Sejarah Transjakarta Desain Bus Halte

2007. Jalur merupakan sebuah divisi jalan atau jalan raya yang cukup lebar untuk satu baris kendaraan bermotor Microsoft Encarta 2009.

2.7 Busway DKI Jakarta

Busway merupakan bus angkutan umum yang melewati jalur khusus jalan atau bagian dari jalan yang dirancang dan dibangun khusus untuk digunakan oleh bus Microsoft Encarta 2009. Gambar 2.8 Transjakarta Sumber: Badan Layanan Umum Transjakarta Busway tahun 2010 Transjakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan Busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalu-lintas contra flow supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas.

2.7.1 Sejarah Transjakarta

Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus Transjakarta diberikan lajur 51 khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya termasuk bus umum selain TransJakarta. Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah.

2.7.2 Desain Bus

Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway juga dikenal dengan sebutan shelter . Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk keselamatan penumpang disediakan 10 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 2 buah pintu darurat yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang. Untuk menjaga agar udara tetap segar. 51 Gambar 2.9 Bus Transjakarta 51 Sumber: Badan Layanan Umum Transjakarta Busway tahun 2010

2.7.3 Halte

Shelter Halte-halte Transjakarta berbeda dari halte-halte bus biasa. Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja dan kaca. Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte. Gambar 2.10 Halte Transjakarta Sumber: Badan Layanan Umum Transjakarta Busway tahun 2010

2.7.4 Konsepsi Pengembangan Rancangan Busway