sebesar Rp. 2.398.614.391,- atau 18,18. 4.
Investasi Pelaksanaan investasi tahun 2014 sebesar Rp. 4.139.632.000,-
dibandingkan tahun 2013 dibawah sebesar Rp. 6.496.451.000,- atau 61,08 dan bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2014 berada
dibawah sebesar Rp. 44.052.368.000,- atau 91,41.
F. Rencana Usaha
PT. Sarana Agro Nusantara SAN memiliki beberapa rencana usahakegiatan yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah
berkesinambungan dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan, meliputi: 1.
Memperbesar ukuran logistik dengan meningkatkan kapasitas tangki timbun dan dry cargo.
2. Revitalisasi peralatan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi
pelayanan sesuai dengan kemampuan perusahaan. 3.
Melakukan pengembangan bisnin baru yaitu Depo Container. 4.
Peningkatan pelayanan untuk memenuh pasokan maka perbaikan infrastruktur jalan, tempat penerimaan CPO dan CPKO, jembatan
timbang, tangki timbun, mesin dan peralatan serta saraa pendukung lainnya menjadi prioritas.
5. Good Manufacturing Practice dalam pengoperasian mesin dan peralatan
instaasi untuk tercapainya efisiensi. 6.
Penerapan sistem manajemen mutu yang terintegrasi mulai dari ISO 9000 mutu produk, ISO 14000 mutu lingkungan, ISO 18000 mutu
keselamatan, RSPO Roundtable on Sustaiable Palm Oil serta ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil untuk memenuhi mutu produk serta
7. Tuntunan Global.
25
BAB III PENERAPAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
PENJUALAN PADA PT. SARANA AGRO NUSANTARA SAN
A. Pengertian dan Unsur Pengawasan Internal
1.Pengertian Pengawasan Internal
Pengawasan adalah kegiatan untuk mencegah timbulnya penyimpangan, kesalahan-kesalahan dari rencana-rencana, instruksi-
instruksi dan tujuan yang ditetapkan oleh perusahan. Dengan adanya pengawasan, diharapkan penyimpangan ataupun kesalahan-kesalahan yang
timbulakan terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Pengawasan internal merupakan alat pengawasan yang dapat membantu
manajemen dalam melaksanakan tugas. Pada awalnya pengawasan internal dipandang sebagai permsalahan pengecekan internal atau internal check
yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecematan data perusahaan maupun pelaksanaannya dan jika
ditemui maka dilakukan pemeriksanaan atau prosedur-prosedur tambahan. Berikut adalah beberapa pengertian pengawasan internal menurut beberapa
ahli yaitu: a.
Warren 2005:289 “Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa infomasi
usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”.
b. Bakar 2001:83
“Sistem pengawasan internal suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar
tujuan organisasi dapat dicapai”. Dari defini tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang menjadi alat
pengeawasan internal merupakan enekanan dan penggunaan, cara-cara dan prosedur-prosedur yang bertujuan untuk:
a Melindungi harta atau aktiva perusahaan.
b Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh kehandalan data akuntansi
yang disajikan dapat dipercaya keabsahannya. c
Meningkatkan efisiensi kerja karyawan. d
Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.
c. James 2001 :201
“Dalam pengawasan internal didefinisikan ada enam kelas aktivitas pengawasan internal yang menjadi petunjuk dalam membuat dan
mengevaluasi proses pengawasan transaksi. Proses tersebut adalah pemisahan tugas, pengawasan, pencatatan akuntansi, akses pengendalian,
dan verifikasi independen”.
d. Hall 2007 : 31
“Pengawasan monitoringadalah proses dimana kualitas dari desain dan operasi pengendalian internal dapat di nilai. Penilaian ini dapat di capai
dengan prosedur yang terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan.