Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Setrika Listrik 1. Analisis Perbedaan Temperatur
43
Gambar 4.27. Grafik daya keluaran empat TEG127 –40B disusun seri.
Sama seperti pada percobaan yang memanfaatkan sinar matahari, pada percobaan ini ditemukan nilai daya keluaran lebih dari satu macam untuk satu
nilai beda temperatur meskipun beda temperatur lebih stabil. Pada percobaan ini jangkuan nilai daya yang dihasilkan tidak terlalu besar sebab beda
temperatur antara sisi panas dan sisi dingin themoelectic generator lebih stabil.
4. 4. Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Setrika Listrik
Hasil pengujian meliputi perbedaan temperatur, tegangan keluaran dan arus keluaran, serta daya keluaran. Variasi percobaan sama seperti kedua percobaan
sebelumnya yaitu jumlah dan susunan thermoelectric generator serta hambatan beban. Pengujian kali ini dilakukan di dalam ruangan.
4. 4. 1. Analisis Perbedaan Temperatur
Grafik perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin thermoelectric generator dapat dilihat pada Gambar 4.28 hingga Gambar 4.33.
0.000000 0.020000
0.040000 0.060000
0.080000 0.100000
0.120000 0.140000
10 20
30 40
50 60
70 80
90
D a
y a
W
Beda Temperatur C
44
Gambar 4.28. Grafik beda temperatur satu TEG127 –40B terhadap beban 0,39 Ω, 0,5 Ω,
1 Ω, dan 3,3 Ω.
Gambar 4.29. Grafik beda temperatur satu TEG127 –40B terhadap beban 4,7 Ω, 10 Ω,
dan 15 Ω.
20 40
60 80
100 120
140
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
0,39 0,5
1 3,3
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
4,7 10
15 Hambatan Beban
Setrika dimatikan
Hambatan Beban
Setrika dimatikan
45
Gambar 4.30. Grafik beda temperatur empat TEG127 –40B disusun paralel terhadap
beban 0,39 Ω, 0,5 Ω, 0,68 Ω, dan 1 Ω.
Gambar 4.31. Grafik beda temperatur empat TEG127 –40B disusun paralel terhadap
beban 3,3 Ω, 4,7 Ω, dan 10 Ω.
20 40
60 80
100 120
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
0,39 0,5
0,68 1
20 40
60 80
100 120
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
3,3 4,7
10 Hambatan Beban
Setrika dimatikan
Hambatan Beban
Setrika dimatikan
46
Gambar 4.32. Grafik beda temperatur empat TEG127 –40B disusun seri terhadap beban
0,39 Ω, 1 Ω, 3,3 Ω, dan 10 Ω.
Gambar 4.33. Grafik beda temperatur empat TEG127 –40B disusun seri terhadap beban
15 Ω, 22 Ω, dan 33 Ω.
Melalui grafik dapat dilihat beda temperatur yang dihasilkan relatif stabil. Terjadi penambahan beda temperatur secara bertahap saat setrika mulai
dinyalakan dan pengurangan beda temperatur ketika setrika dimatikan. Pada setrika terdapat sistem on
– off secara otomatis yang mulai berfungsi saat
20 40
60 80
100 120
140
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
0,39 1
3,3 10
20 40
60 80
100 120
4 5
9 1
3 5
1 8
2 2
5 2
7 3
1 5
3 6
4 5
4 5
4 9
5 5
4 5
8 5
6 3
6 7
5 7
2 7
6 5
8 1
8 5
5 9
9 4
5 9
9
P e
rb e
d a
a n
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
15 22
33 Hambatan Beban
Hambatan Beban
Setrika dimatikan
Setrika dimatikan
47
temperatur mencapai batas nilai temperatur tertentu. Oleh karena itu, tidak dapat ditemukan beda temperatur yang konstan untuk selang waktu tertentu.
Dalam grafik juga terdapat beberapa hasil beda temperatur yang tidak beraturan karena terjadi eror pada alat ukur pada saat pengukuran dilakukan.
Faktor lain yang menyebabkan kesalahan pengukuran yaitu bagian alas setrika memiliki temperatur yang berbeda
– beda.
4. 4. 2. Analisis Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran