Perspektif Islam KAJIAN TEORETIK

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sesuatu yang pasti akan ada dalam setiap kehidupan, setiap waktu, dan setiap keadaan. Perencanaan sesungguhnya merupakan aturan dan kegunaan Allah. Segala sesuatu telah direncanakan, tidak ada sesuatu pun yang tidak direncanakan. Bahkan usia manusia juga direncanakan. Jika Allah saja telah menyusun perencanaan dalam segala sesuatu, maka kita pun harus menyusun perencanaan yang matang dalam melakukan pekerjaan. 52 Soejitno Irmin dalam buku kepemimpinan melalui Asmaul Husna menafsirkan surat al-Hasyr tersebut bahwa: Allah sebagai pencipta, Allah sebagai perencana semua makhluk ciptaannya, Allah adalah maha merencanakan, al-Bari, sifat tersebut jika diamalkan secara substantif seharusnya menjadi inspirasi bagi umat Islam terutama para manajer atau pemimpin. Karena pada dasarnya manajer atau pemimpin yang harus mempunyai banyak konsep tentang manajemen termasuk didalamnya perencanaan. Pemimpin yang baik adalah yang mempunyai visi dan misi, dan membangun kedua hal tersebut agar berjalan sesuai dengan tujuan bersama. Visi dan misi merupakan hasil dari perencanaan yang baik dan matang. Qurais Shihab dalam tafsir “al-Misbah”, dari ayat tersebut mengenai perencanaan beliau mengatakan bahwa kata wantandur’ nafsun maa koddamat li ghodin mempunyai arti bahwa manusia harus memikirkan terhadap dirinya dan merencanakan dari segala apa yang menyertai perbuatan selama hidupnya, sehingga ia akan memperoleh kenikmatan dalam kehidupan 52 Didin Hafidhuddin Dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani press, Jakarta, hal. 78-79 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ini. Jika proses perencanaan telah dilakukan oleh Allah semenjak penciptaan manusia. 53 dalam skripsi Nur Laili Elisa menurut pendapat Sayyid Quthb di dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an, menyatakan bahwa. Ungkapan kalimat diatas memiliki nuansa dan sentuhan yang lebih luas dari pada lafadznya sendiri. Kalimat diatas hanya dengan sekedar terlintas dalam hati saja, terbukalah dihadapan manusia lembaran amal-amalnya bahkan lembaran seluruh kehidupannya. Manusia pasti akan mengarahkan pandangannya kepada segala kata-katanya untuk merenungkan dan membayangkan hisab amalnya beserta perinci-perinciannya satu per satu guna melihat dan mengecek apakah yang telah dia persiapkan untuk menghadapi hari esok. 54 3. Pelaksanaan dalam Al-Qur’an Menurut Hadari Nawawi bimbingan berarti memelihara, menjaga dan menunjukkan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatan tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Dalam realitasnya, kegiatan bimbingan dapat berbentuk sebagi berikut: a. Memberikan dan menjelaskan perintah b. Memberikan petunjuk melaksanakan kegiatan 53 Muslim Kamil, 2014,”Perencanaan Syariah”, Esensi Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 3, Desember 2014, hal. 82 54 Nur Laili Elisa, 2014, “Proses Perencanaan Program Kerja Di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar UPBAT Pandaan Pasuruan”, Skripsi, Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya, hal. 52 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilankecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi. d. Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan fikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativits masing – masing. e. Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien. 55 Al-Qur’an dalam hal ini sebenarnya telah memberikan pedoman dasar terhadap proses pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk actuating ini. Allah berfiman dalam surat al–Kahfi ayat 2 sebagai berikut :                      Artinya : “tetapi lurus untuk memperingatkan siksaan yang berat dari Allah, dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebaikan, sesungguhnya bagi mereka pahala yang baik. Q.S Al Kahfi : 2. 56 Suatu contoh pelaksanaan dari fungsi manajemen dapat ditemukan pada pribadi agung, Nabi Muhammad SAW. ketika ia memerintahkan sesuatu pekerjaan beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an yang hidup the living Qur’an. Artinya, pada diri Rasulullah SAW tercermin semua ajaran Al-Qur’an dalam 55 Hadari Nawawi, 1983, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta, hal. 36 56 Departemen Agama RI, 2002, Al-Qur’an dan Terjemahnya, PT. Sari Agung, Jakarta, hal. 550 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Oleh karena itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan meniru perilaku Rasulullah SAW. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46

Bab 3 METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, metode yang digunakan oleh peneliti harus sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari penelitian itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa dianggap valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah dan professional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan tujuan menemukan sebuah tema menurut pasaran. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang berusaha mengetahui Sistem Perencanaan dan Pelaksanaan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji PPIH Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang berada di Sidoarjo. Adapun penelitian kualitatif sendiri adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. 57 Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistic utuh, tetapi perilaku memandangnya sebagai bagian keutuhan. 58 57 Lexy J.Moleong, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 6. 58 Lexy J Moleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif Cet 13, Remaja Rosda Karya, Bandung, hal. 3. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam metodenya menggunakan metode descriptif, dimana metode tersebut paling pas jika diterapkan dalam penelitian tersebut. Pengertian metode descriptif sendiri yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkanmelukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. 59 Sedangkan Azwar memaparkan sedikit dalam bukunya metode penelitian bahwa jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian descriptif. Penelitian descriptif dalam melakukan analisis hanya sampai pada taraf diskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. 60 Karakteristik penelitian kualitatif ialah proses kesimpulan dilakukan secara induktif. Dengan pengungkapan kenyataan secara ilmiah, peneliti dapat melakukan kesimpulan dan akhirnya merumuskan teori secara induktif. Karena itu, penelitian kualitatif akan menghasilkan teori bukan membuktikan teori. Demikian karakteristik yang ada pada penelitian kualitatif. 61

B. Lokasi Penelitian

Obyek atau sasaran penelitian ini dilakukan pada lembaga Negara yaitu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur khususnya pada bidang PHU yang berlokasi di Jl.Raya Juanda No 26 Sidoarjo. Dalam pelaksanaan 59 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1994, Penelitian Terapan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 73. 60 M. Iqbal Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya cet 1, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 22. 61 M. Sayuthi Ali, 2002, Metodologi Penelitian Agama pendekatan teori dan praktek, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 63. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kerja operasional haji dilaksanakan di Asrama Haji jl. Manyar Kertoadi 6 Sukolilo Surabaya. Batas-batas Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: Sebelah barat : Kantor Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Timur Sebelah selatan : Persawahan Permukiman Warga Sebelah Timur : Persawahan Hotel Utami Sebelah Utara : Jalan Raya Juanda Dua Arah

C. Jenis dan Sumber Data

Data adalah pernyataan atau keterangan atau bahan dasar yang dipergunakan untuk menyusun hipotesa atau segala sesuatu yang diteliti. 62 Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. 63 Berdasarkan sumbernya jenis data dibagi menjadi dua yaitu data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dicatat untuk pertama kalinya. Sedangkan data sekunder merupakan data yang akan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari publikasi lainnya. 64 1. Data primer Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 65 Atau data yang diperoleh langsung dari 62 Lexy J.Moleong, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 8. 63 Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 114. 64 Marsuki, 1995, Metodologi Riset, PT. Haninda Offset, Yogyakarta, hal. 55-56. 65 Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Alfabeta, Bandung, hal. 86. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. 66 Atau berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. 67 Dalam penelitian ini dimaksudkan data yang dihimpun mengenai sistem perencanaan dan pelaksanaan PPIH Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Adapun sumber dari teknik wawancara tersebut adalah Bpk. Drs. H.M. Naim, M.Ag dan Bpk. H. Sugianto, S.Sos. M.Pdi selaku sekretaris PPIH tahun 2015 2. Data sekunder Data sekunder yaitu yang berasal dari sumber bahan bacaan. Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam, dari surat-surat pribadi, kitab harian, notula rapat perkumpulan sampai dari dokumen- dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. 68 Permasalahn utama dalam menggunakan data sekunder adalah ketersediaan data tersebut, format serta kualitas data. Harus selalu diperhatikan bahwa data sekunder yang hendak dipergunakan haruslah data yang valid dan benar. 69 Dalam penelitian ini dimaksudkan data yang dihimpun adalah meliputi job description PPIH, kegiatan pelatihan serta data dari tahun sebelumnya dan kegiatan yang menunjang perencanaan dan pelaksanaan pada PPIH. 66 Cholib Narbuko dan Abu Ahmadi, 1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 70. 67 Jonathan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 209. 68 S. Nasution, 1996, Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 143. 69 Restu Kartiko Widi, 2010, Asas Metodologi Penelitian sebuah pengenalan dan penuntun langkah demi langkah pelaksanaan penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 250.