13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Perilaku Konsumsi
a. Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan.Pada hakikatnya, perilaku manusia adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan sangat luas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Soekidjo
Notoatmodjo, 2010:2-3 Menurut Saifudin Azwar 2005: 9, psikologi memandang perilaku
manusia human behavior sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun yang bersifat kompleks. Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia
yang menarik adalah sifat diferensialnya yaitu satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat
saja menimbulkan satu respon yang sama. Skinner, seorang ahli psikologi teori behavioristik dalam Soekidjo
Notoatmodjo 2010:20-21 merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar.Perilaku terjadi karena adanya
14 stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon
sehingga teori Skinner dengan teori “S–O–R” atau Stimulus–Organisme–Respon.
S1 R1
S2 R2
O S3
R3 S4
R4
Gambar 1. Stimulus-Organisme-Respons
Dari bentuk respon terhadap stimulus, perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup
concept behavior dan perilaku terbuka over behavior. Dalam perilaku tertutup, respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung dimana reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada
orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang siswa tahu bahwa zat gizi sangat
penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam perilaku terbuka, respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka.Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, misalnya seseorang penderita obesitas
menerapkan diet tinggi serat untuk mengurangi berat badannya yang berlebihan.