Fungsi dan Disfungsi : Robert K. Merton

mertua dengan menantu. Melalui teori tersebut peneliti akan menemukan fungsi sosial, disfungsi, manifest maupun laten yang terbentuk dalam kehidupan mertua yang memiliki menantu bekerja. Struktur sosial dan anomi, merton mendefinisikan kebudayaan sebagai “sekumpulan nilai-nilai normative terorganisir yang mengatur prilaku yang lazim bagi para anggota suatu masyarakat atau kelompok” dan struktur sosial sebagai sekumpulan hubungan-hubungan sosial terorganisir yang dengan berbagai cara masyarakat para anggota masyarakat atau kelompok. Anomi terjadi apabila ada pemisahan tajam antara norma-norma dan dan tujuan-tujuan budaya dan kemampuan para anggota kelompok terstruktur secara sosial untuk bertindak selaras dengannya. 68 Untuk memahami implikai teori Struktural Fungsional yang digunakan penulis, dapat dilihat pada gambar 2.1 alur pikir teori di bawah ini 68 Ritzer, Teori Sosiologi, 436. Gambar 2.1 Pola Alur Pikir Teori Struktural Fungsional “Robert K. Merton” Sumber: Soerjono Soekanto dan diolah oleh peneliti Agar lebih jelas peneliti menjelaskan uraian peta alur berfikir teori yang dapat dipahami di bawah ini: 1. Mayarakat terdiri dari bagian-bagian saling bergantung yang melaksanakan tindakan berulang dan berpola. 2. Masing bagian masyarakat tersebut akan memberikan kontribusi pada kesejahteraan dan kestabilan masyarakat keseimbangan. 4 Kondisi-kondisi situasional 1 Masyarakat 5 Konsekuensi 6 Keseimbangan 6 Fungsi Manifes 6 Fungsi Laten 3 Fungsi 6 Disfungsi 7 Keseimbangan 1 Masyarakat 2 8 3. Untuk mencapai keseimbangan, masing-masing setiap bagian dalam masyarakat harus melaksanakan fungsi. 4. Masyarakat selalu dihadapkan pada berbagai kondisi situasional. Kondisi situasional tersebut mempengaruhi masyarakat dalam menjalankan fungsi dan berimbas pada bertahan atau tidaknya keseimbangan. 5. Kondisi situasional tersebut membuat masyarakat dihadapkan pada konsekuensi yang mempengaruhi sistem. 6. Konsekuensi memunculkan fungsi manifest dan fungsi laten, serta memunculkan disfungsional bagi masyarakat lain. 7. Meskipun masyarakat selalu mengalami perubahan secara berangsur- angsur namun tetap memelihara keseimbangan. 8. Keseimbangan merupakan hal yang yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat sebagai sistem sosial guna tercipta harmoni sosial dan terintegrasi. Struktur Fungsional dapat dilihat pada mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah. Keduanya tentu memiliki peraturan tersendiri untuk mengatur mekanisme suatu jalannya kehidupan masyarakat. Disinilah empat konsep fungsionalisme struktural merton dapat dilihat. Ketika individu yang menempati struktur tertentu mampu menjalankan peran dan fungsinya maka dalam konsep merton, fungsi itu berjalan. Dan saat individu yang sudah berada dalam struktur masyarakat tidak menjalankan fungsinya maka hal itu dikatakan disfungsi. Untuk manifest dan laten terdapat pada individu tertentu, fungsi manifest dapat dilihat pada mertua maupun menantu yang merasa diuntungkan karena dalam masyarakat tentunya keuntungan itu merupakan suatu hal yang diharapakan oleh individu. Fungsi laten dapat dilihat pada individu yang berada posisi yang tidak nyaman dan bisa dikatakan posisi tertindas, ketidak nyamanan bukan merupakan suatu hal yang diharapkan individu.

