45 yang mendapat kriteria berkembang sangat baik sebesar 80, dan kemampuan
menangkap bola dengan baik yang mendapat kriteria berkembang sangat baik sebesar 85. Hal ini berarti permainan bola beranting memberikan pengaruh pada
keterampilan gerak manipulatif anak terutama pada kegiatan memantulkan bola ke lantai, melempar bola, dan menangkap bola.
F. Kerangka Pikir
Koordinasi mata dan tangan adalah kemampuan melakukan gerakan pada berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan tepat yang mencakup dua
kemampuan pola-pola gerak yakni melihat dan gerakan tangan yang dilaksanakan tidak saling bertentangan. Berdasarkan observasi di kelompok B2 TK ABA
Gendingan, anak-anak menunjukkan keterlambatannya dalam kemampuan koordinasi mata dan tangan. Untuk dapat meningkatkan koordinasi mata dan
tangan anak, guru memilih gerak manipulatif dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi anak, disesuaikan dengan
kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Media pembelajaran menggunakan bola tangan dengan ukuran besar dan sedang, botol minuman plastik, balok kayu,
gawang mini, silinder karton dan karpet merupakan media yang menarik dan tepat bagi anak.
Kegiatan gerak manipulatif ini dapat meningkatkan koordinasi mata dan tangan anak menjadi lebih baik. Dalam gerak manipulatif seperti melempar,
menangkap, memantul, dan menggelinding ini anak dapat mengoptimalkan gerakan tangan, melakukan kontrol bola dengan baik dan dapat mengarahkan bola
46 tepat ke sasaran. Koordinasi mata dan tangan anak dapat meningkat dengan
optimal.
G. Hipotesis Tindakan.
Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah melalui gerak manipulatif dapat meningkatkan koordinasi mata dan tangan pada anak kelompok B2 di TK
ABA Gendingan Yogyakarta.
Koordinasi mata dan tangan rendah
Gerak manipulatif
Koordinasi mata dan tangan tinggi
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Penelitian tindakan kelas kolaboratif adalah penelitian yang dilakukan secara
berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati jalannya tindakan. Dalam penelitian ini pihak yang melakukan tindakan adalah
guru itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan adalah peneliti Suharsimi Arikunto, 2009: 17. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru di
kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran Aqib, 2006: 19.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B2 di TK ABA Gendingan Yogyakarta pada tahun ajaran 2012 2013, yang berjumlah 27 anak.
Terdiri dari 12 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Dalam penelitian ini dilakukan secara klasikal yang diikuti oleh seluruh anak.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA Gendingan yang berlokasi di Jalan Wachid Hasyim No.25 Kompleks Masjid Pertiwi Gendingan Ngampilan
Yogyakarta. Setting penelitian adalah suasana pembelajaran di kelas pada semester 2 bulan April tahun ajaran 2012 2013.