Pengembangan Aplikasi Digital Rute

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengembangan

Pengembangan berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan KBBI, 2002. Pengembangan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 yang dikutip oleh Rudi Sanjaya 2008 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memangfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru Senjaya, 2008.

2.2 Aplikasi

Aplikasi, dalam ilmu komputer, adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk membantu orang-orang yang melakukan jenis pekerjaan tertentu. Sebuah aplikasi berbeda dari sebuah sistem operasi yang menjalankan komputer, sebuah utilitas yang melakukan pemeliharaan atau untuk tujuan tugas umum, dan bahasa pemrograman yang membuat program komputer. Tergantung pada pekerjaan yang sudah dirancang, aplikasi dapat memanipulasi teks, angka, grafik, atau gabungannya. Beberapa paket aplikasi menawarkan kemampuan komputasi yang baik dengan fokus pada satu tugas, seperti pengolah kata. Paket aplikasi lainnya adalah perangkat lunak yang terintegrasi, menawarkan kemampuan komputasi yang kurang tapi di dalamnya terdapat beberapa aplikasi, seperti pengolah kata, spreadsheet dan program database Microsoft Encarta, 2009. Aplikasi adalah suatu program yang siap pakai, program yang digunakan 51 untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain Wahid, 2002. Contoh-contoh aplikasi adalah program proses kata dan web browser .

2.3 Peta

2.3.1 Pengertian Peta

Peta merupakan gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung dan sebagainya KBBI, 2007. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil, sebagaimana ketampakannya dari atlas dengan ditambah tulisan dan simbol-simbol, jadi peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar Kuswanto, 1999 Peta adalah alat penting dalam perencanaan lingkungan. Sedikitnya ada tiga alasan sebagai berikut: 1 peta sebagai penyimpanan data 2 peta sebagai alat analisis 3 peta dapat menyampaikan informasi kepada pengguna user. 51 Gambar 2.1 Peta Sumber: nuraeni tahun 2009

2.3.2 Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta

Menurut Kuswanto 1999 Peta dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang memperlihatkan segala ketampakan yang ada pada wilayah yang dipetakan. Ketampakan wilayah berupa unsur-unsur alam, seperti sungai, danau, rawa, gunung, pegunungan, dan dataran rendah, juga unsur- unsur buatan manusia seperti jalan raya, jalan kereta api dan kota. Peta umum dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu:

1. Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topograf digunakan garis kontur, yaitu garis yang 51 menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Gambar 2.2 Peta Topografi Sumber: HADS tahun 2010

1. Peta Chorografi

Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota, rawa dll. Atlas adalah salah satu kumpulan peta chorografi. 51 51 Gambar 2.3 Peta Chorografi Sumber: HADS tahun 2010

1. Peta khusus atau Tematik

Peta tematik adalah peta yang menggambarkan ketampakan-ketampakan tertentu di permukaan bumi saja. Misalnya peta iklim yang menggambarkan keadaan iklim di suatu daerah, peta tanah yang menggambarkan jenis tanah pada suatu daerah, peta penduduk yang menggambarkan persebaran penduduk pada suatu daerah. Gambar 2.4 Peta Tematik Sumber: HADS tahun 2010

2.3.3 Bentuk Peta

Menurut Kuswanto 1999 Secara garis besar, bentk peta dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Peta Timbul Peta Relief Adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi tampak sehingga pembaca dapat mengetahui gambaran bentuk permukaan bumi. 51 Gambar 2.5 Peta Timbul Peta Relief Sumber: HADS tahun 2010 1. Peta Dasar Peta Biasa Adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar, misalnya pada kertas. Keadaan permukaan bumi digambarkan dalam bentuk simbol, baik data fisik, manusia, maupun budaya. 51 Gambar 2.6 Peta Dasar Peta Biasa Sumber: HADS tahun 2010

1. Syarat Peta

Menurut Kuswanto 1999 suatu peta dikatakan lengkap, apabila memuat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Judul Peta Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Judul peta pada umumnya diletakan pada bagian atas peta. 1. Skala Peta Skala peta harus dicantumkan dalam menggambar peta dan diletakkan berdekatan dengan judul peta. Skala yang digambar dapat berupa skala pecahan 51 misalnya skala 1:1000 atau skala grafik, misalnya 4 cm. Gambar 2.7 Penjelasan Unsur-Unsur pada Peta 1. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta Sumber peta perlu dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana peta itu diperoleh. Tahun pembuatan peta sangat diperlukan pada peta yang menggambarkan data yang mudah berubah, misalnya peta hasil pertanian dan peta persebaran penduduk. 51 1. Penunjuk Arah Peta Penuntuk arah sangat penting dalam membaca peta karena dengan penunjuk arah pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta 1. Inset Inset adalah penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah yang lebih luas. Misalnya kita menggambar peta daerah Surakarta. Untuk mengetahui di mana kedudukan daerah tersebut, pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong kita buat peta Jawa Tengah yang lebih kecil ukurannya. Setelah itu kita letakkan daerah Surakarta di dalamnya sesuai kedudukan yang sebenarnya. 1. Garis Tepi Peta Garis tepi sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepid pat dijadikan pertolongan pada waktu membuat peta, pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya. 1. Legenda Legenda adalah suatu keterangan dari simbol-simbol agar lebih mudah dibaca. Legenda umumnya terletah di sisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta dan sebaiknya di dalam garis tepi peta. 1. Warna Peta 2. Garis Astronomis Garis astronomis adalah garis yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat. Pada umumnya garis astronomis hanya sebagai tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit dan detiknya tanpa membuat garis lintang dan garis bujur. 1. Penggunaan Tulisan Pada Peta 51 Penggunaan tulisan pada peta harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak, tinggi huruf supaya disesuaikan dengan besar peta. 2. Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil. 3. Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Unutk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil. 4. Ketampakan di air, misalnya sungai, laut, rawa, danau menggunakan huruf miring, besar atau ecilnya berdasarkan strategisnya. 5. Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan nama dapat diletakkan pada bagian atas atau kiri sungai.

2.4 Digital

Digital berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu KBBI, 2007. Digital merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan 0 dan 1 disebut juga biner untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat, sinyal tersebut disebut sebuah bit Yayasan, 2007.

2.5 Rute

Rute merupakan jarak atau arah yang harus diturut ditempuh, dilalui atau jalur angkutan yang menghubungkan 2 tempat KBBI, 2007. Rute merupakan urutan jalan yang diambil, atau melewati tempat, dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain Microsoft Encarta, 2009.

2.6 Jalur