pajak berdasarkan nomor urut yang digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan NPWPD.
I. Cara Perhitungan Pajak hiburan
Besarnya pokok pajak hiburan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tariff pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak hiburan
adalah sesuai dengan rumus berikut :
Pajak Terutang : Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran untuk menontonmenikmati
hiburan
J. Pemungutan Pajak Hiburan
Tata cara pemungutan pajak hiburan adalah sebagai berikut : 1.
Pemungutan pajak tidak dapat diborongkan 2.
Wajib pajak memenuhi kewajiban pajak yang dipungut dengan menggunakan surat ketetapan pajak daerah
3. Wajib pajak memenuhi kewajiban pajak yang dibayar sendiri dengan
menggunakan SSPD, SKPDKB, dan atau SKPDKBT
K. Sanksi Administrasi
Dalam hal wajib pajak tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 setiap bulan dari
pajak terutang.
Universitas Sumatera Utara
L. Ketentuan Pidana
Menurut peraturan daerah Nomor 8 tahun 2005 tentang pajak hiburan yang dikenakan ketetntuan pidana adalah sebagai berikut :
1. Wajib pajak yang karena kealpaan tidak menyampaikan surat pemberitahuan
pajak daerah atau mengisi tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah, dapat
dipidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak 2 kali jumlah pajak yang terutang
2. Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi
dengan tidak benar atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah, dapat dipidana penjara paling lama 2 tahun, atau
denda oaling banyak 4 kali jumlah pajak terutang.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI