G u
g u
s D
e p
a n
G u
g u
s D
e p
a n
P e
r i
n d
u k
a n
P e
r i
n d
u k
a n
1 B
S ,
3 P
B S
1 B
S ,
3 P
B S
4. Musyawarah Nasional Munas dan Musyawarah Daerah Musda serta Musyawarah Cabang Muscab diadakan 1 kali dalam 5 tahun. Sedangkan Musyawarah Ranting Musran dan Musyawarah
Gudep Mugus diadakan 1 kali dalam 3 tahun. 5. Musran pada Kwarran harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarran, utusan dari
gudep sebanyak 4 orang 1 penegak, 1 pandega dan 2 pembina 6. Muscab harus dihadiri oleh 7 orang yang dimandatir oleh KaKwarcab, 1 orang dari Mabicab, 7 orang
dari Kwarran termasuk dari DKR dan Mabiran 7. Musda harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarda termasuk Ketua DKD ditambah 1
orang dari Mabida, 6 orang dari Mabicab, 6 orang dari Kwarran. 8. Munas harus dihadiri oleh 8 orang yang dimandatir oleh KaKwarnas termasuk 1 orang anggota DKD
ditambah 2 dari Mabinas 9. Kepengurusan dalam organisasi kepramukaan terdiri atas :
a. 1 orang ketua b. Beberapa wakil ketua sekaligus ketua bidang seksi departemen pogja
c. Sekjend pada Kwarnas atau sekretaris pada Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep d. Beberapa orang anggota
10. Ketua dapat dipilih 2 x masa bakti berturut-turut 11. Kwartir menetapkan andalan urusan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang yang ditentukan,
bertugas untuk memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Kwartir. 12. Sekretaris bertugas untuk menyusun staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai
pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpinnya. 13. Kwartir membentuk pimpinan Saka yang ketuanya ex officio.
14. Untuk menjadi seorang andalan, minimal aktif dalam 5 tahun terakhir di Kwartir.
BAB 22 ORGANISASI GUGUS DEPAN GUDEP
1. Organisasi gudep diatur berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086 2004, yakni :
Gambar 4. Organisasi Gugus Depan Penjelasan :
Organisasi gugus depan dibina oleh seorang pembina, dengan 4 satuan. Yakni Perindukan Siaga S, Pasukan Penggalang G, Ambalan Penegak T, dan Racana Pandega D. Perindukan siaga terdiri atas
4 barung, yang dibina oleh seorang Pembina Siaga BS dan dibantu oleh 3 orang Pembantu Pembina Siaga PBS. Jumlah peserta didik adalah 4 barung x 10 Siaga = 40 orang siaga.
2. Dalam mugus dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Pertanggung jawaba keuangan
b. Program kerja selama 3 tahun masa bakti c. Pemilihan pembina gudep
3. Dewan kehormatan pada pandega adalah semua pandega yang telah dilantik. Pada 4. Dewan kehormatan terdiri atas :
a. Mabigus b. Pembina satuan
Ing Madya Di tengah sebagai motivator
SiagaPenggalangPenegak Pandega Tut Wuri Di belakang sebagai pendorong
Ing Ngarso Di depan memberi teladan c. Pembina gudep
d. Pembina ambalan
5. Administrasi gudep terdiri atas : a. Buku induk
b. Buku keuangan c. Buku inventaris
d. Buka agenda rapat
BAB 23 SISTEM AMONG
1. Sistem among adalah cara mengasuh. Istilah ini digunakan pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Mas Surjadiningrat, lahir pada 2 Mei 1889 yang kemudian diperingati
sebagai hari pendidikan nasional. 2. Sistem among adalah sistem pendidikan dengan cara memberi kebebasan bergerak dan bertindak
leluasa sejauh mungkin, menghindari unsur : a. Perintah
b. Keharusan c. Paksaan
Sehingga tidak merugikan bagi masyarakat dan diri sendiri Pedoman :
Ing Ngarso sing Tulodo
Di depan memberikan contoh Ing Madyo Mangun Karso Di tengah menjadi motivator
Tut Wuri Handayani Di belakang sebagai pendorong
3. Dalam gerakan Pramuka, peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya, bakatnya, kemampuannya dan cita-citanya.
4. Pembina hanya bertugas menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong, memberi motivasi, menjadi tempat konsultasi dan bertanya bagi peserta didik.
5. Sistem among secara terpadu dapat dilihat pada gambar :
Bimb. Langsung
Bimb. Tak Langsung
Gambar 5. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka
BAB 24 SATUAN KARYA SAKA