45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci Sugiyono, 2010: 1. Dalam
metode kualitatif informasi atau data yang terkumpul, terbentuk dari kata- kata, gambar, bukan angka-angka. Apabila terdapat angka-angka, sifatnya
hanya sebagai penunjang. Peneliti
bermaksud untuk
mendeskripsikan, menguraikan,
dan menggambarkan
bagaimana analisis
kebutuhan pengembangan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul,
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
B. Pendekatan Pengembangan
Analisis kebutuhan
merupakan langkah
awal yang penting dan
mendasar dalam mengembangkan lembaga, berdasarkan tujuan penelitian yaitu, mendeskripsikan rancangan program pengembangan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo,
maka untuk
membuat rancangan
pengembangan PKBM
tersebut sangat
bergantung pada
data analisis
kebutuhan. Tanpa adanya data analisis kebutuhan akan sulit untuk membuat desain pengembangan PKBM, karena dengan mengetahui data dari analisis
46
kebutuhan pengembangan dapat memberikan informasi yang akan menjadi bidang pengembangan PKBM, yang meliputi pengembangan pengelolaan,
pengembangan program pendidikan, dan pengembangan kemitraan. Dalam melakukan analisis kebutuhan pendekatan yang digunakan
berdasarkan real needs kebutuhan nyata, dengan menentukan prioritas kebutuhan hasil penelitian di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam
membuat desain pengembangan PKBM adalah pendekatan perencanaan strategis. Perencanaan strategis adalah upaya yang didisiplinkan untuk
membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi atau entitas lainnya, apa yang dikerjakan
organisasi atau entitas lainnya, mengapa organisasi atau entitas lainnya mengerjakan hal seperti itu Olsen Eadie dalam Bryson, 2007: 4. Proses
perencanaan strategis dalam penelitian ini mencakup kebijakan umum dan setting
arah, penilaian situasi, identifikasi isu strategis, dan pengembangan strategi.
Dalam perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif, dan menekankan implikasi masa depan
keputusan sekarang. Model perencanaan strategis yang digunakan dalam penilaian situasi dan pengumpulan informasi secara luas adalah model
perencanaan strategis
Kebijakan Havard,
bertujuan untuk membantu
organisasi atau lembaga mengembangkan kesesuaian yang terbaik antara organisasi dengan lingkungannya. Dalam pendekatan ini, menekankan kepada
kekuatan strengths dan kelemahan weakneses internal organisasi, serta
47
kepada ancaman threat, dan peluang opportunity atau sering dikenal dengan
sebutan Analisis
SWOT. Kemudian
pada tahap
berikutnya dilaksanakan identifikasi isu-isu strategis yang didasarkan pada analisis
SWOT tersebut, setelah terindentifikasi kebutuhan kemudian organisasi merumuskan strategi pengembangannya.
C. Penentuan Subjek dan Obyek Penelitian 1. Penentuan Subjek Penelitian