Tujuan Berbicara Berbicara 1. Pengertian Berbicara

9 dalam bentuk bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan kepada orang lain. Penelitian ini mengacu pada pendapat Sabarti Akhadiah, dkk. bahwa berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan. Pada penelitian ini pesan yang dimaksud berupa cerita.

2. Tujuan Berbicara

Menurut Ahmad Rofi’uddin Darmiyati Zuchdi 1999: 11 berbicara dilakukan untuk mengadakan hubungan sosial dan untuk melaksanakan suatu layanan. Hubungan sosial yang dimaksud misalnya melakukan percakapan dengan keluarga, teman ataupun orang lain. Hal tersebut dapat terjalin di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Interaksi antara yang satu dengan yang lain akan terjalin melalui kegiatan berbicara, sehingga hubungan sosial akan semakin erat. Berbicara untuk melakukan suatu layanan misalnya pada instansi-instansi seperti rumah sakit yang melayani pasien, bank yang melayani nasabah, penjual yang melayani pembeli, dan sebagainya. Pendapat lain menurut Sabarti Akhadiah, dkk. 1991: 160, seorang pembicara dalam menyampaikan pesan kepada orang lain menginginkan adanya respons atau reaksi tertentu. Respon atau reaksi tersebut merupakan harapan yang diinginkan oleh pembicara, sehingga disebut juga dengan tujuan pembicaraan. Tujuan pembicaraan sangat tergantung oleh pembicara dan pendengar. Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Djago Tarigan 1990: 151- 152 mengungkapkan bahwa secara umum tujuan pembicaraan adalah 10 untuk menstimulasi, meyakinkan, menggerakkan, menginformasikan, dan menghibur. Berbicara dapat memberikan rangsangan untuk melakukan sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Berbicara bertujuan untuk menstimulasi dilakukan dengan merayu, mempengaruhi ataupun meyakinkan pendengar, sebagai contoh guru yang mempengaruhi siswanya untuk belajar dengan rajin, dengan kata lain guru memberikan motivasi kepada siswa. Pemberian motivasi dilakukan untuk membakar semangat dan emosinya siswa sehingga mau belajar. Berbicara bertujuan untuk meyakinkan berarti memberikan penguatan pada diri seseorang. Pembicaraan yang meyakinkan seorang pembicara dapat mengubah sikap pendengar yang awalnya menolak menjadi menerima. Misalnya, dalam mengusulkan suatu rencana dalam musyawarah, ada beberapa orang yang tidak setuju, maka orang tersebut perlu diyakinkan bahwa sikap mereka kurang benar. Pembicaraan yang meyakinkan dapat mengubah orang-orang yang awalnya tidak setuju tersebut menjadi setuju. Memberikan suatu perintah kepada seseorang dapat juga diartikan menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Sebagai contoh dalam pembelajaran guru memberikan perintah kepada siswa untuk melakukan demonstrasi, berarti berbicaranya guru tersebut menggerakkan siswa untuk beraktivitas. Menginformasikan berarti berbagi informasi, kabar, berita, ataupun cerita kepada orang lain. Seseorang perlu melakukan kegiatan berbicara 11 agar informasi, kabar, ataupun cerita dapat tersampaikan dengan baik dan jelas. Berbicara untuk menghibur berarti untuk membuat orang lain senang akan ucapan-ucapannya. Sebagai contoh misalnya bercerita, mendongeng, ataupun melawak. Biasanya berbicara menghibur ini dilakukan oleh pelawak, pembawa acara serta pemain dagelan untuk menghibur para pendengarnya. Dari beberapa tujuan pembicaraan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam berbicara memiliki tujuan untuk mengadakan hubungan sosial dengan maksud tertentu sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Pada penelitian ini mengacu pada pendapat Sabarti Akhadiah, bahwa berbicara bertujuan untuk mengungkapkan secara lisan informasi melalui bercerita.

3. Jenis – jenis Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE TEBAK KATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tebak Kata Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Jetis Kecamatan Jat

4 9 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI.

0 3 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DONGENG MELALUI MEDIA POP UP DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI JAGERAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

1 1 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA POP UP SISWA KELAS III SD NEGERI GEMBONGAN KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA POP UP UNTUK SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA.

5 38 194

PENGGUNAAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA PADA SISWA SEKOLAH DASARAK

0 1 6

PENGGUNAAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA PADA SISWA SEKOLAH DASARAK

0 2 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA POP-UP BOOK PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BRATAN 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 JONGGRANGAN KLATEN UTARA TAHUN AJARAN 2016 / 2017 - UNWIDHA Repository

0 0 22