19
2. Pupuk tambahan dilakukan dengan menggunakan probiotik pada hari ke-
27 setelah benih ditebar. Jika pembesaran bandeng dilanjutkan sampai bulan ke-3, penambahan pupuk dilakukan kembali dengan menggunakan
pupuk organik cair pada hari ke-57 setelah penebaran nener. e.
Pemanenan Panen dilakukan berdasarkan pertimbangan ukuran atau permintaan
konsumen, biasanya antara 100-600 gekor. Metode pemanenan bandeng pada budidaya bandeng dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Sistem serang: caranya yaitu, a mengurangi air di tambak sebatas ikan
mampu bergerak, b mengaliri air kembali melalui pintu air, c bandeng akan berkumpul menuju sumber air dimana air didekat pintu masuk
tambak, d jika bandeng sudah berkumpul pada pintu air, bandeng dapat ditangkap dengan mudah menggunakan jala atau seser, dan e untuk
tambak-tambak tertentu yang dilengkapi petak penangkapan, dengan mudah bandeng terkumpul disana, tentunya ukuran petak tersebut lebih
kecil dan lebih dalam sehingga memudahkan untuk ditangkap. 2.
Menggunakan alat tangkap: biasanya berupa jaring insang atau gill net. Jaring tersebut dibentangkan melintang tambak, sambil ditarik ke arah satu
sisi tambak biasanya sisi lebar. 3.
Sistem pengeringan: penangkapan dapat dilakukan dengan menggunakan jala atau menggunakan jaring insang yang lebih kecil.
4. Sistem bunuh: dilakukan dengan cara pemberian saponin ke dalam
tambak. Air tambak yang sudah bercampur saponin akan mematikan bandeng secara serentak. Dengan demikian, bandeng dapat dengan mudah
dipungut atau dikumpulkan.
2.1.4 Teori Biaya
Arif dan Amalia 2010: 189-192, mengemukakan bahwa biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya total dapat
dibedakan menjadi tiga hal, yaitu biaya total total cost, biaya tetap total total fixed cost, dan biaya berubah total total variable cost. Kurva biaya total terdiri
20
dari kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total, kurva TVC yang menggambarkan biaya berubah total, dan kurva TC yang menggambarkan biaya
total. C = Cost
TC TVC
TFC
Q = Quantity
Gambar 2.1 Kurva Biaya Produksi
Kurva TFC bentuknya adalah horizontal karena nilainya tidak berubah walau berapa pun banyaknya barang yang diproduksikan. Adapun kurva TVC
bermula dari titik 0 dan semakin lama semakin bertambah tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa i pada ketika tidak ada produksi TVC = 0, dan ii
semakin besar produksi semakin besar TVC. Hukum tersebut menimbulkan efek atas kurva TVC, yaitu pada permulaannya apabila jumlah faktor berubah adalah
sedikit, produksi marginal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai, tetapi apabila produksi sudah semakin banyak, produk marginal semakin
berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak. Kurva TC adalah hasil penjumlahan kurva TFC dan TVC, oleh sebab itu kurva TC bermula dari pangkal
TFC, dan kalau ditarik dengan garis tegak diantara TFC dan TC panjang garis itu adalah sama dengan jarak diantara TFC dan sumbu datar.
Menurut Widjajanta dan Widyaningsih 2007: 35 biaya produksi merupakan sebagian keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses
produksi untuk menghasilkan produk. Dalam kegiatan perusahaan, biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang siap dijual. Biaya produksi sering
disebut ongkos produksi. Berdasarkan definisi tersebut, biaya produksi merupakan
21
keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk sampai di pasar, atau sampai ke tangan konsumen.penggolongan jenis-jenis biaya
produksi dikelompokkan sebagai berikut: a.
Biaya tetapfixed cost FC, yaitu biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
b. Biaya variabelvariabel cost VC, yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam hal ini semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya.
c. Biaya totaltotal cost TC, adalah jumlah seluruh biaya tetap dan biaya
variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Biaya total dapat dirumuskan sebagai
berikut: TC = TFC + TVC
Dimana: TC
: Biaya total TFC
: Biaya tetap TVC : Biaya variabel
Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap ini umumnya
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap
tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh Soekartawi, 1995: 56. Menurut Ahyari 1990: 94-96, biaya tidak tetap atau biaya variabel
merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan tingkat kegiatan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Sebagaimana di dalam
penerimaan, pendapatan dan biaya tetap, maka biaya variabel ini juga akan diperhitungkan di dalam jumlahnya dan besarnya biaya variabel per unit. Bentuk
umum dari biaya variabel adalah:
22
TVC = b . Q Keterangan:
TVC : Baiaya variabel Variable Cost b
: Besarnya biaya variabel per unit Q
: Kuantitas produk Menurut Lestari 2009: 22-23, modal dalam ilmu ekonomi adalah tiap-
tiap hasil produk yang digunakan untuk menghasilkan produk selanjutnya. Modal tidak selalu identik dengan uang, akan tetapi segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menghasilkan barang. 1.
Modal investasi awal: adalah jenis modal yang harus dikeluarkan di awal, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Untuk memulai usaha, modal ini
yang pertama kali dikeluarkan untuk membeli barang pokok yang akan digunakan sepanjang perjalanan usaha.
2. Modal kerja: adalah modal yang harus dikeluarkan untuk memenuhi barang
dagangan atau produk-produk yang akan dijual. 3.
Model operasional: adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari suatu bisnis.
Investasi merupakan pengeluaran modal untuk pembelian aset fisik seperti pabrik, mesin, peralatan dan persediaan, yaitu investasi fisik atau riil. Dalam
analisis ekonomi, istilah investasi khususnya dihubungkan dengan investasi fisik. Investasi fisik menciptakan aset baru yang akan menambah kapasitas produksi,
sementara investasi keuangan hanya memindahkan kepemilikan dari yang ada dari seseorang atau lembaga kepada yang lain Widjajanta dan Widyaningsih, 2007:
130. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat pendirian usaha. Biasanya yang termasuk biaya investasi adalah biaya tanah dan
pembangunan tempat usaha, biaya peralatan, biaya sarana penunjang, serta biaya perizinan usaha. Untuk biaya investasi juga perlu diperhitungkan adanya nilai
penyusutan Nugroho dan Budiman, 2009: 195. Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam kegiatan normal
akan berkurang nilai ekonomisnya secara berangsur-angsur. Penyusutan merupakan berkurangnya nilai aktiva tersebut yang merupakan biaya yang harus
23
dicatat dalam laporan akuntansi. Untuk menghitung penyusutan depreciation suatu aktiva, dapat digunakan beberapa metode. Metode yang paling umum
dipergunakan ialah metode penyusutan garis lurus straight lines method. Untuk menghitung penyusutan dengan metode ini harus diketahui terlebih dahulu nilai
perolehan, umur ekonomis, dan nilai sisa residu aktiva. Setelah mengetahui variabel tersebut, maka rumus penyusutan metode garis lurus adalah Alam, 2006:
234: Penyusutan = Nilai perolehan
– Nilai residu Umur ekonomis
2.1.5 Teori Penerimaan dan Pendapatan