Lahan Sawah Lahan Sawah Irigasi Berpengairan Lahan Sawah Non Irigasi Tak Berpengairan Lahan Sawah Pasang Surut Lahan Sawah Lebak Lahan Sawah Polder

mencari kredit atau membayar hutang-hutang. Sebagai faktor produksi, tanah mendapat bagian dari hasil produksi karena jasanya dalam produksi itu. Pembayaran atas jasa produksi ini dikatakan sewa tanah rent. David Ricardo, seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dikenal sebagai salah seorang penulis terkemuka dalam soal sewa tanah dengan teorinya mengenai sewa tanah differensial, dimana ditunjukkan bahwa tinggi rendahnya sewa tanah adalah disebabkan oleh kesuburan tanah, makin subur tanah makin tinggi sewa tanah. Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, dapat diketengahkan sebuah simpulan mengenai tanah sebagai komponen hidup dari lingkungan yang sangat penting terutama bagi hidupnya tumbuhan bahan pangan. Karena tanah merupakan salah satu usaha pada bidang pertanian yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting lainnya. Oleh sebab itu luas panen atau sering disebut luas tanah yang mampu memberikan hasil panen atau produktivitas pertanian sebagai suatu proses dalam produksi bidang pertanian. Dalam proses penanaman padi biasanya menggunakan lahan sawah. Dimana lahan sawah merupakan fasilitas utama dalam penanaman padi. Adapun lahan sawah tersebut dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu:

1. Lahan Sawah

Yang dimaksud dengan lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak petak dan dibatasi oleh pematang galangan, saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Universitas Sumatera Utara Bumi, Iyuran Pembanguna Daerah, Lahan Bengkok, Lahan Serbotan, Lahan Rawa yang ditanami padi dan lahan-lahan bukaan baru transmigrasi dan sebagainya

2. Lahan Sawah Irigasi Berpengairan

Lahan Sawah Berpengairan Irigasi yaitu lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringanjaringannya diatur dan dikuasai dinas pengairan PU Pekerjaan Umum maupun dikelola sendiri oleh masyarakat. Lahan sawah irigasi terdiri dari : • Lahan Sawah Irigasi Teknis • Lahan Sawah Irigasi Setengah Teknis • Lahan Sawah Irigasi Sederhana • Lahan Sawah Irigasi Non PU

3. Lahan Sawah Non Irigasi Tak Berpengairan

Lahan Sawah Tak Berpengairan Non Irigasi yaitu lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantuing pada air alam seperti : air hujan, pasang surutnya air sungailaut, dan air rembesan. Lahan sawah non irigasi ini meliputi : • Lahan Sawah Tadah Hujan • Lahan Sawah Pasang Surut • Lahan Sawah Lainnya lebak, polder, rembesan, lahan rawa yang • dapat ditanami padi dan lain lain

4. Lahan Sawah Pasang Surut

Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud dengan lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.

5. Lahan Sawah Lebak

Yang dimaksud dengan lahan lebak adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak bukan pasang surut.

6. Lahan Sawah Polder

Yang dimaksud dengan lahan sawah polder adalah lahan sawah yang terdapat didelta sungai yang pengairannya dipengaruhi oleh air sungai tersebut.

7. Lahan Sawah Lainnya