Sistem Demokrasi Desa TINJAUAN PUSTAKA

26 bupatiwalikota.Demokrasi desa merupakan demokrasi asli yang lebih dahulu terbentuk sebelum negara Indonesia berdiri, bahkan pada masa kerajaan sebelum era colonial. Ciri-ciri dari demokrasi desa antara lain adanya mekanisme pertemuan antar warga desa dalam bentuk-bentuk pertemuan publik seperti musyawarah rapat, dan ada kalanya mengadakan protes terhadap penguasa raja secara bersama-sama. Dengan pengertian demokrasi desa seperti di atas, pada tataran realitas terdapat keterkaitan antara aspek ekonomi dan politik dalam konteks rakyat pedesaan. Misalnya di Jawa pada kurun waktu pasca revolusi kemerdekaan hingga 1960an, Moh. Hatta berpendapat, ‘di desa-desa yang sistem demokrasinya masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian dari adat istiadat yang hakiki, dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama, sewaktu mengadakan kegiatan ekonomi.” Ia juga menambahkan, “struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan pada demokrasi asli yang berlaku di desa”. Perkembangan jaman menunjukkan desa-desa di Jawa mengalami perubahan yang diakibatkan oleh kemampuan adaptasi desa terhadap tekanan eksternal, misalnya migrasi penduduk, atau terhadap bentuk proyek kebijakan ekonomi dan politik lainnya. Saat ini, demokrasi desa dan desentralisasi, merupakan dua isu utama dalam statecraft Indonesia pasca Orde Baru. Desentralisasi secara umum dikategorikan ke dalam dua perspektif utama, yakni perspektif desentralisasi politik dan desentralisasi administrasi. Perspektif desentralisasi politik menerjemahkan desentralisasi sebagai devolusi kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah; sedangkan 27 perspektif desentralisasi administrasi diartikan sebagai pendelegasian wewenang administratif dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Jika desentralisasi merupakan arena hubungan antara desa dengan pemerintah supra desa yang bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap eksistensi desa, memperkuat identitas lokal, membangkitkan prakarsa dan inisiatif lokal, serta membagi kekuasaan dan kekayaan kepada desa, dan mewujudkan otonomi desa, maka demokratisasi merupakan upaya untuk menjadikan penyelenggaraan pemerintah desa menjadi lebih akuntabel, responsif, diakui oleh rakyat, mendorong parlemen desa berfungsi sebagai badan perwakilan serta memperkuat partisipasi masyarakat desa dalam proses pemerintahan dan pembangunan desa. Partisipasi juga menandai keikutsertaan kalangan marjinal yang selama ini disingkirkan dari proses politik dan ekonomi. Prinsip kekeluargaan yang bersumber pada kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu negara demokrasi. Salah satu bentuk dari demokrasi di tingkat desa yaitu pemilihan Kepala Desa yang merupakan wujud dari pelaksanaan yang dipraktekkan di Indonesia ini didasarkan pada prinsip musyawarah dan mufakat atau demokrasi langsung. Disamping itu kehadiran Badan Perwakilan Desa BPD mempunyai peranan atau kedudukan yang penting yaitu membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pangawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam hal ini proses PILKADES Pemilihan Kepala Desa, dan rupanya mendapat sambutan yang sangat antusias dari masyarakat 28 desa. Terlebih bagi mereka yang masih masih punya pandangan bahwa dengan status sosial dikalangan masyarakat, dengan kata lain kedudukan kepala desa di dalam masyarakat merupakan posisi yang sangat diminati oleh masyarakat desa. Adapun proses dari PILKADES dalam rangka pelaksanaan demokrasi yang melalui beberapa tahapan, menunjukkan pada ; Tahap persiapan pembentukan panitia yaitu BPD membentuk panitia pencalonan, panitia pengawas, serta panitia peneliti dan penguji. Tahap ujian Kepala Desa yaitu terdiri dari ujian lisan dan ujian tertulis. Tahap kampanye yaitu kegiatan untuk menyampaikan sesuatu agar orang lain tertarik dengan salah satu peserta calon Kepala Desa yan pelaksanaannya pada satu hari sebelum hari H. Tahap pelaksanaan pemilihan pemungutan suara yaitu memilih salah satu calon kepala desa dengan mencoblos gambar yang menjadi unggulan dalam kartu suara. Serta tahap pengesahan pengangkatan dan pelantikan kepala desa yaitu calon kepala desa yang terpilih disahkan, diangkat dan dilantik oleh Bupati selaku Kepala Daerah untuk menjadi kepala desa. Sebagai tindak lanjut dari peraturan mengenai desa yang merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. 16 Sebelum pelaksanaan pemilihan kepala desa, BPD memberitahukan kepada kepala desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan kepala desa secara tertulis enam bulan sebelum berakhir masa jabatan.Disamping itu tugas dan kewajiban kepala desa dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah 16 Bambang Trisantono Soemantri ,Opcit, Hal.250. 29 berdasarkan peraturan pemerintahan. Kepala desa berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri dan diberhentikan. Dimana kepala desa diberhentikan karena: 1. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru. 2. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama enam bulan 3. Tidak lagi memenuhi syarat sebaga kepala desa 4. Dinyaakan melanggar sumpah janji jabatan 5. Tidak melaksanakan kewajiban kepala desa 6. Melanggar larangan bagi kepala desa. Masa jabatan kepala desa adalah lima tahun, yang dihitung sejak yang bersangkutan dilantik.kepala desa yang sudah menduduki jabatan kepala desa hanya boleh menduduki jabatankepala desa lagi untuk satu kali masa jabatan. Perangkat desa bertanggung jawab kepada kepala desa. Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Sekretaris desa diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berpendidikan paling rendah ulusan SMA atau sederajat, b. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan, c. Mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran, d. Mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan, e. Memahami sosial budaya masyarakat setempat, 30 f. Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan. 17 Sekretaris desa diangkat oleh sekretaris darah kabupatenkota atas nama bupati walikota. Adapun perangkat desa lainnya diangkat oleh kepala desa dari penduduk desa yang bersangkutan.Untuk bias dangkat sebagai perangkat desa calon harus berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 60 tahun. Jumlah perangkat desa disesuaian dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Susunanorganisasi dan tata kerja pemerintahan desa ditetakan dengan peraturan desa. Ketentuan lebih lanjut megenai pedoman penyusunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa diatur dengan peraturan daerah kabupatenkota. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasakan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Masa jabatan anggota BPD adalah enam tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Jumlahanggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling sedikit lima orang dan paling banyak 11 orang, dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa. Pimpinan Badan Permusyawaratan desa teridri dari satu orang ketua, satu orang wakil ketua dan satu orang sekretaris. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus. 17 Opcit. httpwww.google, Sistem pemerintahan desa di Indonesia.com 31

