Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU

(1)

PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP

PEMANFAATAN

WEBSITE

PERPUSTAKAAN USU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

LESTARIANUS NDRAHA 110709057

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Lestarianus Ndraha. 2015. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di situs jejaring sosial perpustakaan USU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan yang menggunakan metode penelitian survei (survey research) dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk

FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Pengambilan sampel pada penilitian ini menggunakan kategori NonProbability Sampling dengan jenis

Convinience sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,9847 dan nilai thitung sebesar 8,6290. Karena nilai thitung (8,6290) > ttabel (1,9847), maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 43,41%, artinya bahwa situs jejaring sosial memberikan pengaruh sebesar 43,41% terhadap pemanfaatan

websiteperpustakaan USU, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 56,59% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih, berkat, dan anugerah serta penyertaan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan

Website Perpustakaan USU”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua Penulis, Bapak Alibudi Ndraha dan Ibu Adesima Batee yang telah memberikan segala dukungan yang tidak ternilai, serta kesabaran menunggu Penulis untuk wisuda. Kepada Saudara/i Penulis, Abang Benifati Ndraha, Kakak Murniati Ndraha, Filiani Ndraha, dan Nurcahaya Ndraha, Terima kasih atas dukungan dan semangat tanpa batas yang selama ini memberikan kesungguhan dan meneguhkan hati Penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, Selaku ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.


(8)

3. Ibu Himma Dewiyana S.T., M.Hum, selaku Pembimbing Akademik Penulis selama kuliah di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos.,M.P, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran membimbing Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta kesabaran dalam membimbing Peneliti menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum, selaku Penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

7. Hotlan Siahaan, S.Sos.,M.I.Kom, selaku Penguji II yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

8. Bapak Ray Ansari Margolang, ST., Selaku staf ahli bagian TIK Perpustakaan USU yang telah memberikan waktu dan berbagi informasi kepada Penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh Staf Pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik Peneliti selama perkuliahan.


(9)

10.Kepada Pihak Pengelola Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada situs jejaring sosial perpustakaan USU.

11.Untuk Nenek alm. Satina Bate’e yang selalu memberi motivasi dan semangat hidup kepada penulis hingga akhir hayatnya.

12.Kepada Abang Cardinal Mendröfa S.Sos, Abang Fajar Sehati Mendröfa, Abang Idealisman Telaumbanua, Abang Tonisman Harefa, Bebalazi Firman Hulu, dan teman-teman, kakak-adik lainnya. Terimakasih atas kebersamaan, kontribusi, dukungan, serta nilai-nilai karakter yang telah diajarkan kepada penulis.

13.Kepada abang-kakak senior dan adik-adik, serta secara khusus teman-teman angkatan tahun 2011, Robili Tafönaö, Pradana Sanjaya, Abdul, David Sinambela, Fahri, Ebenezer,Lamhot Loi, Mulianto, Kristian, Brian, Pitra, Ida, Faktor, Winni, Yessi, Mariani, dll. Terima kasih atas kebersamaan, semangat, serta pertemanan yang terjalin.

14.Kepada teman-teman komunitas Gema Nias, Yayasan Karya Salemba Empat, Paguyuban KSE USU, BlessingCommunity, New Hope Community, dan Mandolin 38. Terimakasi untuk semua dukungan yang telah diberikan. Pada kesempatan ini Penulis memohon maaf jika selama ini banyak sikap Penulis yang tidak berkenan, khususnya selama kita bergerak bersama-sama dalam komunitas, Penulis tidak begitu aktif,


(10)

namun dengan adanya kalian, penulis mampu bertahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telahmembantu dan memberi semangat kepada penulis. Semoga dengan kasihnya, Allah Bapa dan Anak-Nya Tuhan Yesus Kristusmembalas segala kebaikan dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis.Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, April 2015 Lestarianus Ndraha


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Hipotesis... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Website Perpustakaan... 10

2.1.1 Tujuan Pemanfaatan Website Perpustakaan... 13

2.1.2 Tingkat Kunjungan Ke Website... 14

2.1.3 Pengertian Website (situs web) dan Website Perpustakaan... 17

2.2 Situs Jejaring Sosial... 19

2.2.1 Dampak Situs Jejaring Sosial... 21

2.2.2 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Pada Perpustakaan... 23

2.2.2.1 Situs Jejaring Sosial Facebook... 25

2.2.2.2 Situs Jejaring Sosial Twitter... 30

2.2.2.3 Situs Jejaring Sosial Flickr... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian... 37

3.2 Lokasi Penelitian... 37

3.3 Populasi... 38

3.4 Sampel... 38

3.5 Data dan Sumber Data... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 40

3.7 Instrumen Penelitian... 41

3.8 Uji Validitas Instrumen... 43

3.9 Uji Reliabilitas Instrumen... 44

3.10 Uji Homogenitas Variabel...45

3.11 Uji Normalitas Distribusi... 46

3.12 Pengolahan dan Analisis Data... 48

3.12.1 Analisis Regresi Linier Sederhana... 49

3.12.2 Uji Parsial (Uji-t)... 51

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (� )... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 53

4.2 Pengujian Validitas Instrumen... 53

4.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen... 55

4.3.1 Variabel Situs Jejaring Sosial (X)... 56


(12)

4.4 Pengujian Homogenitas Variabel... 57

4.5 Pengujian Normalitas Distribusi... 58

4.6 Analisis deskriptif... 60

4.6.1 Tanggapan Responden Terhadapa Situs jejaring Sosial (X)... 61

4.6.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemanfaatan WebsitePerpustakaan USU (Y)... 67

4.7 Uji Statistik... 73

4.7.1 Analisis Regresi Linier Sederhana... 74

4.7.2 Uji Parsial (Uji-t)... 77

4.7.3 Uji Koefisien Determinasi � ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 81

5.2 Saran... 82

DAFTAR PUSTAKA... 84


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Respon perpustakaan... 11

Tabel 2.2 Respon perpustakaan berdasarkan jenis/ tugas perpustakaan... 11

Tabel 2.3 Pentingnya web 2.0 dalam rencana strategis perpustakaan... 12

Tabel 3.1 Hubungan Jawaban Pernyataan Skala Likert... 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket... 42

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X... 54

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y... 55

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X... 56

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y... 56

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Homogenitas Variabel... 58

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Distribusi... 59

Tabel4.7 Tujuan Jejaring Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Interaktif... 61

Tabel 4.8 Tujuan Jejaring Sosial Sebagai Media Mengetahui Situasi Perpus... 62

Tabel 4.9 Frekuensi Kunjungan Pengguna Aktif Situs Jejaring Sosial ... 63

Tabel 4.10 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Sebagai Sarana Alat Bantu... 64

Tabel 4.11 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Untuk Bertanya... 65

Tabel 4.12 Pemanfaatan Jejaring Sosial untuk Bertanya Tentang Website... 66

Tabel 4.13Tujuan Website Perpus. USU Mewakili Semua yg Ada di Perpus... 67

Tabel 4.14TujuanWebsitePerpus. USU Sbg Penyedia Info. Dari Sumber Lain. 68 Tabel 4.15Tujuan Website Perpus. USU Untuk Menemukan Koleksi... 69

Tabel 4.16PemanfaatanWebsitePerpus. USU (men-download) dokumen... 70

Tabel 4.17Frekuensi Kunjungan Ke Website Perpustakaan USU... 71

Tabel 4.18 Faktor Kunjungan KeWebsitePerpus. USU Karena Dibutuhkan... 72

Tabel 4.19Faktor Kunjungan Ke Website PerpustakaanUSU Karena Desain.... 73


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Penelitian... 88

Lampiran 2: Data Responden Uji Validitas... 91

Lampiran 3: Hasil Uji Validitas... 93

Lampiran 4: Hasil Uji Reliabilitas... 97

Lampiran 5: Skor Butir Jawaban Responden... 98

Lampiran 6: Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi PPM... 106

Lampiran 7: Tabel r... 107

Lampiran 8: Tabel t... 108

Lampiran 9: Hasil Uji Homogenitas Varians... 109

Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas Distribusi... 110


(15)

ABSTRAK

Lestarianus Ndraha. 2015. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di situs jejaring sosial perpustakaan USU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan yang menggunakan metode penelitian survei (survey research) dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk

FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Pengambilan sampel pada penilitian ini menggunakan kategori NonProbability Sampling dengan jenis

Convinience sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,9847 dan nilai thitung sebesar 8,6290. Karena nilai thitung (8,6290) > ttabel (1,9847), maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 43,41%, artinya bahwa situs jejaring sosial memberikan pengaruh sebesar 43,41% terhadap pemanfaatan

websiteperpustakaan USU, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 56,59% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

“Situs jejaring sosial adalah suatu aplikasi yang memberdayakan jaringan internet (jaringan tanpa kabel) berbasis komputer yang dapat menghubungkan setiap individu di muka bumi ini tanpa batasan waktu dan jarak. Situs jejaring sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah

web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.” (Dirgayuza)yang dikutip oleh (Juditha, 2011).

“Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk meng‐ hubungkan orang‐orang dari seluruh belahan dunia.” (Watkins)yang dikutip oleh (Juditha, 2011). Penggunaan dan pemanfaatan situs jejaring sosial saat ini sangat pesat dan meliputi hampir berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa di dalam setiap lapisan masyarakat baik awam, maupun yang berpendidikan, baik secara individu maupun organisasi. Situs jejaring sosial pada umumnya dimaanfaatkan sebagai media berbagi informasi, memperoleh informasi, berkomunikasi, tempat hiburan, dan sebagai sarana untuk mendapatkan teman-teman baru.

Sesuai dengan Millenium Development Goals (MGDs), penggunaan internet di Indonesia mencapai 107 juta pengguna pada tahun 2014,


(17)

danditargetkan 139 juta penggunapada tahun 2015.Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapa 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna.Jakarta (ANTARA News, 2014). Seperti disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.

Seiring dengan perubahan zaman, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, situs jejaring sosial dikembangkan dengan berbagai jenis, diantaranya adalah : “Facebook, Twitter, Flickr, LinkedIn, MySpace, Google+, DeviantART, LiveJournal, Tagged, Orkut, CafeMom, Ning, Meetup, myLife, myYearbook, Badoo, Qzone, Sina Weibo, HABBO, Hi5, bebo, dan Pinterest.”(Albadr, 2012).Sedangkan menurut (Sohibsanam 2015) “13 jenis situs

jejaring sosial terpopuler tahun 2015, yaitu : Facebook, Twitter, Google Plus, Myspace.com, Secret, Wechat, Kakaotalk, We heart it, Line, Medium, Vine, Snapchat, dan Tinder.

Pada saat ini situs jejaring sosial juga dimanfaatkan oleh perpustakaan, umumnya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan perpustakaan yang berorientasi pengguna dengan tujuan untuk menjangkau para pemustaka, sehingga mampu menciptakan pertukaran informasi timbal balik antara perpustakaan dan pemustaka secara cepat. Pemanfaatan situs jejaring sosial ini cukup membantu bagi perpustakaan, selain sistemnya yang interaktif, situs jejaring sosial pada


(18)

umumnya familiar bagi setiap lapisan masyarakat atau lebih diketahui keberadaannya dan mampu dioperasikan oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan website dan blogger, salah satu diantaranya adalah facebook. Facebook

mampu digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan masukan berupa komentar yang diposting pada dinding facebook, maupun melalui pesan langsung dari para pemustaka, sehingga perpustakaan memperoleh bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan pengguna perpustakaan.

Sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma, perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan USU sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, pusat pendidikan yang mampu bersaing secara global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, penelitian yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta sebagai pusat konsultasi dan rujukan bagi dunia usaha/industri.

Perpustakaan USU dalam kinerjanya selalu berusaha merancang dan mengembangkan setiap sistem layanan, demi untuk memberikan pelayanan yang terbaik, memuaskan, nyaman, serta menyenangkan bagi parapemustaka. Saat ini perpustakaan USU mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan IPTEK, hal ini diketahui dengan tersedianya web perpustakaan USU dengan alamat situs : http://library.usu.ac.id/.


(19)

Keberadaan websiteperpustakaan adalah hal yang sangat penting untuk mewujudkan pelayanan yang serba cepat, karena proses dan struktur perpustakaan tradisional dalam menyediakan pelayanan yang serba cepat untuk merespon kepuasan pengguna adalah hal yang sulit dan hampir mustahil jika tidak didukung oleh teknologi. Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Sebelumnya, keberhasilan perpustakaan diukur berdasarkan kelengkapan dan keseimbangan koleksi. Namun dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi semuanya berubah lebih efektif dan efesien, sehingga mempengaruhi perilaku pemustaka yang menginginkan segalanya serba cepat, maka fokus perpustakaan lebih diarahkan pada pelayanan.”

Sesuai dengan keterangan sebelumnya bahwa websitedan social network sitesmemiliki perbedaan yang umumnya dalam hal pengenalan dan penggunaan oleh masyarakat, dimana situs jejaring sosial jauh lebih unggul dikenal dan digunakan oleh masyarakat dibandingkan dengan website. Namun websitedan jejaring sosial adalah dua aplikasi internet yang dapat digabung dalam satu kesatuan yang dinamakan web 2.0. Menurut Chu, Kwan, dan Warning (in press, 2007) situs jejaring sosial adalah “Web 2.0 provides a new way of using the Internet for interactive purposes”, dengan kata lain, situs jejaring sosial adalah “Web 2.0yang menyediakan cara baru penggunaan internet yang lebih interaktif.”

Ketersediaan situs jejaring sosial pada website perpustakaan USU menunjukkan bahwa web perpustakaan USU pada tahap ini adalah web generasi ke-dua (web 2.0) dan disebut library 2.0 dalam dunia perpustakaan, sementara ini


(20)

tersebut 4.829 pengunjung tiap bulannya, dan kurang lebih 160 pengunjung per-hari. (data per-April 2015), serta situs jejaring sosial yang tersedia dalam website saat ini adalah jejaring sosial yang umumnya digunakan oleh setiap lapisan masyarakat, yaitu : Facebook, Twitter dan Flickr.

Sesuai hasil penelitian “pustakawan USU dan pustakawan UNIMED sudah mengetahui adanya layanan Library 2.0. Pustakawan juga mendukung layanan ini diterapkan di perpustakaan. Namun kurangnya SDM, dukunga n dana dan pelatihan kepada pustakawan serta kurangnya partisipasi pengguna membuat pustakawan dan perpustakaan belum efektif menerapkan layanan Library 2.0. Pustakawan juga tahu bahwa Library 2.0 adalah bentuk layanan yang mengikuti tren pengguna, sehingga memudahkan pustakawan dan perpustakaan lebih dekat dengan pengguna.” (Rosadi, 2015).

Dari hasil observasi, diketahui perpustakaan USU bergabung dengan

Facebook, Twitter, dan FlickR secara bersamaan pada tahun 2009. Ketersediaan situs jejaring sosial di web perpustakaan USU telah berlangsung 5 tahun hingga sekarang ini. Perpustakaan USU menggunakan ke-tiga situs jejaring sosial tersebut karena kemudahan penggunaanya, baik oleh pustakawan maupun para pemustaka. Selain itu, pengenalan masyarakat akan situs jejaring sosial ini sudah cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dalam pemanfaatan internet pada kehidupan sehari-hari.

Ketiga situs jejaring sosial ini adalah aplikasi yang interaktif, dan memberikan efisiensi dan efektifitas dalam pelayana perpustakaan terhadap


(21)

pemustaka, baik dalam hal komunikasi, sosialisasi, melayangkan informasi, dan memperoleh informasi. Untuk saat ini pengguna jejaring sosial perpustakaan USU adalah berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk Flickr, jadi jumlah seluruhnya adalah 7.176 orang per-April 2015. Jadi, dari data ini diketahui bahwa presentasi jejaring sosial yang paling banyak penggunanya adalah Facebook, dan yang ke-dua adalah Twitter, dan terakhir Flickr.

Berdasarkan dari semua alasan yang telah dijelaskan sebelumnya, perpustakaan USU memanfaatkan situs jejaring sosial dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang cepat dalam hal melayangkan informasi yang dapat diakses dimana dan kapan saja oleh pemustaka, terwujudnya komunikasi yang interaktif, kemudahan berinteraksi, sebagai sarana memperoleh masukan, ide, dan saran dari para pemustaka khususnya dan masyarakat pada umumnya, terciptanya kekompakan dan kerjasama yang baik antara perpustakaan dengan pemustaka, dan terwujudnya rasa nyaman dan betah bagi para pemustaka.

