25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pengujian yang telah dilakukan memperoleh data – data seperti waktu, arus
keluaran, tegangan keluaran, daya keluaran, temperatur pada sisi panas thermoelectric generator dan temperatur pada sisi dingin thermoelectric generator. Data
– data tersebut masih berupa angka kemudian diubah dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah
dipahami, dibandingkan, dan dianalisis. Ada beberapa macam pengujian yaitu menggunakan sumber panas buatan,
memanfaatkan panas dari sinar matahari, memanfaatkan panas dari knalpot sepeda motor, dan memanfaatkan panas dari setrika listrik.
4. 1. Pengujian Menggunakan Sumber Panas Buatan
Pengujian menggunakan sumber panas yang dihasilkan dari transistor. Dengan mengatur besarnya tegangan sumber pada transistor dapat diperoleh
temperatur yang berbeda. Berdasarkan percobaan yang dilakukan ketika V
CC
= 4 V diperoleh beda temperatur sebesar 5
C. Saat V
CC
= 5 V dihasilkan beda temperatur sebesar 15
C. Sedangkan ketika V
CC
= 6 V akan terjadi beda temperatur sebesar 25
C dan saat V
CC
= 7 V akan terjadi beda temperatur sebesar 50
C. Selain variasi beda temperatur juga dilakukan variasi terhadap hambatan beban. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik TEG127
–40B antara lain mengenai tegangan keluaran, arus keluaran, dan daya keluaran. Hasil
percobaan tentang tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan dapat dilihat mulai Gambar 4.1 hingga Gambar 4.3.
26
Gambar 4.1. Grafik tegangan keluaran terhadap beban TEG127 –40B.
Gambar 4.2. Grafik arus keluaran TEG127 –40B.
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.39 0.5
1 3.3
4.7 10
15
T e
g a
n g
a n
V
Hambatan Beban Ω
5 15
25 50
0.000 0.020
0.040 0.060
0.080 0.100
0.120
0.39 0.5
1 3.3
4.7 10
15
A ru
s A
Hambatan Beban Ω
5 15
25 50
Beda Temperatur
Beda Temperatur
27
Gambar 4.3. Grafik daya keluaran TEG127 –40B.
Gambar 4.1 menjelaskan tentang tegangan keluaran dengan beda temperatur yang berbeda ketika dipasang hambatan beban yang bervariasi. Semakin besar
beda temperatur dan hambatan beban maka semakin besar juga tegangan yang dihasilkan. Hal ini karena antara tegangan dengan beda temperatur adalah
sebanding sesuai dengan konsep thermoelectric. Tegangan sebanding juga dengan hambatan beban yang sesuai dengan hukum ohm.
Sementara pada Gambar 4.2 mengenai arus keluaran. Arus yang dihasilkan semakin besar bila beda temperatur semakin besar. Sedangkan arus berbanding
terbalik dengan hambatan beban sehingga semakin kecil hambatan beban akan membuat arus bertambah besar.
Daya keluaran terlihat pada Gambar 4.3 Dengan meningkatnya tegangan dan arus ketika beda temperatur bertambah maka akan membuat daya yang
dihasilkan juga meningkat. Namun, daya yang dihasilkan semakin lama semakin besar dan akan mencapai nilai maksimal pada nilai hambatan beban tertentu.
Apabila hambatan beban diperbesar maka daya yang dihasilkan justru akan menurun.
0.000000 0.001000
0.002000 0.003000
0.004000 0.005000
0.006000 0.007000
0.008000 0.009000
0.39 0.5
1 3.3
4.7 10
15
D a
y a
W
Hambatan Beban Ω
5 15
25 50
Beda Temperatur
28
Tabel 4.1. Data karakteristik TEG127 –40A. [4]
Hambatan Beban Ω
Beda Temperatur C
Daya Watt
Tegangan V
Arus A
1,2 40
0,75 1
0,75 77
2,34 1,8
1,3 122
4,42 2,6
1,7
2,5 38
0,4 1
0,4 73
1,8 2,25
0,8 125
4,21 3,6
1,17
Namun, hasil percobaan yang diperoleh tidak dapat dibandingkan dengan data karakteristik yang telah tersedia. Hal itu dikarenakan tipe thermoelectric
generator yang digunakan berbeda. Pada percobaan kali ini memakai tipe TEG127
–40B sedangkan data karakteristik yang telah tersedia memakai tipe TEG127
–40A. Data karakteristik untuk tipe TEG127
–40A dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dari data karakteristik tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan beda
temperatur akan membuat tegangan semakin besar maka arus juga semakin besar dengan hambatan beban yang sama. Namun, untuk daya optimal tidak dapat
diketahui sebab variasi hambatan beban masih kurang sehingga data yang dibutuhkan tidak lengkap.
4. 2. Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Sinar Matahari