E. Keuangan Desa

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Desa dikelola melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa. Telah dikemukakan, bahwa desa yang berhak mengurus rumah tangganyasendiri membutuhkan biaya untuk membiayai penyelenggaraan roda pemerintahan desa. 18 Maka pemerintahan desa diberikan wewenang untuk mencari sumber pendapatan desa sesuai dengan kemampuannya. Sumber-sumber pendapatan desa yang pada umumnya adalah sebagai barikut: 1. Dari pemerintah ialah sumbangan-sumbangan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang perlu direalisasikan dalam APBD masing-masing 10 untuk dana alokasi desa. Adapun jenis-jenis sumbangan dari pemerintah pusat sebagai berikut : a. Bantuan, sudsidi atau sumbangan dari pemerintah pusat melalui APBN, b. Bantuan dari pemerintah propinsi melalui APBD, c. Bantuan dari pemerintah kabupaten, d. Sumbangan atau hadiah dari panitia-panitia perlombaan, e. Sebagian pajak dan retribusi yang diberikan kepada desa. 2. Dari masyarakat adalah smber dari masyarakat dikenal dengan berbagai sebutan seperti: gotong-royong, iuran dan organisasi kemasyarakatan. 18 Naskah akademik rancangan Undang-undang tentang desa. direktorat pemerintahan desa dan kelurahan direktorat jenderal pemberdayaan masyarakat dan desa departemen dalam negeri jakarta Tahun 2007 Hal.99. 32 3. Dari pihak ketiga adalah pemerintah desa dapat menerima sumber dari pihak ketiga yang bersifat tidak mengikat dan sah. Misalnya dari yayasan, badan- badan dan organisasi. 4. Dari kekayaan desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan bagi desa bersangkutan, kekayaan desa tersebut terdiri dari : a. Tanah kas b. Pasar desa c. Bangunan desa d. Objek rekreasi yang diurus desa e. Pemandian umum yang diurus desa f. Hutan desa g. Tempat-tempat pemancingan h. Pelelangan ikan yang dikelola desa Pemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara transparan, akuntabel, partisipasif serta dilakukan dengan tertip dan disiplin.Transparan artinya dikelola secara terbuka, akuntabel artinya dipertanggung jawabkan secara legal, dan partisipasif artinya melibatkan masyarakat dalam penyusunannya. Disamping itu keuangan desa harus dibukukan dalam sistem pembukuan yang benar sesuai dengan kaidah sistem akuntansi keuangan pemerintahan. Sistem pengelolaan keuangan desa mengikuti sistem anggaran nasional dan daerah, yaitu mulai 1 januari sampai dengan 31 Desember. Kepala desa sebagai