koagulase negatif merupakan mikroorganisme yang paling banyak ditemukan sebanyak 36, Enterococcus sebanyak 16, dan Staphylococcus aureus
sebanyak 13 Richards, 1999. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan Suwarni. A 1999 di semua rumah
sakit di Yogyakarta tahun 1999 menunjukkan bahwa proporsi kejadian infeksi nosokomial berkisar 0-12 dengan rata-rata kseluruhan 4.26. Untuk rata-rata
lama perawatan 4.3-11.2 hari, dengan rata-rata 6.7 hari. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata didapatkan angka kuman lantai ruang perawatan mempunyai hubungan
yang bermakna dengan kejadian infeksi nosokomial Utama, 2006. Namun, di Indonesia sendiri belum ada data akurat mengenai tingkat infeksi nosokomial.
Pemerintah telah berupaya untuk mencegah infeksi nosokomial melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270MenkesIII2007, namun bagaimana
hasil dari kebijakan ini belum ada laporan yang akurat Farid, 2007. Masih tingginya tingkat kejadian infeksi nosokomial terutama di negara-
negara berkembang dengan berbagai hal sebagai faktor presdiposisi terjadinya infeksi nosokomial, salah satunya adalah sterilitas peralatan medis yang
digunakan membuat saya terpicu untuk melakukan penelitian ini. Dimana pada penelitian ini peneliti melakukan uji sterilitas terhadap peralatan medis Instalasi
Perawatan Intensif dewasa serta menguji kepekaan bakteri yang saya temukan. Alasan peneliti memilih Instalasi Perawatan Intensif dewasa adalah karena banyak
peralatan medis invasif yang digunakan dan Instalasi Perawatan Intensif dewasa memiliki jumlah pasien terbanyak. Dari berbagai penelitian didapatkan infeksi
nosokomial paling sering terjadi di Instalasi Perawatan Intensif dibandingkan bagian lain di rumah sakit.
1.2. Rumusan Masalah
Berbagai penelitian di berbagai negara telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kejadian infeksi nosokomial dan bagaimana pola kuman
penyebab serta pola kepekaannya terhadap antibiotik. Di Indonesia sendiri beberapa rumah sakit telah mendirikan pusat pengendalian infeksi nosokomial
yang meneliti tingkat kejadian infeksi nosokomial, pola bakteri penyebab,
Universitas Sumatera Utara
kepekaan bakteri penyebab terhadap antibiotik, dan uji sterilitas berkala. RSUP. H. Adam Malik memiliki pusat pengendalian infeksi nosokomial, namun belum
pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat kejadian infeksi nosokomial di Instalasi Perawatan Intensif. Uji sterilitas secara berkala juga dilakukan setiap satu
tahun dan hasilnya tidak pernah dipublikasikan. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti akan melihat bagaimana profil sterilitas dari peralatan medis yang
terdapat di Instalasi Perawatan Intensif RSUP. H. Adam Malik serta bagaimana hasil uji kepekaan dari bakteri yang ditemukan terhadap antibiotika.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui profil sterilitas dari peralatan medis yang terdapat di Instalasi Perawatan Intensif RSUP. H. Adam Malik Medan.
2. Mengetahui kepekaan bakteri yang ditemukan terhadap antibiotika.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pola bakteri yang ditemukan, yaitu mengelompokkan bakteri berdasarkan jumlah dan tempat ditemukannya.
2. Mengetahui jenis-jenis antibiotika yang masih sensitif dan yang telah
resisten terhadap kuman yang ditemukan.
1.4. Manfaat Penelitian
Bagi Rumah Sakit : 1.
Memberikan masukan bagi rumah sakit tingkat sterilitas ruang perawatan intensif dewasa.
2. Memberikan gambaran pola bakteri yang ditemukan dan bagaimana
kepekaannya. 3.
Memberikan masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan pemeliharaan sterilitas ruangan dan peralatan medis yang digunakan.
4. Memberikan masukan bagi rumah sakit untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat kejadian infeksi nosokomial dan melaksanakan manajemen pengendalian infeksi nosokomial.
Universitas Sumatera Utara
Bagi Pasien : 1.
Membantu mengurangi angka kesakitan pasien akibat infeksi nosokomial.
2. Memberikan kontribusi pada pasien untuk mencegah perpanjangan
lama rawat dan mengurangi biaya tambahan perawatan pasien jika mengalami infeksi nosokomial.
Bagi Peneliti : 1.
Menambah wawasan peneliti mengenai pola bakteri terbanyak yang ditemukan dan pola kepekaannya yang nantinya dapat digunakan
ketika terjun ke dunia klinis. 2.
Menambah pengetahuan peneliti mengenai teknik-teknik penelitian dan tata cara kerja di dalam laboratorium mikrobiologi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA