41
Strategi-strategi yang dijelaskan di atas perlu dilakukan untuk mengembangkan pengelola PKBM agar lebih profesional, namun tetap
harus diperhatikan juga tentang keefektifan dan keefisienan terkait dengan kondisi PKBM tersebut.
6. Kerjasama dan Kemitraan
Kerjasama dan kemitraan dalam PKBM merupakan hal yang sangat penting terutama dalam mengembangkan
dan membangun program- program baru. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan bantuan
sumber daya manusia, finansial maupun material, atau mungkin untuk berbagai
kegiatan lain
seperti magang
di suatu
perusahaan dan
membangun jaringan kerjasama dalam pengembangan program yang lebih menguntungkan untuk pengembangan PKBM.
Menurut Mustofa Kamil 2001: 133 berhasil tidaknya kerjasama dan kemitraan sangat bergantung pada beberapa hal diantaranya adalah:
a Kualitas program, karena harus menguntungkan bagi lembaga yang diajak kerjasama.
b Tingkat keinofativan program, sejalan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat terutama dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. c Tingkat fleksibilitas program
d Sasaran akhir program atau lulusan apa yang akan dihasilkan PKBM.
e Kemampuan pengawasan dan pengendalian program, terutama diarahkan pada mutu proses proses pembelajaran dan proses
pengelolaan dan produk PKBM.
A. Kerangka Pikir
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan aspek-aspek kehidupan manusia yang
42
kemudian berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun masih ada kelompok-kelompok marginal yang belum mendapatkan layanan
pendidikan, untuk itu diperlukan satuan pendidikan sebagai wadah untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Jalur pendidikan nonformal merupakan langkah strategis yang dapat menyediakan layanan pendidikan bagi kelompok marginal yang belum
mendapatkan layanan pendidikan, salah satu satuan pendidikan nonformal yang berkembang di masyarakat adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM. PKBM memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dalam menyediakan
layanan pendidikan
nonformal melalui
berbagai macam
kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang ada di masyarakat. PKBM Tunas Muda merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal
yang menyediakan
layanan pendidikan
untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan masyarakat di Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten
Purworejo. PKBM Tunas Muda masih belum bisa menjalakan fungsinya
dengan baik karena mengalami berbagai masalah yang dihadapi. Berbagai
masalah yang dihadapi serta pentingnya peran PKBM dalam memberikan
kebutuhan pendidikan
masyarakat perlu
upaya peningkatan
mutu kelembagaan melalui berbagai strategi pengembangan lembaga sehingga
dapat meningkatkan
kualitas layanan
pendidikan nonformal
kepada masyarakat.
Analisis kebutuhan pengembangan PKBM penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses layanan pendidikan pada masyarakat, serta
43
tenaga pendidik dan kependidikan di PKBM. Hal ini perlu dilakukan karena tuntutan
perubahan pendidikan
masa depanmengarah
pada konsep
pembelajaran berbasis kebutuhan masyarakat. Model analisis kebutuhan mengacu pada Organizational Element Model OEM untuk mengidentifikasi
kesenjangan yang meliputi komponen input, komponen proses, komponen output, dan komponen outcome. Data yang diperoleh dari analisis kebutuhan
kemudian dibuat
rancangan pengembangan PKBM
yang meliputi
pengembangan pengelolaan,
pengembangan program
pendidikan, dan
pengembangan kemitraan. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dapat dibuat bagan untuk
mempermudah pemahaman. Bagan kerangka pikir untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Tunas Muda
upaya peningkatan kualitas PKBM
Analisis Kebutuhan Pengembangan PKBM Tunas Muda
Pengembangan Pengelolaan
Rancangan Pengembangan PKBM Tunas Muda
Pengembangan Program Pendidikan
Gambar 3. Kerangka Pikir
Pengembangan Kemitraan
44
B. Pertanyaan Penelitian