Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
14 stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon
sehingga teori Skinner dengan teori “S–O–R” atau Stimulus–Organisme–Respon.
S1 R1
S2 R2
O S3
R3 S4
R4
Gambar 1. Stimulus-Organisme-Respons
Dari bentuk respon terhadap stimulus, perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup
concept behavior dan perilaku terbuka over behavior. Dalam perilaku tertutup, respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung dimana reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada
orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang siswa tahu bahwa zat gizi sangat
penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam perilaku terbuka, respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka.Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, misalnya seseorang penderita obesitas
menerapkan diet tinggi serat untuk mengurangi berat badannya yang berlebihan.
15 Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner tersebut maka perilaku dalam
kesehatan adalah suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman serta lingkungan.Dari batasan tersebut perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu perilaku
pemeliharaan kesehatan tubuh, perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan atau pencarian pengobatan dan perilaku kesehatan
lingkungan. Perilaku konsumsi makanan juga memiliki frekuensi makan yang artinya
adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari
mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika dirata-rata, umumnya lambung kosong antara 3-4 jam.
Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung. Porsi makan pagi tidak perlu sebanyak porsi makan siang dan makan malam
secukupnya saja, untuk memenuhi energi dan sebagaian zat gizi sebelum tiba makan siang. Lebih baik lagi jika makan makanan ringan sekitar pukul 10.00
WIB. Menu sarapan yangbaik harus mengandung karbohidrat, protein dan lemak, serta cukup air untuk mempermudah pencernaan makanan dan
penyerapan zat gizi. Pilihlah menu yang praktis dan mudah disiapkan dan usahakan selalu untuk makan pagi karena penting dan mempersiapkan energi
dalam beraktivitas dalam sehari.
16 Jenis makanan pada perilaku konsumsi adalah variasi bahan makanan
yang kalau dimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakan variasi makanan merupakan
salah satu cara untuk menghilangkan rasa bosan. Sehingga mengurangi selera makan. Menyusun hidangan sehat memerlukan keterampilan dan pengetahuan
gizi. Variasi menu yang tersusun oleh kombinasi bahan makanan yang diperhitungkan dengan tepat akan memberikan hidangan sehat baik secara
kualitas maupun kuantitas. Perilaku konsumsi makan yang baik merupakan hasil dari sebuah
rangkaian proses upaya untuk membentuk perilaku konsumsi makan yang baik hendaknya dilaksanakan secara dini. Lingkungan sangat besar peranannya
dalam membentuk perilaku konsumsi seseorang. Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam membentuk perilaku makan yang baik antara lain:
1 Menyediakan makanan yang bervariasi 2 Memberikan pengetahuan gizi
3 Menciptakan suasana yang menggembirakan saat makan 4 Menanamkan norma-norma yang berkaitan dengan makanan
5 Menanamkan adab sopan santun saat makan