Pengertian Peranan Pemerintahan TINJAUAN PUSTAKA

12 2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat dalam organisasi. 3. Peranan juga dapat dilakukan sebagai perilaku yang penting bagi struktur social masyarakat. 6 Secara etimologis Pemerintah berasal dari kata perintah. Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu. Sedangkan pemerintah adalah perbuatan cara, hal, urusan dan sebagainya memerintah. Sedangkan menurut Inu Kencana Syafie yang mengutip dari C.F Strong dalam bukunya yang berjudul “Ekologi Pemerintahan, sebagai berikut: “Maksudnya Pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memelihara perdamaian dan keamanan Negara, ke dalam dan keluar. Oleh karena itu, pertama harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang. Kedua harus mempunyai kekuatan Legislatif atau dalam arti pembuatan Undang-undang. Ketiga, harus mempunyai kekuatan finansialkemampuan untuk mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadan Negara dalam menyelengggarakan peraturan, hal tersebut dalam rangka kepentingan Negara”. 7 Pendapat lain menurut H Muhammad Rohidin Pranadjaja dalam bukunya yang berjudul “Hubungan antar Lembaga Pemerintahan”, pengertian Pemerintah adalah sebagai berikut : “Istilah Pemerintah berasal dari kata perintah, yang berarti perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, sesuatu yang harus dilakukan. Pemerintah adalah orang, badan atau aparat yang mengeluarkan atau memberi perintah”. 8 6 http www.google,peranan pemerintahan desa di Indonesia.com. Diakses 2462013 7 Inu Kencana Syafie, 1998, Ekologi pemerintahan, Hal.4-5. 8 H Muhammad Rohidin Pranadjaja.2003, Hubungan antar Lembaga Pemerintahan, Hal.24. 13

B. Pengertian Desa

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta, deca yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran.Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul “Otonomi Desa” menyatakan bahwa: “Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengeai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomoi asli, demokratisasi dan pemberdayan masyarakat”. 9 Desa menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengartikan desa sebagai berikut: “Desa atau disebut nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Repubilk Indonesia”. Dalam penegertian Desa menurut Widjaja dan UU Nomor 32 Tahun 2004 diatas sangat jelas sekali bahwa Desa merupakan Self Communityyaitu komunitas yang mengatur dirnya sendiri. Dengan pemahaman bahwa Desa memiliki kewenangan untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan sosial budaya setempat, maka posisi desa yang memiliki otonomiasli sangat strategis sehingga memerlukan perhatian yang seimbang terhadap 9 Widjaja. 1988. Percontohan Otonomi Daerah di Indonesia, Jakarta.PT. Rineka Cipta. Hal.3. 14 penyeleggaraan Otonomi Daerah. Desa memiliki wewenang sesuai yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2005 tentang desa yakni: a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul Desa. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota yang diserahkan peraturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapa meningkatkan pelayanan masyarakat. c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemarintah provinsi, dan PemerintahanKota. d. Urusan pemerintahan lainnya yang boleh peraturan perundang-undanagn diserahkan kepada desa. Tujuan pembentukan desa adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembanagan dan kemajuan pembangunan. Dalam menciptakan pembangunan hingga ditingkat akar rumput, maka terdapat syarat yang harus dipenuhi untuk pembentukan desa yakni: 1. Faktor penduduk, minimal 2500 jiwa atau 500 kepala keluarga. 2. Faktor luas yang terjangkau dalam pelayanan dan pembinaan masyarakat. 3. Faktor letak yang memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun.