Komponen Proses Komponen Output Komponen Outcome

124

b. Komponen Proses

1 Bagaimanakah kemampuan pengelola PKBM dalam mengelola PKBM Tunas Muda? 2 Bagaimanakah hubungan masyarakat dengan PKBM Tunas Muda dalam kemitraan? 3 Program apakah yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan PKBM Tunas Muda?

c. Komponen Output

1 Bagaimanakah hasil progam dengan menjalin mitra dengan PKBM Tunas Muda?

d. Komponen Outcome

1 Bagaimanakah kontribusi PKBM Tunas Muda terhadap masyarakat? 2 Apakah manfaat yang anda peroleh dengan menjalin mitra dengan PKBM Tunas Muda? 125 Lampiran 4. Hasil Observasi HASIL OBSERVASI 1. Keadaan tempat penelitian a. Kondisi bangunankantor PKBM PKBM Tunas muda memiliki kantor dengan kondisi baik, dengan fasilitas kantor sebagai berikut: No Jenis Barang Kondisi Jumlah Status 1. Kantor Baik 1 Lokal Ruang Kantor 12 m 2 Hak Pakai 2. Meja Baik 5 unit Hak Pakai 3. Kursi Baik 7 unit Hak Pakai 4. Lemari arsip Baik 2 unit Hak Pakai 5. Komputer Baik 1 unit Hak Pakai b. Kondisi gedung untuk pembelajaran PKBM Tunas Muda untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran belum memiliki gedung sendiri. Untuk kegiatan pembelajaran masih menyewa ruang kelas di sekolah-sekolah sekitar wilayah kerja PKBM Tunas Muda, yaitu di SD Jati dan SD Manggul Joyo Cacaban Kidul. Kondisi gedung SD tersebut baik untuk kegiatan pembelajaran dengan fasilitas yang memadai. c. Sarana Prasarana PKBM Tunas Muda Sarana prasarana yang ada masih sangat terbatas, sarana prasarana yang ada untuk tempat pembelajaran masih menyewa gedung di sekolah. Tetapi untuk sarana prasarana milik PKBM Tunas Muda sendiri meliputi: Sarana Prasarana PKBM Tunas Muda No Jenis Barang Kondisi Jumlah Status 1. BangunanGedung Baik 1 lokal Luas Tanah 80 m 2 Bangunan 30 m 2 Hak Pakai 2. Kantor Baik 1 Lokal Hak Pakai 3. Lemari Baik 2 buah Hak Pakai 4. Mesin Jahit Baik 5 unit Hak Pakai 5. Mesin Obras Baik 3 unit Hak Pakai 126 d. Iklim kerja antar personalia Iklim kerja antar personel atau pengurus PKBM kurang terjalin dengan baik untuk saling mendukung memajukan dan mengembangkan PKBM. Motivasi pengelola PKBM sangat kurang, didukung dengan minimnya kompetensi pengelola dalam mengelola dan mengembangkan lembaga. PKBM bagi para pengelola menjadi pekerjaan sampingan setelah pekerjaan utama, yang mayoritas menjadi pendidikguru di sekolah formal. 2. Keadaan masyarakat sekitar PKBM a. Sumber daya alam sekitar PKBM PKBM Tunas Muda memiliki karakteristik geografis wilayah kerja pedesaan dengan dataran tinggi atau pegunungan. Sumber daya alam yang ada seperti persawahan dengan tanaman mayoritas padi dan cabai serta perkebunan dengan tanaman cengkeh dan karet. b. Pekerjaan mayarakat sekitar PKBM Tunas Muda Pekerjaan masyarakat sekitar PKBM dengan karakteristik wilayah pedesaan pegunungan, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani tradisional. c. Interaksi PKBM dengan masyarakat sekitar Interaksi mayarakat dengan PKBM Tunas Muda cukup baik dengan ditunjukkannya antusias masyarakat mengikuti program yang diselenggarakan PKBM Tunas Muda. PKBM Tunas Muda ikut bersosialisasi di organisasi kemasyarakatan seperti PKK untuk mengidentifikasi kebutuhan di masyarakat sehingga dapat merealisasikan program-program yang dibutuhkan masyarakat. 3. Program PKBM Tunas Muda a. Pelaksanaan program PKBM Tunas Muda memiliki wilayah kerja 9 desa dalam 1 satu kecamatan, yaitu Desa Pekacangan, Desa Cacaban Lor, Desa Cacaban Kidul, Desa Wadas, Desa Kalitapas, Desa Benowo, Desa Kaliwader, Desa Kedung Loteng, Desa Kaliurip. Program yang berjalan di PKBM Tunas Muda yaitu Program Kesetaraan Paket C dan Keaksaraan Dasar KD. 127 Program Kesetaraan Paket C Tahun 20132014 dilaksanakan di 2 desa, yaitu Cacaban Kidul di SD Manggul Joyo dengan jumlah peserta didik 57 orang dan Desa Jati di SD Jati dengan jumlah peserta didik 38 orang. Pembelajaran dilaksanakan selama 3 hari dalam seminggu, yaitu pada Hari Selasa, Rabu, Jumat. Pembelajaran dimulai pada pukul 13:30-17:00 WIB dengan 2 mata pelajaran setiap harinya. Tetapi pada saat pelaksanaan pembelajaran perserta didik yang hadir hanya sekitar 70 dengan alasan mencari nafkah atau bekerja. Karena mayoritas peserta didik sudah bekerja. Penyampaian materi pembelajaran oleh tutor masih belum terjalin komunikasi yang komunikatif. Tutor masih menjadikan peserta didik sebagai obyek dalam penyampaian materi. Sedangkan