BAB IV PENERAPAN SANKSI TERHADAP NASABAH MUDHARIB BILA
MELANGGAR AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH
A. Landasan Penerapan Sanksi Terhadap Nasabah Bila Melanggar Akad
Pembiayaan Mudharabah
Pada prinsipnya kerugian yang terjadi pada kegiatan usaha yang tidak dapat dihindari karena di luar kekuasaan manusia over macht, sepenuhnya ditanggung
oleh pemilik modal shahibul maal dalam hal ini Bank, sedangkan kerugian yang disebabkan oleh kelalaian nasabahmudharib
dalam mengelola usaha, penyelewengan penyalah-gunaan modal atau menunda-nunda pembayaran maka
kerugian ditanggung oleh nasabah mudharib. Sehubungan dengan penerapan sanksi, telah ditentukan dalam Surah Al-
Maidah ayat 1 yang artinya : “Hai orang beriman, penuhilah akad-akad itu......”
206
Hadits Nabi yang riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan ahmad dari Syraid bin Suwaid mengatakan :
“Menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orang mampu, menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya”.
Selanjutnya hadits Nabi riwayat jama’ah Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’i, Abu Dawud, Tirmizi, Malik, Darami dari Abu Hurairah, Ibnu Majah mengatakan :
206
Surah Al-Maidah ayat 1, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Penerbit Assyifa’, 1998, hlm. 84
136
Fachruddin : Analisis Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Dengan Prinsip Mudharabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, 2008
“menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman...”
207
Dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 17DSN-MUIIX2000 tentang Sanksi Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran dapat diperoleh
pengertian tentang yang dimaksud dengan sanksi adalah sanksi yang dikenakan lembaga keuangan syariah kepada nasabah yang mampu membayar tetapi menunda-
nunda pembayaran. Nasabah yang mampu tetapi menunda-nunda pembayaran dan atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh
dikenakan sanksi yang didasarkan pada prinsip Ta’zir yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.
208
Di jadikannya fatwa MUI ini sebagai salah satu landasan dalam pembiayaan mudharabah adalah di sebabkan sebuah hadist Nabi Muhammad S.AW yang artinya
sebagai berikut : Ulama itu adalah pewaris para nabi-nabi.
209
B. Penerapan Sanksi Terhadap Nasabah Mudharib Bila Melanggar Akad