32
menjadi mudah terpengaruh lingkungan sekitar seperti hembusan angin. Kondisi yang sama juga terjadi ketika hambatan beban yang dipasang diubah
dan jumlah thermoelectric generator ditambah yang disusun secara seri serta paralel.
4. 2. 2. Analisis Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran
Hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran digunakan untuk mengetahui nilai hambatan dalam TEG127
–40B. Berdasarkan percobaan diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.10 hingga Gambar 4.12.
Gambar 4.10. Grafik hambatan dalam satu TEG127 –40B.
y = -1.011x + 0.107 R² = 0.543
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
0.14
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
0.07 0.08
0.09
T e
g a
n g
a n
V
Arus A
33
Gambar 4.11. Grafik hambatan dalam empat TEG127 –40B disusun paralel.
Gambar 4.12. Grafik hambatan dalam empat TEG127 –40B disusun seri.
Melalui percobaan didapatkan nilai tegangan keluaran. Untuk memperoleh nilai arus keluaran dilakukan dengan perhitungan. Sesuai dengan
rumus hukum Ohm didapatlah nilai arus keluaran. Hambatan dalam ditentukan dari hubungan linear antara tegangan dan arus tersebut. Satu TEG127
–40B memiliki hambatan dalam seperti pada Gambar 4.10 yaitu sebesar 1,011
Ω. Ketika jumlah thermoelectric generator menjadi empat dan disusun paralel
y = -0.169x + 0.085 R² = 0.137
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
0.14
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
0.14 0.16
0.18
T e
g a
n g
a n
V
Arus A
y = -9.032x + 0.496 R² = 0.697
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
T e
g a
n g
a n
V
Arus A
34
didapat hambatan dalam seperti Gambar 4.11 yaitu sebesar 0, 169 Ω dimana
yang seharusnya mengecil empat kali. Sedangkan saat disusun seri terlihat pada Gambar 4.12 yaitu sebesar 9,032
Ω yang seharusnya membesar empat kali. Terdapat perbedaan hasil yang disebabkan ketidakstabilan temperatur.
Temperatur mempengaruhi hasil tegangan yang diperoleh dari pengukuran. Faktor lain yaitu hasil yang didapat dari grafik berupa pendekatan linear karena
data pengukuran tidak benar – benar linear. Hal itu dapat dilihat dari nilai R
2
pada grafik yang jauh kurang dari 1.
4. 2. 3. Analisis Daya Keluaran
Daya keluaran didapatkan dari perhitungan. Rumus daya yang dipergunakan yaitu P = V
2
R. Untuk mendapatkan daya keluaran yang optimal maka hambatan beban harus diatur sama dengan hambatan dalam TEG127
– 40B. Oleh karena itu, nilai hambatan dalam hasil pembahasan sebelumnya
dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai hambatan beban yang akan dipasang. Dari percobaan didapatkan bahwa nilai hambatan beban yang
dipasang agar daya keluaran yang optimal sebes ar 1 Ω untuk satu TEG127–
40B, 0, 68 Ω untuk empat TEG127–40B disusun secara paralel, dan 10 Ω untuk
empat TEG127 –40B disusun secara seri. Gambar 4.13 sampai Gambar 4.15
menunjukkan nilai daya keluaran TEG127 –40B pada variasi temperatur.
Gambar 4.13. Grafik daya keluaran satu TEG127 –40B.
0.000000 0.000500
0.001000 0.001500
0.002000 0.002500
2 4
6 8
10 12
14 16
18
D a
y a
W
Beda Temperatur C
35
Gambar 4.14. Grafik daya keluaran empat TEG127 –40B disusun paralel.
Gambar 4.15. Grafik daya keluaran empat TEG127 –40B disusun seri.
Dari ketiga grafik terdapat beberapa nilai daya keluaran untuk satu nilai beda temperatur. Hal ini dikarenakan tegangan keluaran yang dihasilkan
thermoelectric generator merupakan fungsi nonlinear dari temperatur. Maka dari itu nilai yang diperoleh bukan nilai yang tetap melainkan jangkauan nilai.
Saat tiba – tiba tidak mendapatkan panas dari sinar matahari maka daya
0.000000 0.001000
0.002000 0.003000
0.004000 0.005000
0.006000 0.007000
2 4
6 8
10 12
14 16
D a
y a
W
Beda Temperatur C
0.000000 0.001000
0.002000 0.003000
0.004000 0.005000
0.006000 0.007000
0.008000 0.009000
2 4
6 8
10 12
14 16
18
D a
y a
W
Beda Temperatur C
36
keluaran akan langsung turun sedangkan temperatur relatif tetap. Hal ini menyebabkan ada nilai daya yang memiliki jangkauan nilai yang besar.
4. 3. Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Knalpot Sepeda Motor