C. Penelitian Terdahulu

Peneliti menganggap penting terhadap hasil penelitian terdahulu yang masih memiliki relevansi dengan tema penelitian ini. Dengan mengacu pada hasil penelitian itu akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian atau menjadi pedoman penelitian. Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan adalah Skripsi yang disusun oleh Hanif basyariyah, Nomor Induk Mahasiswa: B03303005, tahun 2007, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, dengan judul skripsi Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Kesenjangan Komunikasi Antara Menantu Dan Mertua Di Desa Pabean Sedati Sidoarjo. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, skripsi diatas memaparkan seorang menantu yang mengalami kesenjangan komunikasi dengan mertuanya. hal ini dikarenakan minimnya waktu untuk berkomunikasi akibat kurangnya pemahaman dalam membaca karakteristik seseorang, kesadaran diri dan penyesuaian diri yang masih rendah. Sehingga terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi antara menantu dengan mertuanya. Dengan adanya penelitian terdahulu, maka dapat mengetahui persamaan dan perbedaan dengan skripsi yang akan dibahas sekarang. Adapun persamaan peneliti sekarang dengan penelitian Hanif Basyariyah adalah sama-sama terjadi konflik antara mertua dengan menantu. Dan perbedaannya adalah fokus kajian dari masing-masing peneliti. Fokus kajian yang diteliti oleh Hanif Basyariyah adalah tentang kesenjangan komunikasi. Sedangkan fokus yang diteliti sekarang adalah melihat hubungan yang terjalin antara mertua dan menantu. Penelitian yang dilakukan oleh Massayu Trisna Widoretno dari jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Malang pada tahun 2011 dengan judul Hubungan antara Kecemasan dengan Penyesuaian Diri Menantu Perempuan yang Tinggal Serumah dengan Mertua Perempuan. Massayu Trisna Widoretno menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Deskriptif dan korelasional pada 41 orang menantu perempuan yang tinggal serumah dengan mertua perempuan di Desa Karangduren. Teknik analisi data untuk melihat gambaran kecemasan dan penyesuaian diri adalah analisis deskriptif, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan penyesuaian diri menggunakan analisis korelasi Product Moment. Dari hasil penelitian Massayu Trisna Widoretno menunjukkan bahwa 1 menantu yang memiliki kecemasan tinggi sebanyak 41 dan rendah sebanyak 59, 2 menantu yang memiliki penyesuaian diri tinggi sebanyak 59 dan rendah sebanyak 41, 3 terdapat hubungan negatif antara kecemasan dengan penyesuaian diri menantu perempuan yang tinggal serumah dengan mertua perempuan. Artinya semakin tinggi kecemasan menantu perempuan maka semakin rendah penyesuaian dirinya. Perempuan yang tinggal dengan mertua perempuan otomatis akan berada di lingkungan dan bersama orang-orang yang baru dan dengan cara hidup yang baru. Hal tersebut akan menimbulkan kecemasan yang akan mempengaruhi penyesuaian diri menantu perempuan. Hal ini sangat relavan dengan penelitian tentang Hubungan mertua dan menantu, karena meneliti sebuah keluarga yang di dalamnya tinggal bersama mertua. Sehingga dapat diketahui salah satu faktor yang membentuk Hubungan, yaitu penyesuaian diri pada mertua dan menantu. Perbedaan yang mendasarinya adalah fokus penelitiannya. Penelitian tersebut mengukur tingkat kecemasan dan penyesuaian diri menantu, sedangkan penelitian ini melihat Hubungan yang terbentuk antara mertua yang tinggal bersama menantu perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik. 54

