26
… ., taling-tarung: ...... , pepet: ....... Contoh:
a. Membaca Kata,
dibaca budhi b.
Membaca Kalimat dibaca gula iku rasane legi
3. Membaca Bacaan Sederhana Berhuruf Jawa Menggunakan Sandhangan Swara
Contoh:
Dibaca: Tuku Buku Aku karo Mira tuku buku ana toko buku. Aku karo Mira tuku buku enem.
4. Membaca Kata Berhuruf Jawa Menggunakan Sandhangan Panyigeg Wanda
Contoh: dibaca pasar
5. Membaca Kalimat Berhuruf Jawa Menggunakan Sandhangan Panyigeg Wanda
Contoh:
dibaca ing segara akeh pasir
6. Membaca Bacaan Sederhana Berhuruf Jawa Menggunakan Sandhangan Swara
dan Panyigeg Wanda
Contoh:
Dibaca:
Pasar
Ing pasar akeh jajanan. Apa-apa pepak. Tuku barang kudu milih.
d. Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dijelaskan oleh Sugono 2008 ―Berarti kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu‖ hlm. 909. Dalam bahasa
Inggris, kata kemampuan dimaknai sama dengan
ability
dan
competency
. Fajri menyatakan bahwa ―Kemampuan adalah kesanggupan dan kekuatan untuk melakukan
sesuatu‖ Yogawati, 2010: 6. Berpijak dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah
kecakapan, kesanggupan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas yang dapat dilihat secara nyata.
e. Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Siswa Kelas V SD
Peningkatan kemampuan membaca aksara Jawa siswa Kelas V SD adalah suatu upaya meningkatkan proses atau menambah tingkat kualitas dan kuantitas untuk
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
27 mencapai kemampuan secara tepat dalam membaca tulisan berbentuk lambang-
lambang aksara Jawa. Membaca dalam hal ini adalah membaca kalimat sederhana berbentuk lambang-lambang aksara Jawa yang telah mendapatkan
sandhangan
. Proses tersebut berlangsung secara bertahap dan didesain semenarik mungkin dengan
permainan yang disukai anak-anak. Siswa tidak hanya belajar secara teori hafalan aksara Jawa tetapi siswa ikut aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran siswa
Kelas V SDN 2 Lundong akan berlangsung menyenangkan.
2. Pengunaan Media Kartu Huruf
a. Media Kartu Huruf
1 Kartu Huruf
Kartu yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu media yang digunakan untuk proses belajar mengajar dalam rangka mempermudah atau
memperjelas penyampaian materi pembelajaran. Kartu menurut Sugono 2008 adalah ―Sebuah kertas tebal berbentuk persegi panjang, untuk berbagai keperluan,
sedangkan huruf adalah lambang bunyi‖ hlm. 644.
Jadi kartu huruf adalah objek datar terbuat dari kertas yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan, dan
didalamnya terdapat hurufbentuk visual dari sebuah bahasa atau lambang bunyi.
2 Fungsi Kartu Huruf
Fungsi kartu huruf sebagai media visual dan media grafis adalah sebagai penyampai materi secara visual kepada siswa, menarik perhatian dan minat siswa
dalam pembelajaran, serta membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan dan pembelajaran, membangun pengalaman nyata dan
pemahaman peserta didik sehingga akan menjadi benar-benar bermakna.
3 Kelebihan Kartu Huruf
Kelebihan penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya membaca aksara Jawa adalah sebagai berikut:
a Mendorong minat dan motifasi siswa untuk belajar
b Media kartu huruf mudah dibawa-bawa.
c Media kartu huruf mudah digunakan dan mudah didapatkan
d Media kartu huruf juga dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan.
4 Langkah-langkah Pengggunaan Kartu Huruf
Langkah-langkah atau penggunaan media kartu huruf dalam proses pembelajaran membaca aksara Jawa adalah sebagai berikut:
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
28
a Guru menunjukkan semua kartu huruf yang sudah ditata setinggi dada.
b Guru mengambil satu persatu dari kartu huruf tersebut, kemudian menunjuk-
kannya kepada siswa. c
Guru menempelkan kartu huruf yang telah ditunjukkan kepada siswa di papan flanel.
d Guru menggunakan kartu huruf untuk permainan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilaksanakan selama dua siklusselama kurang lebih 3 tiga bulan dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN 2
Lundong sebanyak 17 siswa. Untuk kepentingan keabsahan atau validasi data, peneliti menggunakan teknik triangulasi
yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data berdasarkan tiga sudut pandang, yakni guru, siswa, dan observer.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang meliputi tiga alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan dan terus menerus selama dan
setelah pengumpulan data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum dilaksanakan siklus I terlebih dahulu diberikan tes awal untuk mengetahui kondisi awal siswa. Siswa yang mengikuti tes sebanyak 17 anak. Berikut hasil tes awal
tersebut tersaji pada tabel 4. 1.
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Tes Awal Sisw
a
Rentang Nilai Frekuensi
Persentase Keterangan
82-93 1
5,9 Tuntas
17,7 70-81
2 11,8
58-69 5
29,4 Belum Tuntas
82,3 46-57
5 29,4
34-45 2
11,8 22-33
1 5,9
10-21 1
5,9
Jumlah 17
100
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
29 Berdasarkan hasil tes awal yang dipaparkan pada tabel 4. 1 di atas, perolehan belajar
siswa menunjukkan bahwa siswa yang berhasil mencapai KKM 70 sebanyak 3 siswa atau 17,7 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa atau 82,3. Dengan nilai tertinggi 90
dan nilai terendah 10. Sedangkan indikator kinerja yang ditetapkan yaitu lebih dari 80.
Dari tes awal, maka dilaksanakan perbaikan dengan siklus I yang terdiri atas kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan untuk mengukur
kemampuan membaca siswa melalui tes dan penerapan pembelajaran menggunakan media kartu huruf melalui observasi. Hasil yang diperoleh dari siklus I untuk kemampuan membaca
adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan 1