48
2. Penentuan Objek Penelitian
Penentuan objek penelitian dilakukan berdasarkan informasi apa saja yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah
informasi-informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Komponen input PKBM, meliputi masukan mentah peserta didik, masukan lingkungan SDA, sosial budaya, pekerjaan, dan organisasi
kemasyarakatan, dan
masukan sarana
kurikulum, tempat
penyelenggaraan program, sarana prasarana, biaya, kebutuhan, dan masalah.
b. Komponen proses PKBM, meliputi pengembangan kurikulum, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
c. Komponen output PKBM, meliputi keterampilan yang dihasilkan,
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, tingkat kelulusan. d. Komponen outcome PKBM, meliputi dampak dan kontribusi PKBM.
D. Setting Dan Waktu Penelitian
1. Setting Penelitian Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
2. Waktu Penelitan Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada
Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2014. Proses pengumpulan data
49
dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa:
1. Observasi pengamatan
Pengamatan atau observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung Sukmadinata, 2001: 220. Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap objek penelitian. Observasi dilakukan pada aspek kondisi fisik dan non fisik. Kondisi
fisik berupa sarana dan prasarana yang dimiliki PKBM Tunas Muda. Sedangkan kondisi non fisik mencakup proses pelaksanaan program
pendidikan dan hubungan PKBM Tunas Muda dengan masyarakat atau lembaga mitra lain.
2. Wawancara
Menurut Esterberg
dalam Sugiyonno
2012: 72
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara adalah
percakapan dengan
maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer
50
yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara interviewee
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari semua stakeholder
PKBM Tunas Muda. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan sebagai teknik analisis kebutuhan untuk mengumpulkan data
untuk pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitiatif Sugiyono, 2010:
82. Studi dokumen digunakan untuk menggali informasi dalam kaitannya dengan arsip atau catatan seperti data warga belajarpeserta didik, data
tutor, dan laporan kegiatan. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat
guna pemberian
gambaran secara
keseluruhan dalam
mendapatkan informasi yang lebih mendalam yang ada pada lembaga.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan. Instrumen utama dalam
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri Sugiyono, 2009: 307. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama selanjutnya dibantu oleh
alat-alat pengumpul data yang lain seperti pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman studi dokumen.
51
Tabel. 1 Teknik Pengumpulan Data
No Aspek
Sumber Data Teknik
1. Identifikasi lembaga PKBM Tunas Muda
Pengelola PKBM Observasi,
Wawancara, Studi dokumen
2. Bagaimanakah
analisis kebutuhan
pengembangan Pusat Kegiatan
Belajar Mengajar
PKBM Tunas
Muda Desa
Cacaban Kidul,
Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo? c. Bagaimanakah komponen input di PKBM
Tunas Muda? d. Bagaimanakah
komponen proses
di PKBM Tunas Muda?
e. Bagaimanakah komponen
output di
PKBM Tunas Muda? f. Bagaimanakah
komponen outcome
di PKBM Tunas Muda?
Pengelola PKBM, TutorPelatih,
Warga Belajar, Masyarakat,
Wawancara, Studi dokumen
3. Bagaimanakah
rancangan program
pengembangan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat
PKBM Tunas
Muda Desa
Cacaban Kidul,
Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo yang meliputi: d. Pengembangan pengelolaan di PKBM
e. Pengembangan program
pendidikan PKBM
f. Pengembangan kemitraan PKBM Pengelola PKBM,
TutorPelatih, Warga Belajar,
Masyarakat, Wawancara,
Studi dokumen
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan pada saat semua data telah selesai dikumpulkan, data yang terkumpul melalui pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dari berbagai sumber, dari wawancara dengan responden, studi dokumen, dan observasi kemudian akan diintepretasikan secara deskriptif.
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles Huberman, aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data data
reduction ,
penyajian data
data display
, dan
penarikan kesimpulan
conclusion Miles Huberman dalam Sugiyono, 2010: 91. 1. Reduksi data
52
Menurut Sugiyono 2012: 92 reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Agar data yang disajikan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian data
Setelah data
direduksi, maka
langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori. Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono
2012: 95, yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. 3. Penarikan kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono 2012: 95, adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung tahap
pengumpulan data
berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
53
G. Keabsahan Data