Refleksi II Desain Penelitian

52 Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Koordinasi Mata dan Tangan anak. Variabel Indikator Stimulasi Koordinasi mata dan tangan 1. Melempar objek ke target melempar ke udara dan menangkap kembali Melempar Menangkap Memantul Menggelinding 2. Melempar pada jarak yang bervariasi 3. Melempar atas dan bawah bergantian 4. Ada gerak lanjutan agar tubuh dapat dipelihara keseimbagannya saat momentum lemparan. 5. Menangkap bola dengan sempurna menggunakan kedua tangannya 6. Menangkap bola dengan kedua tangannya juga dengan bantuan dada dan perut Mendekap bola. 7. Bergerak satu kaki ke berbagai arah untuk menangkap bola. 8. Memantulkan bola dengan dua tangan dan setiap kali menangkapnya dahulu sebelum kembali memantulnya. 9. Memantul dengan satu tangan 10. Memantul bola dalam wilayah pribadinya. 11. Memantul dengan tangan bergantian. 12. Memantul pada tingkat ruang yang berbeda, rendah menengah, udara. 13. Bola dipegang oleh tangan pada sisinya, dengan telapak tangan saling berhadapan. 14. Pinggang dibengkokkan dengan tajam dengan gerakan lengan ke belakangterbalik 15. Mata mengawasi ke arah sasaran 16. Lengan depan mengayun dan mengangkat beban sambil melepas bola. 17. Bola mengenai sasaran 53 G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan secara lebih mendalam. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif yakni pengolahan data yang dilakukan melalui observasi. Analisis data kualitatif dimaksudkan untuk mengorganisasikan data yang terkumpul. Teknis analisis data digunakan untuk mendeskripsikan koordinasi mata dan tangan melalui gerak manipulatif di TK ABA Gendingan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa catatan hasil observasi, data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis secara deskripsi kualitatif secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Data yang diperoleh melalui pengamatan selama kegiatan, melalui diskusi dan hasil akhir pengamatan proses pembelajaran pada akhir siklus dianalisis dengan memberikan tanda centang pada masing-masing komponen penilaian dan pemberian skor pada hasil akhir. Masing-masing komponen penilaian dapat dianalisis tingkat keberhasilannya kemudian disajikan secara deskriptif. Kriteria keberhasilan berupa persentase kesesuaian Suharsimi Arikunto, 2010: 192 yaitu : 1. Kesesuaian kriteria 0 : 0-25 : belum berkembang 2. Kesesuaian kriteria 0 : 26-50 : mulai berkembang 3. Kesesuaian kriteria 0 : 51-75 : berkembang sesuai harapan 4. Kesesuaian kriteria 0 : 76-100 : berkembang sangat baik Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penelitian ini digunakan rumus rata-rata mean Purwanto, 2011: 116. Rata-rata mean biasa dinotasikan dengan X adalah rata-rata dari keseluruhan nilai atau jumlah. Rata-rata dihitung 54 dengan menjumlahkan semua data di bagi dengan jumlah datanya. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut: 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA Gendingan, Ngampilan, Yogyakarta. TK ABA Gendingan berlokasi di Jalan Wakhid Hasyim 25 Komplek Masjid Pertiwi Gendingan, Ngampilan, Yogyakarta dengan jumlah murid secara keseluruhan sebanyak 85 anak. Anak dikelompokkan menjadi dua kelompok belajar berdasarkan umur yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A berumur 4-5 tahun, dan kelompok B berumur 5-7 tahun. b. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok B2 yang berjumlah 27 anak. Jumlah anak perempuan 15 dan anak laki-laki sebanyak 12.

2. Deskripsi Kondisi Awal Pra Tindakan

Kegiatan awal dalam tindakan kelas ini adalah melakukan observasi pada proses pembelajaran gerak manipulatif di kelompok B2. Observasi dilakukan pada tanggal 13, 15, 16 April 2013. Tema pembelajaran pada saat observasi adalah Indonesiaku dengan sub tema simbol-simbol negara. Pada 13 April 2013 kegiatan pembelajaran adalah melempar tangkap bola. Terlebih dahulu Guru mengkondisikan anak berdiri melingkar untuk melakukan pemanasan dengan menggerak-gerakkan seluruh anggota badan. Semua anak juga mengikuti pemanasan dengan tertib. Setelah melakukan pemanasan guru