Metode Pengumpulan Data Metode Analisis

25 TGKA Tiga Raksa Satria Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 27 RIGS Rigs Tenders Tbk 28 RALS Ramayana lestari Sentosa Tbk 29 KLBF Kalbe Farma Tbk 30 JIHD Jakarta International Hotel Development Tbk 31 EKAD Ekadharma International Tbk 32 DNKS Dankos Laboratories Tbk 33 ISAT Indosat Tbk 34 BLTA Berlian Laju Tankers Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia Sedangkan Emiten yang masuk sampel dalam penelitian reverse stock split adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Emiten yang melakukan Reverse Stock Split tahun 2004-2008 NO KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN 1 POLY Polysindo Eka Perkasa, Tbk 2 INPC Bank Artha Graha Internasional,Tbk 3 BNGA Bank Niaga, Tbk 4 BNLI Bank Permata, Tbk 5 PLAS Palm Asia Copora, Tbk 6 SIPD Siared Produce, Tbk 7 JAKA Jaka Artha Graha, tbk 8 BKSL Bukit Sentul, Tbk 9 BNBR Bakrie Brothers, Tbk 10 INDX Indo Exchange, Tbk 11 LPLI Lipo E-net, Tbk 12 SRSN Sarasa Nugraha, Tbk 13 UNIT United Capital Indo Nusantara Corporate,Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk jadi dan dipublikasikan. 44 a. Data-data dari Pusat Referensi Pasar Modal PRPM di Bursa Efek Indonesia BEI. Data-data tersebut antara lain daftar perusahaan yang melakukan kebijakan stock split dan reverse stock split dari Januari 2004 sampai Desember 2008, data harga saham penutupan, return Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, dan volume perdagangan saham. b. Internet dengan situs website diantaranya : www.idx.co.id , www.duniainvestasi.com , www.finance.yahoo.com , www.e-bursa.com dan situs-situs lainnya. 2. Riset Kepustakaan Library Research Riset kepustakaan adalah melakukan studi kepustakaan dengan pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca, mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Penentuan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan pada variabel yang akan diteliti, berurutan sesuai dengan rumusan masalah pada bab sebelumnya. Pengujian metode analisis diawali dengan melakukan uji normalitas data dengan melihat Grafik Normal P-P Plots kemudian melakukan pengujian terhadap keberadaan abnormal return pada hari-hari disekitar pelaksanaan stock split dan reverse stock split. Setelah itu 45 menguji perbedaan volume perdagangan antara sebelum dan setelah stock split dan reverse stock split. 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data tersebut berdistribusi normal, yaitu data yang mengikuti distribusi normal dan data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Uji normalitas data yang akan digunakan adalah dengan melihat grafik Grafik Normal P-P Plots. Apabila data tersebut terdistribusi normal, maka akan digunakan uji parametrik, yaitu paired sample t test. Sedangkan data yang tidak berdisrtibusi normal akan digunakan uji non parametrik, yaitu wilcoxon signed rank test . 2. Return Saham Return merupakan salah satu aspek terpenting dalam analisis investasi. Ketika investor menanamkan modalnya, mereka mengharapkan suatu tingkat keuntungan tertentu. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Hartono, 2005. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor untuk menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Return dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Return realisasi, yaitu hasil keuntungan yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan 46 sebagai ssalah satu pengukur dari kinerja perusahaan dan berguna juga untuk menentukan expected return dan resiko dimasa datang. b. Return ekspektasi, yaitu return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya mudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Untuk menghitung besarnya return saham digunakan rumus : R it = P it – P it-1 P it-1 Dimana : R it : Return saham i pada hari ke-t P it : Harga saham i pada hari ke-t P it-1 : Harga saham i pada hari ke t- 1 Untuk menghitung besarnya return market digunakan rumus sebagai berikut : R mt = IHSG t – IHSG t-1 IHSGt-1 Dimana : R mt : Return Market pada hari ke-t IHSG t : IHSG pada hari ke-t IHSG t-1 : IHSG pada hari ke-t-1. Kemudian expected return dihitung dengan menggunakan rumus : E R i = ∑ E R i n Dimana : n = merupakan banyaknya periode saham. 47 3. Abnormal Return Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi return yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian return tidak normal abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi Jogiyanto, 2005:43. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : RTN i,t = R i,t – ER i,t Keterangan : RTN i,t = return tidak normal abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada pada perode peristiwa ke-t ER i,t = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat dihitung dengan rumus : R it = P it – P it-1 P it-1 Dimana : R it : Return saham i pada hari ke-t P it : Harga saham i pada hari ke-t P it-1 : Harga saham i pada hari ke t- 1 48 Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner 1985 dalam Jogiyanto 2005 mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi sebagai berikut : a. Mean Adjusted Model Mean Adjusted Model atau model disesuaikan rata-rata ini menganggap bahwa return ekpektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi estimation period, sebagai berikut : E[R i,t ] = t2 ∑ R i,j j=tl T Keterangan : E R i,t = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2 b. Market Model Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar market model ini dilakukan dua tahap, yaitu : 1 Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi. 2 Menggunakan model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. 49 Model ekspektasi ini dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan : R i,j = α i + β i . R mj + ε i,j Keterangan : R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j α i = intercept untuk sekuritas ke-i β i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i R m,j = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j Ε i,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j c. Market Adjusted Model Model disesuaikan pasar Market Adjusted Model menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. 4. Volume Perdagangan Dalam membandingkan kedua sample volume perdagangan, yaitu sebelum dan setelah stock split dan reverse stock split, penelitian akan menggunakan uji Paired Sample t-test atau uji Wilcoxon. Penentuan penggunaan uji statistik mana yang akan digunakan, ditentukan dengan melihat terlebih dahulu kenormalan data. Untuk itu akan dilakukan uji normalitas sebelum melakukan uji statistik. Normalitas data akan 50 dilakukan dengan melihat Grafik Normal P-P Plots. Dari hasil uji normalitas inilah dapat ditentukan, apakah penelitian akan menggunakan uji paired simple T-test jika data distribusi normal, atau uji wilocoxon jika data tidak berdistribusi normal.

E. Uji Statistik