Sesuai dengan hasil wawancara, dari keterangan Bapak Ray Ansari Margolang, ST., yang salah satu pegawai tenaga teknisi di bagian TIK perpustakaan USU, menjelaskan bahwa “saat ini perpustakaan USU belum memiliki pegawai (tenaga kerja) yang dikhusukan untuk menangani situs jejaring sosial perpustakaan USU atau yang bertanggungjawab pada pelayanan perpustakaan secara online melalui jejaring sosial”.


(22)

Dari hasil pengamatan, kenyataan saat ini pemanfaatan website

perpustakaan USU masih belum maksimal, hal ini dapat dibuktikan dari conten

(isi) website perpustakaan masih belum mewakili semua yang ada di perpustakaan, penyediaan informasi dari sumber lain masih kurang, informasi yang dilayangkan tidak selalu up-date, dan desain web yang kurang memberi daya tarik bagi pengunjung karena jarang dimodifikasi.

Kenyataan yang sama dengan website perpustakaan USU, saat ini akun jejaring sosial perpustakaan USU tidak beroperasi sebagaimana seharusnya dan pemanfaatannya terlihat semakin jauh dari yang diharapkan, hal ini dapat kita ketahui dengan kurangnya informasi terbaru yang dilayangkan (tidak up date) dan hampir tidak adanya komunikasi dua arah yang interaktif antara perpustakaan dan para pemustaka, serta kurangnya umpan balik dari perpustakaan untuk menjangkau para pemustaka.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan USU sebagai fasilitas utamapenyedia informasi untuk menunjangprogram Tridharma dalam mendukung misi dan tujuan USU maka sangat penting diadakan penelitian tentang “Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU”.


(23)

I.2 Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu: Bagaimanakah pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website

perpustakaan USU?.

I.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah situs jejaring sosial berpengaruh terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Perpustakaan USU, sebagai masukan dalam mengambil keputusan terhadap penggunaan situs jejaring sosial sebagai alternatif untuk kebijakan-kebijakan pelayanan informasi di web perpustakaan USU oleh pimpinan perpustakaan dan kepala bagian pelayanan informasi perpustakaan USU.

2. Peneliti, sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dalam bidang yang sama.

3. Penulis, yaitu: Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang situs jejaring sosial dan pengaruhnya terhadap sistem perpustakaan.


(24)

I.5 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: adanya pengaruh positif yang signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Website Perpustakaan

“Pemanfaatan website perpustakaan adalah memberdayakan teknologi

website berbasis internet dalam pelayanan perpustakaan,yang digunakan sebagai media mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya, serta publikasi lainnya, dan sebagai media memperoleh informasi yang bersumber dari website lain yang menyediakan informasi bidang tertentu seperti: EBSCO, Proquest, dan lain-lain yang diperlukan untuk mendukung kegitan proses belajar-mengajar dan penelitian.”Siregar (2004).

Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Pemanfaatan website perpustakaan adalah penggunaan aplikasi internet sebagai media yang mendapatkan, mempertahankan dan membuat rekaman pengetahuan tersedia secara online sehingga mampu diakses oleh para pemustaka pada waktu dan jarak yang tidak terbatas”.


(26)

Berikut adalah hasil survei pemanfaatan media online (web 2.0) pada perpustakaan Australia yang dilakukan oleh Choi (2013):

Tabel 2.1 Respon perpustakaan.

Tabel 2.2 Respon perpustakaan berdasarkan jenis/ tugas perpustakaan. Hasil survei menunjukkan bahwa beberapa perpustakaan di Australia sudah memanfaatkan media sosial online(web 2.0) dalam perencanaan strategis mereka.Beberapa perpustakaan tersebut mendukung untuk melakukan tugas-tugas atau pekerjaan perpustakaan yang berhubungan denganmedia sosial online dalam kapasitas resmi.

159

72

44

23 13

6 5

0 50 100 150

200 Jumlah responden = 322

91 86 39

29 28

17 17 13 13 10 0

20 40 60 80


(27)

Hal ini menjelaskan bahwa perpustakaan sudah menanamkan media sosial online (web 2.0) ke dalam struktur organisasi mereka sebagai salah satu pendukung sistem pelayanan perpustakaan yang diaplikasikan dalam kegitan perpustakaan,dan beberapa perpustakaan lainnya di Australia yang tidak menggunakan media sosial online(web 2.0) dalam perencanaan strategi organisasi, tidak berarti bahwa perpustakaan (atau orang-orang yang bekerja di dalamnya) tidak menghargai penggunaan media sosial online (web 2.0) dalam pekerjaan mereka, namun ada hambatan lain yang mencegah perpustakaan menggunakan media sosial online, seperti : pendanaan, dan sumberdaya manusia.

Tabel 2.3 Pentingnya media sosial (web 2.0)dalam rencana strategis perpustakaan

Dari hasil survei diperoleh 71.7% responden berpikir bahwa memiliki media sosial sebagai bagian dari perpustakaan dalam rencana strategis adalah sangat penting (lihat Gambar 2.3). 70.6 % menyatakan penting, dan merasa lebih nyaman melakukan pekerjaan/tugas yang berhubungan dengan media sosial jika secara resmi diakui dalam pekerjaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa responden mendukung masuknya media sosial (web 2.0) ke dalam rencana

Sangat penting Penting

Agag penting Tidak penting


(28)

strategis organisasi mereka, dan bahwa mereka siap untuk menggunakan media sosial (web 2.0) untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan.

2.1.1 Tujuan PemanfaatanWebsite Perpustakaan

Tujuan pemanfaatan website perpustakaan adalah untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user,dan right now)” (Ishak, 2008). Dalam hal ini Ishak (2008)menjelaskan bahwa

“arti dari right information, right user,dan right now adalah memberikan layanan informasi yang tepat, pada pengguna yang tepat, dan waktu yang cepat”. Pengertian lain dari TI adalah “pemanfaatan hardware dan softwareyang digunakan untuk penyimpanan (store),penemuan kembali (retrieve), danmemanfaatkan (use) informasi.(Wikipedia) dalam Ishak (2008).

Sebelumnya, keberhasil perpustakaandiukur berdasarkan kelengkapan dan keseimbangan koleksi. Namun dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kebutuhan pengguna yang serba cepat, maka fokus perpustakaan lebih diarahkan pada pelayanan dengan bantuan teknologi. Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Tujuan pemanfaatan website perpustakaan adalah untuk menyediakan informasi yangtepat waktu dan relevan terhadap pengguna sehingga meningkatkan efisiensidan efektivitas perpustakaan sebagai alat riset dan pembelajaran.”

Proses dan struktur perpustakaan tradisional dalam menyediakan pelayanan yang serba cepat untuk merespon kepuasan pengguna adalah hal yang sulit dan hampir mustahil jika tidak didorong oleh teknologi. Perubahan adalah


(29)

hal yang wajib, sebab teknologi memiliki banyak potensi yang tidak dapat diabaikan. Menurut O'Brien (1996) danDadzie (2005) menyatakan bahwa “informasi yang berguna optimal, harus memiliki kualitas berikut: relevansi, akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan, kejelasan dan biaya efektivitas.”

2.1.2 Tingkat Kunjungan Ke Website

Pengertian kunjungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perihal (perbuatan, proses, hasil) suatu tindakan mengunjungi atau berkunjung. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kunjungan adalah perbuatan berkunjung seseorang terhadap suatu objek.

“Tingkat kunjungan ke website adalah salah satu tolak ukur penilaian kualitas website, telah banyak riset yang dilakukan untuk mendapatkan kualitaswebsite yang baik, walaupun ini bukan pekerjaan mudah, namun pengelolawebsite harus selalu melakukannya agar user selalu puas pada website yangdikunjungi” (Zhang, 1999). Selain itu “Kualitas website dari sudut pandang kepuasan useradalah mengevaluasi kualitas isi yang terdapat pada website dalam beberapa halseperti navigasi, keindahan, fungsi, dan hal lainnya yang mempengaruhi” (LuisOlsina, 2006).

