Rasio marjin atas penjualan

26 ratio. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditur sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di masa mendatang. Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan,rasio pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on asset ratio,rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal dengan return on equity ratio.

1. Rasio marjin atas penjualan

Rasio ini mengukur laba per rupiah penjualan. Penghitungan rumus ini, yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan. 2. Rasio pengembalian atas aktiva Rasio ini dikenal dengan nama return on assset ratio atau ROA. Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bungan dan pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran keefektifan, maka semakin tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa 27 Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikaan. Rasio ini terkenal pula dengan sebutan return on equity atau ROE. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham, rumusnya adalah laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi jumlah ekquitas saham biasa. Harjanti dan Tandelilin 2007 dalam lidya agustina menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Dan hasil penelitian tersebut juga konsisten dengan hasil penelitian Faisal 2000.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi kebijakan pembayan dividen dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Lidya agustina 2010 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Uji Regresi Berganda Variabel bebas : Kepemilikan manajerial, Free cash flow, dividen, pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas. Variabel terikat : Kebijakan hutang Tinggi rendahnya ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow menjadi faktor penentu utama bagi perusahan manufaktur dalam menentukan kebijakan hutang Bram Hadianto dan Herlina 2010 Prediksi Arus Kas Bebas, Kebijakan utang dan Profitabilitas terhadap Model Regresi Logistik Variabel bebas: Arus Kas Bebas FCF, Kebijakan utang DER, Arus kas bebas tidak signifikan dalam memprediksi kemungkinan perusahaan dalam