Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

H 1 : Terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara periode sebelum dan sesudah pelaksanaan stock split. Sedangkan hipotesis yang akan diuji untuk peristiwa reverse stock split adalah : Ho : Tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara periode sebelum dan sesudah pelaksanaan reverse stock split. H 1 : Terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara periode sebelum dan sesudah pelaksanaan reverse stock split.

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel utama dalam penelitian ini adalah: 1. Harga Saham Penutupan Closing Price Harga saham penutupan adalah harga yang terjadi pada transaksi terakhir satu saham. Menggunakan harga saham penutupan harian yang digunakan untuk menghitung return saham. 2. Return Indeks Harga Saham IHSG Return indeks harga saham adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh dari suatu investasi saham. Melakukan perhitungan return saham pada hari tersebut yaitu dengan menghitung perubahan harga masing-masing indeks harga saham setiap harinya berdasarkan harga penutupan indeks harga saham harian yang merupakan perbandingan antara indeks saham pada saat stock split dan reverse stock split t dengan indeks harga saham hari sebelumnya t-1. 53 3. Volume Perdagangan Volume perdagangan merupakan jumlah lembar saham yaang diperdagangkan pada saat stock split dan reverse stock split. Rumus yang digunakan untuk mengukur Trading Volume Activity TVA adalah sebagai berikut : TVA = Jumlah saham i yang diperdagangkan pada periode t Jumlah saham i yang beredar pada periode t 4. Abnormal Return Disesuaikan Pasar Return adalah alat manajemen yang digunakan untuk mengukur besarnya bagian keuntungan yang diperoleh pemegang saham atau investor. Return juga dapat digunakan sebagai alat pengukuran untuk menilai pertumbuhan atau kinerja suatu perusahaan. Return saham perusahaan diproksi dari abnormal return sebelum dan setelah stock split atau reverse stock split. Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return yang diharapkan. abnormal return untuk masing-masing saham dapat diperoleh dengan menggunakan Market Adjusted Model yang dapat dinyatakan sebagai berikut : ARDPT t = RETH t – RETPBN t Keterangan : RETH t = return harian emiten hari ke-t RETBN t = return pasar hari ke-t 54 55 5. Stock Split Stock split adalah peningkatan jumlah lembar saham beredar dengan mengurangi nilai nominal satu saham dibagi menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang masing-masing memiliki nilai nominal setengah dari nilai nominal awal. Menurut Jones 2004:41 “stock split is the issuance by a corporation of shares of common stock in proportion to the existing shares outstanding ”. 6. Reverse Stock Split Reverse stock split adalah pemecahan saham dimana jumlah saham beredar menurun; misalkan pemecahan saham dimana pemegang saham menerima satu saham baru atas pertukaran dengan dua saham lama yang dimiliki. Menurut Gitman 2006:606 ”reverse stock split is a method used to raise the market price of a firm’s stock by exchanging a certain number of outstanding shares for one new share ”.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN