67
masuk pada PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar dilakukan oleh otoritas jasa nasabah sebagai pihak yang berwenang di bidangnya.
3. Praktek yang sehat. Kriteria pertama menyatakan bahwa, hasil perhitungan kas harus direkam
dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke kas dengan segera. Dalam penerapannya terkait hal ini, PT. Bank Syariah Mandiri
Pematangsiantarmencatat semua transaksi atas penerimaan kas dalam suatu berita acara dan langsung disetor penuh ke kas di hari yang sama, tujuannya untuk
menghindari terjadinya peluang penyelewengan kas. Kriteria kedua menyatakan bahwa, proses perhitungan saldo kas yang ada
ditangan dengan kas dilakukan secara periodik. Dalam penerapannya terkait hal ini, Di akhir jam kerja para pegawai PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
melakukan perhitungan saldo kas yang ada di tangan dengan kas yang ada di database. Tujuannya apabila terjadi ketidaksesuaian bisa dideteksi dan diselidiki.
Kriteria ketiga menyatakan bahwa, para penagih kasir harus diasuransikan. Dalam penerapannya terkait hal ini, pihak PT. Bank Syariah Mandiri
Pematangsiantar melakukan asuransi khusus fidelity bond insurance terhadap penagih. Tujuannya apabila terjadi penyelewengan oleh pihak penagih kasir,
kerugian bisa ditutupi dengan asuransi khusus tersebut.
b. Analisis Penerapan Internal Control Pada Fungsi Pengeluaran Kas
1. Organisasi. Kriteria pertama menyatakan bahwa, fungsi operasional, fungsi pencatatan, dan
fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Dalam
Universitas Sumatera Utara
68
penerapannya terkait hal ini, PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantarmelakukan pemisahan antara orang-orang yang membuat bukti
penarikan, yang mengesahkan kwitansi penarikan, yang mengeluarkan uang, dan yang melakukan fungsi akuntansi. Hal ini terlihat misalnya dalam prosedur
penarikan tunai untuk realisasi pembiayaan yang melibatkan beberapa bagian. Kriteria kedua menyatakan bahwa, Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian keuangan sejak awal hingga akhir, tanpa campur tangan pihak lain. Dalam penerapannya terkait hal ini, PT. Bank
Syariah Mandiri Pematangsiantartelah membuat adanya pemisahan antara orang- orang yang membuat bukti penarikan, yang mengesahkan kwitansi penarikan, dan
yang mengeluarkan uang. Hal ini terlihat misalnya dalam prosedur penarikan tunai untuk realisasi pembiayaan yang melibatkan beberapa bagian. Sehingga
independensi tetap terjaga. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Kriteria pertama menyatakan bahwa, pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang. Dalam penerapannya terkait hal ini, di PT.
Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar seorang teller mempunyai batas kewenangan dalam hal pengeluaran kas. Yaitu, apabila ada nasabah yang ingin
menarik dana lebih dari Rp. 10.000.000,- maka teller harus meminta pengesahan dari supervisor kas sebagai yang berwenang terlebih dahulu.
Kriteria kedua menyatakan bahwa, pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabat
yang berwewenang dan dilampirkan dengan dokumen pendukung. Dalam
Universitas Sumatera Utara
69
penerapannya terkait hal ini, di PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Setiap transaksi kas harus dibuktikan dengan bukti-bukti yang sesuai. Dan pada akhir
hari semua bukti-bukti tersebut akan diperiksa oleh pejabat yang berwenang prosesnya dapat dilihat pada lampiran untuk membuktikan kebenaran transaksi
tersebut. 3. Praktik yang sehat.
Kriteria pertama menyatakan bahwa, saldo kas harus dilindungi dari kemungkinan penggunaan yang tidak semestinya dan kasir dilengkapi alat-alat
pencegahan pencurian kas. Dalam penerapannya terkait hal ini, di PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantarpememeriksaan kebenaran print out AATR all
Accepted Transaction Report beserta bukti pembukuannya. AATR adalah laporan yang dicetak teller yang berisikan semua transaksi yang dilakukan teller.
Kasir juga dilengkapi oleh alat berupa sinar ultraviolet untuk mencegah kemungkinan penerimaan uang palsu.
Kriteria kedua menyatakan bahwa, dokumen dasar dari pendukung transaksi pengeluaran kas harus diverifikasi oleh bagian keuangan setelah transaksi
pengeluaran kas dilakukan. Dalam penerapannya terkait hal ini, proses verifikasi yang dilakukan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pematangsiantar dengan
memeriksa kebenaran print out AATR all Accepted Transaction Report beserta bukti pembukuannya. Dilakukan oleh Bagian Keuangan sebagai pihak yang
berwenang. Tujuannya apabila terjadi ketidaksesuaian bisa dideteksi dan diselidiki, sehingga peluang terjadinya penyelewengan kas kecil.
Universitas Sumatera Utara
70
Kriteria ketiga menyatakan bahwa, semua pengeluaran dilakukan dengan sistem akuntansi, pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui
dana kas kecil. Dalam penerapannya terkait hal ini, PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar melakukan pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil
dilakukan melalui dana kas kecil dengan metode Imprest System. Kriteria keempat menyatakan bahwa, cek menggunakan nomor urut dan semua
nomor cek harus diverifikasi pihak berwenang. Dalam penerapannya terkait hal ini, Semua cek di PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar menggunakan
nomor urut dan sebelumnya telah mendapat otorisasi terlebih dahulu. Kriteria kelima menyatakan bahwa, stempel cek yang digunakan disimpan oleh
pihak yang berhak menandatangani cek saja. Dalam penerapannya terkait hal ini, Stempel cek di PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar disimpan di suatu laci
khusus dimana kuncinya hanya dipegang oleh pihak yang berwenang. Kriteria keenam menyatakan bahwa,perputaran jabatan untuk menjaga
independensi.
Dalam penerapannya terkait hal ini,
PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar sudah melakukan perputaran jabatan secara periodik terhadap
pegawainya berdasarkan keputusan kantor pusat demi menjaga independensi tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
71
C. Pembahasan Hasil Analisis Terhadap Penerapan Internal Control Penerimaan dan Pengeluaran Kas