Free Cash Flow Deviden

20 2. Kreditur melihat ekuitas,atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dananya sebagai modal, maka kreditur dapat melihat bahwa sebagian besarrisiko perusahaan ditanggungnya. 3. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar dibanding pembayaran bunga, maka tingkat pengembalian modal pemilik akan lebih besar atau leverage.

2.1.1.1 Rasio total hutang

Rasio total hutang adalah rasio yang mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur. Rumus perhitungannya adalah total hutang dibagi dengan total aktiva. Total hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio total hutang yang rendah karena semakin rendah rasio ini semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam perirtiwa likuidasi.

2.1.1.2 Rasio kelipatan pembayaran bunga

Rasio kelipatan pembayaran bunga atau disebut times interest TIE ratio. TIE adalah rasio laba sebelum bunga dan pajak EBIT terhadap beban bunga,rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga tahunan. Rumus rasio TIE, ini yaitu laba sebelum bunga dan pajak dibagi dengan beban bunga.

2.1.2 Free Cash Flow

Free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau 21 pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada aset. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajer lebih menginginkan dana tersebut diinvestasikan lagi pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan, karena hal ini dapat meningkatkan insentif yang diterimanya. Sedangkan disisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan dalam bentuk dividen sehingga akan menambah kesejahteraan mereka Hutomo Perdana, 2006. Dalam Hipotesis Jensen 1986 dalam Faisal 2004 mengenai free cash flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau risiko akan kehilangan kendali terhadap perusahaan. Free Cash Flow biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Konflik kepentingan ini dapat diminimalisasi dengan adanya hutang. Penambahan hutang dapat mengurangi free cash flow karena adanya pembayaran kembali bunga dan pokok pinjaman, serta dapat mengurangi kemampuan manajer dalam melakukan tindakan pemborosan. Hal ini membuat manajemen lebih disiplin sehingga penggunaan sumber daya perusahaan menjadi lebih produktif. Penelitian yang dilakukan oleh Faisal 2004 dan Indahningrum Handayani 2009 dalam jidya agustina mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara free cash flow perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

2.1.3. Deviden

Rozeff 1982 dalam Wahidahwati 2002 menyatakan bahwa pembayaran dividen adalah bagian dari monitoring aktivitas perusahaan oleh principal 22 terhadap pihak manajemen sebagai agent. Perusahaan akan cenderung untuk membayar dividen yang lebih besar jika manajemen memiliki proporsi saham yang lebih rendah. Brigham et.al 1999 dalam Larasati 2011 menyatakan bahwa untuk mengurangi biaya keagenan diperlukan pembayaran dividen. Dalam konteks ini perusahaan yang memiliki dividen payout ratio yang tinggi menyukai pendanaan dengan modal sendiri sehingga mengurangi agency cost. Disamping itu pembayaran dividen dapat dilakukan setelah kewajiban terhadap pembayaran bunga dan cicilan hutang dipenuhi. Adanya kewajiban tersebut akan membuat manajer semakin berhati-hati dan efisien menggunakan hutang. Setelah memunculkan teori struktur modal,modigliani dan milner 1961 mengemukakan teori tentang kebijakn deviden yang juga berkesimpulan bahwaa kebijakan deviden tidak relevan. Pada pasar modal yang sempurna,perusahaan akan dapat dengan cepat dan murah untuk menerbitkan saham baru kapanpun diperlukan. Sehingga ketika perusahaan kekurangan dana untuk investasi karena perusahaan tersebut telah menggunakan sebagian labanya untuk membayar deviden maka perusahaan tersebut dapat mencari pengganti dana tersebut di pasar modal. Bagaimana validitas teori kebijakan deviden yang yang tidak relevan ini jika kita mempertimbangkan kondisi riill pasar modal,misalnya, adanya biaya emisi untuk menerbitkan saham baru,lebih tinggi dan tidak dapat di tundanya pembayaran pajak atas deviden dibandingkan dengan pembayaran pajak atas capital gain,dan banyaknya temuan bahwa pengumuman penerbitan saham baru sering di respon dengan menurunnya harga saham. Jika tiga faktor ini di 23 pertimbangkan,seharusnya pembayaran deviden cenderung di hindari oleh perusahaan. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwaa di amerika serikat kira kira setengah dari laba bersih perusahaan di bagikan sebagai deviden.

2.1.3.1 Tipe-tipe kebijakan deviden