4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Berikut adalah jadwal kegiatan penelitian :
Tabel 4.1. Waktu Penelitian
Kegiatan April
Mei Juni
Juli Agustus September Oktober November Desember
2009 2009
2009 2009
2009 2009
2009 2009
2009 Penyusunan
Proposal
x
Persiapan Instrumen
x
Pengambilan Data
x x
x
Pengolahan Data
x x
Analisis Data
x x
x
Penyusunan Laporan
x x
x
Seminar Hasil Penelitian
x x
Tempat dilakukan penelitian adalah di Instalasi Perawatan Intensif Dewasa RSUP. H. Adam Malik Medan. Peneliti memilih RSUP. H. Adam Malik sebagai
tempat dilakukannya penelitian karena RSUP. H. Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan yang banyak menerima pasien dengan berbagai macam kasus,
termasuk yang memerlukan perawatan intensif. Oleh karena itu, kesempatan untuk terjadi infeksi nosokomial di Instalasi Perawatan Intensif cukup tinggi.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peralatan medis di ruang perawatan intensif yang ada di RSUP. H. Adam Malik, di mana akan dilakukan
swab terhadap peralatan medis tersebut. Di RSUP. H. Adam Malik terdapat beberapa jenis Instalasi Perawatan Intensif, yaitu Instalasi Perawatan Intensif
Anak, Instalasi Perawatan Intensif Jantung, Instalasi Perawatan Intensif Bedah dan Instalasi Perawatan Intensif Dewasa. Pada penelitian ini sampel adalah
keseluruhan peralatan medis yang digunakan pada pasien di Instalasi Perawatan
Universitas Sumatera Utara
Intensif dewasa. Jumlah titik pengambilan sampel tergantung pada jumlah pasien yang dirawat dan banyaknya peralatan medis yang digunakan.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Mikroorganisme dapat ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik di udara atau di air, di permukaan sebuah benda, pakaian, meja, di tanah, di lantai, di
mukosa, dan lain sebagainya. Intinya mikroorganisme dapat kita temukan di mana saja di lingkungan sekitar kita. Di rumah sakit, di mana pasien-pasien rentan harus
diproteksi terhadap infeksi nosokomial, konsentrasi dan distribusi mikroorganisme yang ada di lingkungan sekitar adalah suatu hal yang sangat
penting. Monitoring secara berkala sterilitas lingkungan perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian infeksi nosokomial Morello dkk, 2002.
Peralatan yang dibutuhkan : 1.
Nutrient agar plates
Gambar 4.1. Nutrient Agar Plates 2.
Sterile swabs
Gambar 4.2. Sterile Swabs Prosedur pengambilan swab dan kultur menurut Morello 2002 dan Utama
dkk 2006:
Universitas Sumatera Utara
1. Sebelum memulai pengambilan sampel, bagi agar plate menjadi
beberapa bagian dengan dilabel menggunakan spidol. Hal ini bertujuan untuk menghemat penggunaan agar plate apabila jumlah agar plate
tidak banyak. Pada penelitian ini media yang digunakan adalah blood agar dan media mc’conkey.
2. Lembabkan swab pada agar yang tersedia. Ketika akan menarik keluar
swab dari agar plate tekan swab pada dinding dari dalam plate untuk memeras kelebihan cairan.
3. Ambil kultur dari tempat yang diinginkan seperti tempat tidur dengan
menggosok dan memutar swab, dengan luas area minimal 10 cm
2
. 4.
Buat goresan dengan menggunakan swab tersebut. Jangan lupa untuk menandai setiap label dengan nama peralatan yang diswab.
Gambar 4.3. Cara Penggoresan Pada Medium Kultur 5.
Lalu eramkan dalam inkubator 37
o
C selama 24 jam. 6.
Setelah keesokan harinya buatlah pewarnaan gram lalu lakukan pengamatan mikroskopis dari pewarnaan tersebut.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data