“Kepuasan user merupakan ukuran penting kualitas website, Datakepuasan

user diambil dengan ukuran standar penggunaan/kunjunganwebsite

sehinggapenilaian kualitas diperoleh secara menyeluruh” (Bailin & Pullinger, 2010). Kunjungan terhadap website dalam dunia internet adalah sebagai tolak ukur untuk menilai kualitas/mutu suatu website.


(30)

Secara logika, kunjungan website adalah kegiatan interaksi yang terjadi dalam situs web pada waktu tertentu dengan durasi tertentu, kunjungan bisa saja secara serentak pada satu website oleh para pengunjung maupun bergantian, dan seorang pengunjung dapat melakukan banyak kunjungan dalam satu website

dengan durasi waktu tertentu.

Berikut adalah istilah-istilah kunjungan dalam website, 1. Visitor.

Visitor adalah pengunjung yang sedang membuka website, baik membuka secara sengaja maupun secara kebetulan.

2. Unique Visitor

Unique Visitor adalah jumlah pengunjung dari satu IP (komputer) dalam kurung waktu tertentu.

3. Pageview

Pageviewadalah halaman web yang sedang dilihat oleh visitor. 4. Bounce Rate

Bounce Rate adalah pengunjung yang hanya datang untuk melihat satu halaman di website dan langsung “memantul” (bounce) keluar dari website

tersebut. Semakin tinggi jumlah bounce rate maka semakin rendah mutu website, tetapi jika semakin rendah jumlah bounce rate maka semakinnaik mutu website.

Bounce rate dapat diketahui dengan membagikan jumlah kunjungan oleh jumlah halaman website yang dikunjungi.


(31)

“Pemasangan iklan pada suatu website mempengaruhi sikap para pengunjung, apakah pengaruh positif atau sebaliknya. Secara logis, dapat dipahami mengapa para pengguna internet memiliki persepsi dan sikap yang negatif terhadap eksistensi iklan pada suatu website” (Newman, dkk, 2004). Ada

beberapa alasan yang mendasarinya, yaitu:

1. Penambahan iklan pada suatu website akan memparlambat proses loading

sehingga pengunjung website akan membutuhkan waktu lebih yang cukup lama untuk melakukan akses.

2. Penempatan iklan pada website seringkali menggangu kenyamanan pengunjung website, misalnya saja menghalangi cursor untuk meng-klik. Penempatan iklan yang tidak sesuai justru mengurangi aspek estetika

website itu sendiri. Padahal, estetika merupakan salah satu nilai tambah daya tarik bagi suatu website dalam menarik para pengguna internet.

“Tingkat kunjungan terhadap website secara umum dipengaruhi oleh domain (alamat situs web), konteks, konten, dan desain web. Apabila Hit Rate

(tingkat akses) suatu laman web menurun, maka akan berpengaruh secara negatif pada keberlangsungan profit yang dapat berujung pada kerugian finansial sang pengelola web tersebut.” (Plummer, dkk, 2007).

Sesuai dengan keterangan dan defenisi di atas, secara logika penulis menyimpulkan bahwa tingkat kunjungan ke website adalah perubahan jumlah pengunjung yang melakukan kegiatan interaksi dalam situs web dengan grafik


(32)

yang dinamis (berubah-ubah) pada waktu tertentu dengan durasi tertentu, baik secara serantak atau bergantian.

Sedangkan jumlah kunjungan adalah data pengunjung yang pernah datang berkunjung pada laman website, data tersebut disimpan pada server web dengan sistem tertentu, dan biasanya ditampilkan pada halaman depan (front page)

website bersangkutan sebagai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. 2.1.3 Pengertian Website (situs web) dan Website Perpustakaan

“Situs web, dalam bahasa inggris disebut website, adalah sebuah dokumen yang terdiri dari satu atau beberapa halaman berbentuk HTML. HTML umumnya dibuat dengan menggunakan suatu perangkat lunak pembangkit kode-kode HTML. Ada beberapa elemen yang biasanya terdapat dalam sebuah situs web, antara lain: halaman web (web page), hyperlinkdisingkat sebagai link,dan nama domain.” Hutahean (2012).

Website merupakan gabungan antara publikasi cetak dan pengembanganwebsite, antara marketing dan perhitungan, antara komunikasi internal danhubungan dengan pelanggan, dan antara seni dan teknologi” (Powel, 1998).Defenisis lain menyatakan bahwa “Website adalah salah satu sumberdaya internet yang paling cepat berkembang dan populer. Informasi webdidistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu tekspendekatan menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan adanyahypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatudokumen ke dokumen yang lain”. Kadir (2003).


(33)

A set of interconnected webpages, usually including a homepage, general ly located on the same server, and prepared and maintainedas a collection of info rmation by a person, group, or organization.”,Mifflin (2011), dengan kata lain, website adalah satu set halaman web yang saling berhubungan, biasanya termasuk

homepage. umumnya berada pada server yang sama, dan disiapkan dan dipelihara sebagai kumpulan informasi oleh seseorang, kelompok, atau organisasi.

Sesuai dengan definsi website diatas, maka secara logika pengertian tentang website perpustakaan adalah web yang dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk tujuan dan kepentingan perpustakaan, dan diolah sesuai dengan sistem yang berlaku pada website, serta desain dan isi web berdasarkan kinerja perpustakaan. Untuk lebih jelasnya, pengertian websiteperpustakaan dapat kita ketahui berdasarkan pendapat berikut,

“Perpustakaan digital merupakan perpustakaan jaringan—bukan sebuah perpustakaan yang memiliki situs web dan berdiri sendiri. Perpustakaan digital adalah jaringan perpustakaan yang dilayankan secara online dan dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, baik di dalam perpustakaan maupun jarak jauh tanpa harus datang ke perpustakaan secara fisik.” (Syakirin, 2010).

Menurut William Arms yang dikutip oleh Syakirin (2010) mengemukakan bahwa perpustakaan digital adalah “kumpulan informasi yang tertata dengan baik beserta layanan-layanan yang disediakannya, yang disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan komputer”.


(34)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, website perpustakaan adalah suatu media online yang dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk melayangkan informasi, dan dapat diakses kapan dan dimana melalui koneksi internet dengan menggunakan komputer. Sesuai dengan defenisi, dapat disimpulkan bahwa website perpustakaan adalah bagian dari perpustakaan digital.

Sintesis:

Yang dimaksud dengan pemanfaatan website perpustakaan adalah proses memberdayakan aplikasi internet (technology online) dalam pelayanan perpustakaan dengan indikator (1) Tujuan Pemanfaatan, (2) Frekuensi kunjungan, dan (3) Faktor kunjungan.

2.2 Situs Jejaring Sosial

Pengertian jejaring sosial menurut profesor J.A. Barnes di tahun 1954 yang dikutip oleh Santoso (2013), menyatakan bahwa “jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga”.

Setelah internet diciptakan muncullah defenisi-defenisi baru tentang jejaring sosial, seperti yang dikemukakan oleh Mayfield (2008) bahwa “jejaring sosial merupakan situs yang memungkinkan orang untuk membangun halaman


(35)

web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman untuk berkomunikasi dan berbagi konten”.

Defenisi lain yang menyatakan situs jejaring sosial adalah “Web 2.0 provides a new way of using the Internet for interactive purposes” (Chu, Kwan, and Warning in press, 2007), dengan kata lain, situs jejaring sosial adalah “Web 2.0yang menyediakan cara baru penggunaan internet yang lebih interaktif.”

Boyd & Ellison (2007) “Situs jejaring sosial adalah sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial yang interaktif melalui dunia maya dengan membangun profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan yang ada antara satu pengguna dengan pengguna lainya dalam sistem yang disediakan”.

Seufert et al (1999)“defines social networking in terms of knowledge networking as signifying a number of people, resources and relationships among them, who are assembled in order to accumulate and use knowledge primarily by means of knowledge creation and transfer processes, for the purpose of creating value. The concept of social networking is one of the tools of Web 2.0, which also forms the basis of library 2.0.”, dengan kata lain: “Jejaring sosial dalam istilah

pengetahuan adalah jaringan yang menghubungkan sejumlah orang, hubungan sumberdaya diantara mereka dirakit untuk mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan terutama dalam penciptaan dan proses mentransfer pengetahuan,


(36)

yang bertujuan menciptakan nilai. Konsep jejaring sosial merupakan salah satu dari alat web 2.0, yang juga menjadi dasar lib. 2.0.”

2.2.1 Dampak Situs Jejaring Sosial

Kehadiran situs jejaring sosial sangat mempengaruhi perubahan kehidupan sosial, ada yang berdampak positif dan dampak negatif. Pemanfaatan situs jejaring sosial tidak terlepas dari tujuan pengguna memanfaatkannya. Berikut beberapa pendapat para peneliti tentang dampak dari situs jejaring sosial.

Menurut Kumorotomo (2010), dampak situs jejaring sosial tergantung kepada sikap dan tujuan dari pemakainya. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif situs jejaring sosial,

Dampak positif,

1. Bermanfaat untuk mendapatkan pegawai yang sudah teruji kompetensi danmotivasinya dengan informasi yang begitu lengkap.

2. Sebagai ajang untuk memasarkan produk‐produk inovatif, keberadaan situs jejaring sosial bisa sangat membantu.

3. Dunia pendidikan sebenarnya juga bisa mengambil manfaat dari jejaring sosial jika benar‐benar dipergunakan secara positif. Tracer study tidak perlu dilakukan dengan biaya mahal jika facebook dapat dimanfaatkan secara efektif.

4. Manfaat yang spektakuler dari keberadaan jejaring sosial adalah kemampuannya untuk menjadi agen perubahan sosial jika disertai dengan tujuan‐tujuan yang positif.


(37)

Di Amerika Serikat, seorang presiden Barack Obama memanfaatkan situs jejaring sosial untuk menggalang dana, mendongkrak popularitas dan memenangi Pilpres di negara itu.

Dampak negatif,

1. Tentang pemborosan waktu, sudah begitu banyak kasus yang membuktikan adanya kerugian individu atau organisasi karena akses ke jejaring sosial.

2. Aktivitas dengan jejaring sosial itu sering tidak relevan dengan pekerjaan. 3. Para pengguna terkadang tidak sadar bahwa informasi yang

disampaikannya ke jejaring sosial bisa merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

4. Kecanduan jejaring sosial juga bisa mengakibatkan masalah psikis. Tujuh dosa besar situs jejaring sosial jika orang sudah kecanduan. Ketujuh dosa besar itu adalah rasa malas bekerja (sloth), sifat rakus (greed), iri (envy), dengki (lust), takabur (pride), marah (wrath), dan mengada‐ada (gluttony).

5. Kinerja pegawai pemerintah yang sudah buruk bisa jadi akan tambah merosot lagi. kegiatan tidak produktif dengan internet bukan hanya menyangkut akses ke jejaring sosial tetapi juga penggunaan e‐mail, forum, chatting, mailist, blogging, Youtube, dan RSS feeder secara berlebihan pada jam‐jam kantor.


(38)

Menurut Aljawiy dan Muklason (2009) dampak situs jejaring sosial memiliki dampak tersendiri bagi para penggunanya, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Berikut dampak positif dan negatif yang dimaksud:

Dampak positif,

1. Semakin mudahnya berinteraksi dengan orang lain 2. Sarana promosi

3. Sarana sosialisasi program pemerintah 4. Sarana silaturahmi dan sarana hiburan.

Dampak negatif,

1. Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun.

2. Membuat kecanduan.

3. Pemborosan waktu dan finansial. 4. Tergantikannya kehidupan sosial 5. Pornografi

6. Kesalahpahaman

7. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga Sarana kriminal.

2.2.2 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Pada Perpustakaan

Selain dari penjelasan sebelumnya, secara khusus jejaring sosial memiliki dampak pada perpustakaan. Larasati (2013), dari hasil penelitiannya tentang


(39)

diketahui bahwa sebagian besar pengguna memiliki kebutuhan kognitif yang mendorong mereka bergabung dalam facebookperpustakaan.

Aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar pengguna pada saat mengakses facebook perpustakaan Kabupaten Sidoarjo adalah membaca informasi yang diposting oleh perpustakaan, dan sebagian besar responden menyatakan bahwa facebook memiliki fungsi surveillance. Pada fungsi surveillance pengguna mendapatkan informasi mengenai program yang dilakukan oleh perpustakaan Kabupaten Sidoarjo. Pengguna juga merasa perpustakaan perlu menambah aplikasi visualbookshelf agar anggota faceebook perpustakaan bisa mengetahui informasi koleksi terbaru serta menuliskan review buku pada aplikasi tersebut.

Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “International University Libraries are using socialnetworking platform to interact and reach out to their patrons or clients. This platform hasbeen embraced by International University libraries in their service delivery even thoughresources available to them abound.”, dengan

kata lain “Perpustakaan Universitas Internasional menggunakan media jejaring sosial untuk berinteraksi dan menjangkau para pemustaka. Media ini dimanfaatkan olehperpustakaan Universitas Internasional dalam pemberian layanan mereka, meskipun sumber daya yang tersedia bagi mereka berlimpah”.

Berikut adalah pemanfaatan yang sebagian besar digunakan pada halaman jejaring sosial, menurut Ayiah dan Kumah (2011):


(40)

2. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang penggunaan perpustakaan.

3. Mengajarkan kepada pemustaka cara penggunaan alat-alat penelusuran. 4. Meng-up date buku-buku baru.

5. Memberitahu pembaharuan terbaru kepada pemustaka.

6. Sebagai sarana bagi pustakawan untuk memperoleh pendapat dan saran dari pemustaka tentang pelayanan perpustakaan.

Selain pernyataan dan hasil penelitian tentang pemanfaatan jejaring sosial yang dijelaskan sebelumnya, Bell (2007) menegaskan “that Academic libraries do not only use social media forcommunication purposes, but had adapted their research strategies to this environment”. Dengan kata lain, Bell menegaskan “bahwa perpustakaan akademik tidak hanya menggunakan media sosial untuk tujuan komunikasi, tetapi telah disesuaikan strategi penelitian mereka terhadap lingkungan ini.”

2.2.2.1 Situs Jejaring Sosial Facebook

Facebook, salah satu situs jejaring sosial yang paling terkenal di dunia. Situs jaringan sosial online yang ditemukan oleh Mark Elliot Zuckerberg ini mulai terbentuk sejak Februari 2004. Pada awalnya khusus diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Harvard, namun kini sudah dapat digunakan oleh semua orang dan mengalami perkembangan pesat. “Facebook adalah layanan jaringan pertemanan yang menggunakan media internet sebagai sarana komunikasi” Nazir (2009).


(41)

Pendapat Mie Kito yang dikutip oleh Boyd (2007) menyatakan bahwa “Facebook sebagai sebuah situs jaringan sosial memudahkan individu untuk bertemu dengan orang lain yang memiliki minat yang sama dan memudahkan individu untuk mengakses jaringan teman-teman dan orang lainnya, yang berpotensi membuat jaringan pertemanan menjadi lebih luas dan lebih heterogen”.

Facebook diluncurkan pada 4 Februari 2004, didirikan oleh Mark Elliot Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Pada awal masa kuliahnya, situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston,

MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Sampai akhirnya, pada September 2006, facebook

mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat e-mail.

Anda dapat mengakses jejaring sosial ini dengan mudah, cukup masuk saja ke website www.facebook.com dan mendaftarkan diri dengan mengikuti tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan. facebook saat ini tidak hanya bisa dinikmati melalui komputer atau laptop, namun facebook sekarang sudah bisa dinikmati dengan menggunakan smart phone, leptop, tablet, dan lain-lain yang terkoneksi internet. Jadi penggunaannya untuk saat ini bisa dibilang sangat efisien dan dapat dimanfaatkan dimana saja dan kapan saja.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Calvert dan Neo (2012) pada perpustakaan umum di New Zealand, menunjukkan bahwa faktor utama


(42)

perpustakaan mengadopsi facebook adalah manfaat dari penggunaan facebook

sebagai media interaktif yang efektif dan efesien untuk pemasaran (melayangkan) informasi dan komunikasi, kompatibel dengan budaya dan nilai perpustakaan, berguna untuk mengembangkan minat staff dan manajemen, membantu meningkatkan ketrampilan staff TI serta memberikan citra yang lebih baik pada perpustakaan.

Hasil penelitian Harisanty dan Mutia (2012) diketahui bahwa sebagian besar pengguna facebook perpustakaan perguruan Tinggi di Surabaya tidak mengalami hambatan yang berarti, karena bagi mereka, proses mengakses

facebook perpustakaan terbilang mudah. Hal tersebut dikarenakan pengguna terbiasa menggunakan facebook dikehidupan sehari-hari mereka.

2.2.2.1.1 Fitur-fitur Facebook.

Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antara sesama pengguna yang diantaranya adalah fitur “wall (dinding)”, ruang tempat sesama pengguna

mengirimkan pesan-pesan terbuka, ‘poke (colek)’, sarana untuk saling mencolek

secara virtual, ‘photos (foto)’ ruang untuk memasang foto, dan status yang

menampilkan kondisi/ide terkini pengguna. (Herdianto, 2011).

Facebooksemakin dikembangkan dengan memberikan berbagai macam fitur fitur yang memanjakan penggunanya, namun disisi lain, ada beberapa pengguna yang bingung dan sulit untuk beradaptasi dengan tampilan yang selalu diperbaharui. Salah satu fitur yang menjadi perhatian facebook adalah fitur


(43)

Privacy dan Scurity yang memang sangat krusial bagi pengguna, karena banyaknya data dan informasi yang bersifat pribadi (Putra, 2014).

Berikut beberapa fitur facebook yang dipaparkan oleh Putra (2014), diantaranya adalah,

1. Facebook (Home)

2. Facebook berita terkini ( Status Update)

Fitur ini adalah salah satu fitur yang dimiliki facebook untuk menarik perhatian para penggunanya. Dalam fitur ini digunakan untuk melakukan postingan pesan, baik berupa teks, gambar, link ataupun video. Status update ini nantinya dapat dilihat oleh teman-teman yang ada di facebook

tetapi tergantung pada pengaturan yang Anda gunakan. 3. Friends (Pertemanan)

Fitur ini digunakan oleh facebookers untuk mencari dan mendapatkan teman baru, yaitu dengan cara mengetikkan kata pencarian (baik nama orang, group, berdasarkan lokasi, nama sekolah, dan lain sebagainya) kemudian mengirimkan permintaan untuk menjadi teman. Kedua,fecebookers dapat menjadi teman jika pihak yang mendapatkan

request menyetujuinya. Pengguna dapat menolak permintaan tersebut atau menyembunyikannya.


(44)

4. Suka (Like)

Fitur ini dibuat oleh pihak facebook sebagai sebagai mekanisme atau cara untuk menyampaikan pesan positive feedback dari orang orang yang melihat update terbaru.

5. Pesan dan kotak masuk

Facebook mempunyai salah satu fitur yakni pesan dan kotak masuk. Fitur ini digunakan untuk mengirimkan pesan kepada pengguna lain secara

privat. Pengguna dapat mengirimkan pesan kepada banyak teman sekaligus. 6. Privasi dan pengamanan

Setelah banyaknya kasus dan kejadian yang membuat banyak akun

facebook yang dibajak, maka facebook banyak memberikan perhatian khusus kepada sektor ini. Sejak 12 Mei 2011, facebook telah meluncurkan fitur baru mengenai keamanan dan privasi baru yang dirancang untuk memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna

facebook dari serangan Malware maupun pembajakan akun facebook-nya. 7. Pemberitahuan (Notification)

Notifikasi adalah salah satu fitur yang dimiliki facebook. Fitur ini merupakan semacam fitur yang memberikan informasi berupa tanda pemberitahuan yang muncul pada bagian toolbar atas, biasanya berupa pop-up berwarna merah.


(45)

2.2.2.2 Situs Jejaring Sosial Twitter

Twitter adalah sebuah jejaring sosial micro blogging yang memungkinkan pengguna mengirim pesan singkat (hingga 140 karakter) tentang apa yang terjadi sekarang. Sebagai hasilnya, target utama dari jaringan adalah untuk membantu pengguna berbagi konten segar pendek dan berita menarik.(Hidayatullah, 2004).

Twitter yang diciptakan oleh Jack Dorsey merupakan jejaring sosial yang menjadi salah satu alat berkomunikasimelalui jaringan internet yang sedang digandrungi oleh pengguna internet pada saat ini. Menurut Hadi (2010), “Twitter

adalah sebuah situs webjejaring sosial berkonsep microblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan pembaharuan/update berupa tulisan teks dengan panjangmaksimum 140 karakter melalui SMS, pengiriman pesan instant, suratelektronik, atau aplikasi seperti Twitterriffic dan Twitbin. Twitter

didirikan padaMaret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp”.

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh

Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan tweets

(Twitter, 2013). Mikroblog adalah salah satu jenis alat komunikasi online dimana pengguna dapat memperbarui status tentang mereka yang sedang memikirkan dan melakukan sesuatu, apa pendapat mereka tentang suatu objek atau fenomena tertentu. “Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara publik, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat


(46)

melihat tweets pengguna lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (follower).”

Manalu (2014).

2.2.2.2.1Fitur-fiturTwitter

Tidak seperti Facebook, LinkedIn, dan MySpace. Twitter merupakan sebuah jejaring sosial yang dapat digambarkan sebagai sebuah graph berarah. Berikut adalah fitur-fitur twitter (Manalu, 2014).

1. Laman Utama (Home)

Pada halaman utama kita bisa melihat tweets yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita atau yang kita ikuti ( following).

2. Profil (Profile)

Pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh orang mengenai profil atau data diri serta Tweets yang sudah pernah kita buat.

3. Followers

Pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi pengikut akun seseorang, maka tweets

seseorang yang di ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman utama.

4. Following

Kebalikan dari pengikut, following adalah akun seseorang yang mengikuti akun pengguna lain agar Tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam halaman utama.


(47)

5. Mentions

Biasanya konten ini merupakan balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.

6. Favorite

Tweets ditandai sebagai favorit agar tidak hilang oleh halaman sebelumnya.

7. Pesan Langsung (Direct Message)

Fungsi pesan langsung lebih bisa disebut SMS karena pengiriman pesan langsung di antara pengguna.

8. Hashtag

Hashtag “#” yang ditulis di depan topik tertentu agar pengguna lain bisa

mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang lain juga

9. List

Pengguna twitter dapat mengelompokkan ikutan mereka ke dalam satu grup sehingga memudahkan untuk dapat melihat secara keseluruhan para nama pengguna (username) yang mereka ikuti (follow).

10.Topik Terkini (Trending Topic)

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

2.2.2.3Situs Jejaring Sosial Flickr

Flickr adalah layanan foto dan video hosting yang memungkinkan Anda mengelola dan berbagi foto dan video. Menurut Aljawiy dan Muklason


(48)

(2009).“Flickr adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menampilkan foto dan video. Pengunjung situs dapat melihat video atau foto-foto yang baru diunggah oleh pengguna-pengguna lain dari seluruh belahan dunia melalui situs tersebut.”

Menurut Kenter (2008). “Flickr is a popular online photo-sharing community that allows anyone to share and organize their digital photos with friends, family, colleagues, and the rest of the world. While many people use Flickr recreationally, it can also be a powerful tool for organizations, including nonprofits.” Dengan kata lain bahwa Flickr adalah suatu aplikasi komunitas online populer untuk berbagi foto dan mengatur foto digital mereka dengan teman-teman, keluarga, rekan kerja, dan seluruh dunia. Sementara banyak orang memanfaatkanFlickr menjadi alat yang ampuh untuk organisasi, termasuk organisasi nirlaba.

“Librarians can use this tool to share and distribute new images of library collections. Cover page of new arrivals of both books and journals can be disseminated to users via Flickr.” Ezeani & Igwesi (2012), dalam bahasa Indonesia “Pustakawan dapat menggunakan alat ini untuk berbagi dan mendistribusikan gambar baru dari koleksi perpustakaan. Cover buku danCover


(49)

2.2.2.3.1 Fitur-fitur Flickr

Berikut adalah beberapa fitur-fitur situs jejaring sosial FlickR : 1. Akun(Account)

FlickRmenawarkan dua jenis akun, yaitu: gratis dan Pro. Pengguna akun gratis diizinkan untuk meng-upload 300 MB gambar dan dua video per bulan. AkunPro memungkinkan pengguna untuk meng-upload gambar dan video dengan jumlah yang tidak terbatas setiap bulan, menerima penjelajahan bebas iklan dan memiliki akses ke akun statistik. Begitu account Pro berakhir, maka beralih ke pembatasan akun gratis, termasuk hak Flickr untuk menghapus akun yang "tidak aktif selama 90 hari berturut-turut". Flickr dapat menghapus akun Pro tanpa memberikan alasan apapun atau peringatan kepada pemilik akun.

2. Grup/kelompok.

Kelompok dapat dimulai oleh setiap anggota Flickr. Pencipta kelompok

Flickr memiliki kemampuan untuk memantau dan mengatur pembatasan untuk grup. Grup digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan sesama anggota

Flickr sekitar kepentingan fotografi umum. Dengan memilih untuk mengikuti kelompok, upload terakhir kelompok kadang-kadang akan muncul pada homepage pengguna ketika mereka log-on.

3. Organizer

Organizer adalah aplikasi web untuk mengatur foto dalam akun Flickr


(50)

untuk mengubah tag, deskripsi, dan mengatur kelompok, dan untuk menempatkan foto pada peta dunia.

4. Picnic

Flickr memiliki kemitraan dengan online aplikasi photo-editing Picnik

yang termasuk versi pengurangan fitur Picnik dibangun ke Flickr sebagai default

foto editor. Kamis 5 April 2012, Flickr telah diganti dengan Picnik Aviary sebagai editor foto default.

5. kontrol akses

Flickr menyediakan pengaturan penyimpanan gambar untuk dapat dilihat maupun tidak, oleh orang lain. Seorang pengguna meng-upload gambar dapat mengatur kontrol privasi yang menentukan siapa yang dapat melihat foto. Sebuah foto dapat ditandai sebagai baik gambar publik atau privasi.

Pada bulan November 2006, Flickr menciptakan "tamu lulus" sistem yang memungkinkan foto-foto pribadi untuk dibagikan dengan anggota non-Flickr. Banyak anggota memungkinkan foto mereka untuk dilihat oleh siapa saja, membentuk database kolaboratif besar foto dikategorikan. Secara default, anggota lain dapat meninggalkan komentar tentang gambar apapun mereka memiliki izin untuk melihat, dan dalam banyak kasus dapat menambah daftar tag terkait dengan gambar.


(51)

Sintesis:

Yang dimaksud dengan situs jejaring sosialadalah Web 2.0 yang menyediakan cara baru penggunaan internet yang lebih interaktif, efektif dan efisien bagi penggunanya dalam lingkungan sosial online dengan indikator (1) Penggunaan, (2) Frekuensi kunjungan, dan (3) Tujuan Pemanfaatan.


(52)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis data yang digunakan, makapenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Robert Donmoyer yang dikutip oleh Given(2008), “penelitian kuantitatif adalah pendekatanterhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan datadalam bentuk numerik daripada naratif”. Menurut Sugiyono (2008) “Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan analisis data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian survei (survey research). Penelitian survei adalah “penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti” Siregar (2013).

3.2 Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada akun situs jejaring sosial perpustakaan USU (facebook, twitter, FlickR).


(53)

3.3. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek -objek ini dapat menjadi sumber data penelitian” (Bungin, 2009) yang dikutip oleh Siregar (2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk

FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015.

3.4 Sampel

“Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi”. Siregar (2013). Berikut adalah langkah -langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini,

1. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penilitian ini menggunakan kategori

NonProbability Sampling.Non probability Sampling adalah setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teory probabilitas”. Siregar (2013). Jenis


(54)

NonProbability Samplingyang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Convinience sampling. “Convonience sampeling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja”. Siregar (2013).

2. Teknik Menentukan Ukuran Sampel

Teknik yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel dari populasi pada penelitian ini adalah teknik Slovin.

Rumus :

n

=

+� � 2

Keterangan: n = sampel N = populasi

e = perkiraan tingat kesalahan (Standar Error). Jadi, jumlah sampel penelitian ini adalah,

Diketahui: N = 7.176

e = Standar Error, Sebesar 10% (Sugiana, 2008). Ditanya: n (jumlah sampel) = ... ?

Maka, n =

+ , 2

n =

,

n = 98,62 n = 99


(55)

3.5 Data dan Sumber Data 1. Data Primer

“Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan” Siregar (2013). Data primer dalam penelitian ini adalah hasil angket yang akan dibagikan oleh penulis kepada responden.

2. Data Skunder

“Data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya” Siregar (2013). Data skunder dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan literatur dari buku, jurnal, majalah, dan data-data yang didapat di internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Angket

Penulis menyebarkan angket penelitian kepada para responden. Responden yang dimaksud adalah pengguna situs jejaring sosial perpustakaan USU. Sistem penyebaran angket dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung, adalah: penulis bertatap muka langsung dengan responden dan pada saat itu memberikan angket penelitian kepada responden yang pastinya adalah pengguna situs jejaring sosial perpustakaan USU, dan sistem


(56)

penyebaran secara tidak langsung, yaitu: angket penelitian disematkan pada situs jejaring sosial perpustakaan USU.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Sesuai dengan keterangan pada sumber data sekunder sebelumnya, bahwa penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan literatur, landasan analisis dan rumusan teori, atau informasi yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan data-data yang didapat di internet.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data dalam suatu penelitian dapat berupa angket/kuesioner”. (Siregar, 2013). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. “Angket merupakan kumpulan pernyataan tertulis yang diajukan oleh peneliti dan dijawab secara tertulis oleh responden. Hasilnya memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik responden yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada”. Siregar (2013).

Untuk memperoleh data yang relevan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka angket pada insturmen ini menggunakan skala likert’s. “Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. (Siregar, 2013). Berikut adalah skala likert yang digunakan dalam kuesioner penelitian,


(57)

Tabel 3.1

Hubungan Jawaban Pernyataan Skala Likert

Pernyataan Nilai

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1 Sumber : Siregar (2013)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

No Variabel Indikator No. Item

Angket

Jumlah 1 Situs Jejaring Sosial.

(X)

1. Penggunaan

2. Frekuensi kunjungan 3. Tujuan pemanfaatan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

10

2 Pemanfaatan Website

Perpustakaan (Y)

1. Tujuan pemanfaatan 2. Frekuensi kunjungan. 3. Faktor kunjungan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

10

Jenis angket penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup. “Angket tertutup adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda, baik dituliskan dalam bentuk tabel maupun tidak. Dalam memberi jawaban, responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat”. Siregar (2013).


(58)

3.8 Uji Validitas Instrumen

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it succefully measure the phenomenon) agar hasilnya dapat dipercaya.” (Siregar, 2013).

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construc validity). Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, “Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya”. Siregar (2013).

Berikut adalah cara menguji validitas konstruk.

 Kriteria yang digunakan untuk mengetahui alat pengumpul data yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang diukur, yaitu :

1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999) dalam Siregar (2013).

2. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2). n = jumlah sampel.

3. Nilai sig. ≤ α.

 Rumus yang digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi

product moment, yaitu :

�ℎ� ��=√[� ∑ � ∑2 − ∑ − ∑2][� ∑∑2 − ∑ 2] Keterangan:

n = Jumlah responden


(59)

Agar hasil perhitungan dalam proses uji validitas konstruk ini benar-benar valid, penulis menggunakan bantuan SPSS. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan SPSS.

a. Masuk ke program SPSS.

b. Klik variabel view pada SPSS data editor. c. Pengisian data.

d. Pengolahan data

e. Pengisisan dari bivariate correlations

f. Pengisian statistic.

g. Kemudian klik OK untuk memproses data. h. Analisis uji validitas.

3.9 Uji Reliabilitas Instrumen

“Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2005). Selanjutnya menurut Irwan (2007) “Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran tetap konsisten dari waktu ke waktu”. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan secara internal consistency yaitu dengan menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai CronbachAlpha> 0,60. (Siregar, 2013).