BAB III HUBUNGAN MERTUA

–MENANTU DALAM RUMAH TANGGA BURUH PABRIK

A. Masyarakat Desa Dradahblumbang Kecamatan Kedungpring Kabupaten

Lamongan 1. Kondisi Geografis Dan Monografi Sejarah Desa Dradahblumbang tidak terlepas dari sejarah masyarakat Kelurahan Dradah dan Kelurahan Blumbang. Desa ini awalnya terbagi menjadi 2 Kelurahan Dradah dan Kelurahan Blumbang dengan 2 kepala desa yaitu kepala Desa Blumbang yang bernama Truno Sarip dan kepala desa Dradah bernama Niti Leksono dengan masa jabatan antara tahun 1919-1922. Pada saat itu Kelurahan Blumbang hanya memangku 1 wilayah yaitu di Dukuan Blumbang dan Kelurahan Dradah memangku 4 wilayah yaitu Dukuan carangbang, Dukuan Dradah, Dukuan Tarik dan Dukuan Sempu. Pada tahun 1922-1982 Kelurahan ini dijadikan satu dengan nama Kelurahan Dradah dan pada saat itu kepala desa dijabat oleh H. Iksan. Karena adanya semangat perubahan pada tahun 1983 Kelurahan Dradah berubah nama menjadi Desa Dradahblumbang dengan memangku 5 wilayah Dusun yaitu Dusun Blumbang, Dusun carangbang, Dusun Dradah, Dusun Tarik dan Dusun Sempu. Dan masa jabatan H. Iksan berakhir pada tahun 1990. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah: Niti Leksono dan Truno Sarip tahun 1919 s.d 1922, H. Iksan tahun 1922 s.d 1990, M. Agus Maswan tahun 1990 s.d 2007, dan Kari Muji Santoso tahun 2007 s.d sekarang. 69 Desa yang terletak di ujung selatan kabupaten Lamongan ini memiliki luas wilayah sebesar 1.19,93 ha. Secara administratif, Desa Dradahblumbang terletak di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah selatan berbatasa dengan KRPH Dradah, sebelah timur berbatasan dengan Desa Mlati, sebelah barat berbatasan dengan Desa Yungyang, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Warungering. Sedangkan batas wilayah kecamatannya sebelah selatan berbatas dengan kecamatan Ngimbang, sebelah timur berbatas dengan kecamatan Kedungpring, sebelah barat berbatas dengan kecamatan Modo, dan sebelah utara berbatas dengan kecamatan Kedungpring. 70 Desa Dradahblumbang terdiri dari 5 Dusun, yaitu: Dusun Blumbang, Carangbang, Dradah, Tarik dan Sempu. Desa ini memiliki 13 RW dan 40 RT dengan rincian Dusun Blumbang terdiri dari 10 RT dan 3 RW. Dusun Carangbang terdiri dari 6 RT dan 2 RW. Dusun Dradah terdiri dari 10 RT dan 69 Dokumen RPJM Desa Dradahblumbang tahun 2014. 70 Data potensi DesaKelurahan tahun 2015.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Kenakalan Remaja Di Desa Sidodadi Kecamatan Birubiru Kabupaten Deli Serdang

7 84 114

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009

3 76 66

HUBUNGAN MERTUA DAN MENANTU YANG TINGGAL DALAM SATU RUMAH (Studi Kasus pada Mertua Perempuan dan Menantu Perempuan yang Tinggal dalam Satu Rumah Penelitian pada 3 Keluarga di Desa Ketapang RT 02 RW 02 Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi )

5 38 76

Manajemen Keuangan dan Kesejahteraan Keluarga pada Perempuan Buruh Pabrik di Kabupaten Bogor

0 2 203

Kontribusi Ekonomi, Peran Ganda Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Buruh Pabrik (Kasus di Kecamatan Dramaga- Kabupaten Bogor)

0 7 207

POLA RELASI GENDER DALAM KELUARGA BURUH PEREMPUAN (Studi Kasus Buruh Perempuan Pabrik Sritex) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

0 4 119

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

12 51 106

STRATEGI DALAM MENCARI SISWA BARU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 DESA GUNUNGREJO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN.

1 5 93

PERAN AKTIF WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN (STUDI KASUS: WANITA PEKERJA BURUH PABRIK DI DESA POPONTOLEN KECAMATAN TUMPAAN

0 0 12

GAMBARAN KADAR KREATININ PADA MASYARAKAT YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR DI DAERAH GUNUNG KAPUR (Studi Di Dusun Blumbang Desa Dradahblumbang Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan) PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

0 0 80