(60)

3.10 Uji Homogenitas Variabel

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel situs jejaring sosial (X) dan pemanfaatan

websiteperpustakaan USU (Y) bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji homogenitas varian, dengan hipotesis yang akan diuji:

Ho = Nilai variansi homogen Ha = Nilai variansi tidak homogen

Kriteria uji homogenitas varian pada penelitian ini adalah:

1. Jika uji homogenitas dihitung secara manual sesuai metode varians maka hasil signifikasinya dibandingkan dengan nilai Ftabel, dengan syarat:

Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima – Ha ditolak Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak – Ha diterima

2. Jika uji homogenitas dihitung dengan SPSS sesuai metode varians maka hasil signifikansi dibandingkan dengan nilai α (leve signifikansi/derajat kebebasan).

Dengan syarat:

Fhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima – Ha ditolak. Fhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima


(61)

Uji homogenitas pada penelitian ini mengunakan kriteria kedua, yaitu: uji homogenitas dihitung dengan SPSS 16.0, dan hasil perhitungan (nilai signifikansi) dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan). Sesuai kriteria, jika: Fhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak Fhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima

Dengan hipotesis yang akan diuji: Ho = Nilai variansi homogen Ha = Nilai variansi tidak homogen

3.11 Uji Normalitas Distribusi

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data penelitian memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial), karena uji statistik parametrik mensyaratkan data yang harus berdistribusi normal. Apabila berdistribusi tidak normal, maka disarankan untuk menggunakan uji statistik nonparametrik, bukan uji statistik parametrik. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji lilliefors (Lo) dengan hipotesis yang akan diuji,

Ho = Berdistribusi normal (sampel berasal dari populasi berdistribusi normal) Ha = Tidak berdistribusi normal (sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal).


(62)

Kriteria uji normalitas lilliefords (Lo) pada penelitian ini adalah:

1. Jika uji normalitas dihitung dengan manual sesuai dengan metode lilliefords

maka hasil signifikansi dibandingkan dengan nilai Ltabel, dengan syarat: Lhitung < Ltabel, maka Ho diterima – Ha ditolak

Lhitung > Ltabel, maka Ho ditolak – Ha diterima

2. Jika uji normalitas dihitung dengan SPSS sesuai dengan metodelilliefords

maka hasil signifikansi dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan), dengan syarat:

Lhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak Lhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima Uji normalitas pada penelitian ini mengunakan kriteria kedua, yaitu: uji normalitas dihitung dengan SPSS 16.0, dan hasil perhitungan (nilai signifikansi) dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan). Sesuai kriteria, jika: Lhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak Lhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima

Dengan hipotesis yang akan diuji:

Ho = Berdistribusi normal (sampel berasal dari populasi berdistribusi normal) Ha = Tidak berdistribusi normal (sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal).


(63)

3.12 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu.” (Syofian Siregar, 2013). Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data,

1. Editing.

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editingadalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses editing, yaitu :

a. Pengambilan sampel b. Kejelasan data c. Kelengkapan isian d. Keserasian jawaban 2. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis untuk memudahkan dalam proses analisis data.


(64)

Analisis data dalam penelitian ini meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Penyajian data

Penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabel. Penyajian data dalam bentuk tabel adalah data yang telah dikumpul dari lapangan disajikan dalam tabel. Bentuk tabel yang digunakan berupa tabel biasa (searah), jenis tabel ini mengelompokan data berdasarkan satu informasi atau kriteria tertentu.

2. Uji statistik

Uji statistik dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis asosiatif. “Analisis asosiatif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih” Siregar (2013). Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat generalisasi atau tidak, apabila (Ha) diterima, berarti hasil penelitian menyatakan ada hubungan antar variabel.

3.12.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara liniear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut: 9 = +


(1)

83

13 25 169 625 325

84

11 22 121 484 242

85

18 21 324 441 378

86

15 16 225 256 240

87

9 26 81 676 234

88

24 29 576 841 696

89

25 32 625 1024 800

90

26 32 676 1024 832

91

28 31 784 961 868

92

13 22 169 484 286

93

25 32 625 1024 800

94

26 28 676 784 728

95

23 32 529 1024 736

96

24 29 576 841 696

97

25 30 625 900 750

98

21 24 441 576 504

99

22 28 484 784 616

Statistik ∑X ∑Y ∑ ∑ ∑XY

Jumlah 2074 2667 44806 73093


(2)

Lampiran 7: Tabel r

df=(N-2)

Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000

2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990

3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911

4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741

5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509

6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249

7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983

8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721

9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470

10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233

11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010

12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800

13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604

14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419

15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247

16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084

17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932

18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788

19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652

20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524

21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402

22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287

23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178

24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074

25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974

26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880

27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790

28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703

29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620

30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541

31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465

32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392


(3)

Lampiran 8: Tabel t

α

df

0.10 0.05 0.025 0.01

65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 1.6686 1.6683 1.6679 1.6676 1.6672 1.6669 1.6666 1.6663 1.6660 1.6657 1.6654 1.6652 1.6649 1.6646 1.6644 1.6641 1.6639 1.6636 1.6634 1.6632 1.6630 1.6628 1.6626 1.6624 1.6622 1.6620 1.6618 1.6616 1.6614 1.6612 1.6611 1.6609 1.6607 1.6606 1.6604 1.6602 1.9971 1.9966 1.9960 1.9955 1.9949 1.9944 1.9939 1.9935 1.9930 1.9925 1.9921 1.9917 1.9913 1.9908 1.9905 1.9901 1.9897 1.9893 1.9890 1.9886 1.9883 1.9879 1.9876 1.9873 1.9870 1.9867 1.9864 1.9861 1.9858 1.9855 1.9852 1.9850 1.9847 1.9845 1.9842 1.9840 2.2945 2.2937 2.2929 2.2921 2.2914 2.2906 2.2899 2.2892 2.2886 2.2879 2.2873 2.2867 2.2861 2.2855 2.2849 2.2844 2.2838 2.2833 2.2828 2.2823 2.2818 2.2813 2.2809 2.2804 2.2800 2.2795 2.2791 2.2787 2.2783 2.2779 2.2775 2.2771 2.2767 2.2764 2.2760 2.2757 2.6536 2.6524 2.6512 2.6501 2.6490 2.6479 2.6469 2.6458 2.6449 2.6439 2.6430 2.6421 2.6412 2.6403 2.6395 2.6387 2.6379 2.6371 2.6364 2.6356 2.6349 2.6342 2.6335 2.6329 2.6322 2.6316 2.6309 2.6303 2.6297 2.6291 2.6286 2.6280 2.6275 2.6269 2.6264 2.6259


(4)

Lampiran 9: Hasil Uji Homogenitas Varians

Test of Homogeneity of Variances

Pemanfaatan website perpustakaan

Levene Statistic df1 df2 Sig. .927 12 82 .524

ANOVA

Pemanfaatan website perpustakaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 689.300 16 43.081 6.350 .000 Within Groups 556.336 82 6.785

Total 1245.636 98


(5)

Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas Distribusi

Tests of Normalityb,c,d,e

X

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Y 13 .260 2 .

15 .292 3 . .923 3 .463

17 .191 6 .200* .925 6 .540 18 .152 11 .200* .946 11 .592 19 .185 14 .200* .919 14 .215 20 .287 5 .200* .914 5 .490 21 .244 14 .024 .931 14 .319 22 .256 7 .182 .828 7 .076 23 .256 10 .063 .842 10 .046 24 .300 7 .057 .911 7 .402 25 .180 6 .200* .920 6 .505 26 .210 8 .200* .956 8 .767

28 .260 2 .

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance. b. Y is constant when X = 9. It has been omitted. c. Y is constant when X = 11. It has been omitted. d. Y is constant when X = 27. It has been omitted. e. Y is constant when X = 30. It has been omitted.


(6)

Lampiran 11: Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Situs Jejaring

Sosiala . Enter a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Pemanfaatan Website Perpustakaan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .659a .434 .428 2.695 a. Predictors: (Constant), Situs Jejaring Sosial

b. Dependent Variable: Pemanfaatan Website Perpustakaan ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 540.948 1 540.948 74.461 .000a

Residual 704.688 97 7.265 Total 1245.636 98

a. Predictors: (Constant), Situs Jejaring Sosial

b. Dependent Variable: Pemanfaatan Website Perpustakaan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.711 1.557 8.808 .000

Situs Jejaring Sosial .631 .073 .659 8.629 .000 a. Dependent Variable: Pemanfaatan Website Perpustakaan