untuk peserta didik mayoritas sudah berusia dewasa, sehingga materi pembelajaran sulit untuk diterima. Peserta didik hanya terpaku dengan materi yang disampaikan oleh tutor dengan metode ceramah. Sedangkan untuk program Keaksaraan Dasar di PKBM Tunas Muda terdiri dari 5 kelompok berjumlah 50 orang, dengan anggota per kelompok 10 orang. Pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi dua desa, yaitu 3 kelompok di Desa Sukowuwuh dan 2 kelompok di Desa Jati. Pelaksanaan kegiatan di Desa Jati dilaksanakan di rumah Ibu Sumarsih di Dusun Sawangan. Sedangkan pelaksanaan kegiatan di Desa Sukowuwuh dilaksanakan di rumah tutor belajar, yaitu di rumah Ibu Siti Asiah. Kegatan dilaksanakan selama dua kali dalam seminggu pada Hari Selasa dan Hari Sabtu pada pukul 14:00-16:00 WIB. Kehadiran warga belajar cukup baik dengan persentase 90 didukung dengan antusias warga belajar mengikuti program tersebut. Pembelajaran cukup menarik dengan materi pembelajaran tidak hanya baca, tulis, dan hitung calistung saja, tetapi sudah diselingi dengan materi life skills yaitu membuat beberapa produk kue dari berbagai bahan, seperti kue kripik pisang dan kue bawang. Tetapi meskipun sudah diberikan materi tentang kewirausahaan disayangkan pada program tersebut tidak ada keberlanjutan untuk dapat dijadikan sebagai usaha mandiri maupun dikelola secara berkelompok. b. Sasaran program 128 Sasaran peserta didik untuk program Kesetaraan Paket C yaitu masyarakat yang belum lulus SMA atau sederajat karena akses pendidikan SMA yang cukup jauh serta biaya untuk pendidikan SMA atau sederajat yang cukup mahal. Sedangkan sasaran untuk program Keaksaraan Dasar adalah masyarakat buta aksara yang belum atau kurang cakap dalam hal baca, tulis, dan hitung calistung , karena tingkat buta aksara di wilayah tersebut cukup tinggi dengan banyaknya masyarakat yang putus sekolah dengan mayoritas bekerja sebagai petani. c. Bentuk keterampilan program Bentuk keterampilan yang diajarkan yaitu pelatihan memasak membuat kripik dan kue, yang diberikan dalam materi pada program Keaksaraan Dasar. d. Fasilitas program Fasilitas yang disediakan menyesuaikan dengan program yang diselenggarakan. Pada Program Kesetaraan Paket C warga belajar mendapatkan fasilitas seperti ruang kelas dan modul materi pembelajaran, sedangkan keperluan lain warga belajar secara swadaya memenuhi kebutuhannya sendiri seperti alat tulis dan buku tulis. Sedangkan fasilitas yang diberikan pada program Keaksaraan Dasar warga belajar mendapatkan alat tulis, modul, alat keterampilan kompor dan alat-alat masak, dan bahan-bahan kerampilan secara gratis disediakan oleh PKBM Tunas Muda. 129 Lampiran 5. Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN I Tanggal : 28 Februari 2014 Waktu : 14.00-16.00 WIB Tempat : Kantor Sekretariat PKBM Tunas Muda Kegiatan : Observasi Awal Deskripsi Pada hari ini, peneliti datang ke Kantor Sekretariat PKBM Tunas Muda, yang beralamatkan di Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo untuk mengadakan observasi awal penelitian. Disana peneliti bertemu dengan “HQ” selaku bendahara PKBM Tunas Muda. Kemudian peneliti menyampaikan maksud kedatangan dan memohon ijin serta kerjasamanya untuk melakukan penelitian di PKBM Tunas Muda. Namun “HQ” belum bisa memutuskan ijin yang diberikan karena yang berwenang memberikan ijin adalah “WGS” selaku ketua PKBM Tunas Muda. Kemudian peneliti meminta nomor telepon yang bisa dihubungi untuk membuat janji bertemu dengan ketua PKBM. 130 CATATAN LAPANGAN II Tanggal : 2 Mei 2014 Waktu : 14.00 – 16.30 WIB Tempat : SD N Jati Kegiatan : Observasi Awal Deskripsi Pada hari itu, peneliti mendatangi salah satu tempat pelaksanaan program PKBM Tunas Muda yang berada di SD N Jati yang sebelumnya sudah menghubungi ketua PKBM untuk janji bertemu. SD N Jati merupakan salah satu tempat penyelenggaraan program pendidikan PKBM Tunas Muda, dengan Program Kesetaraan Paket C. Disana peneliti bertemu dengan “WGS” selaku penyelenggara dan ketua PKBM Tunas Muda. Kemudian peneliti menyampaikan maksud kedatangan dan memohon ijin serta kerjasamanya untuk melakukan penelitian di PKBM Tunas Muda. Pihak dari PKBM Tunas Muda memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut. Kemudian Peneliti diperkenalkan dengan pengelola dan tutor yang ada disana. Disana peneliti melihat langsung proses pembelajaran program Paket C dan melakukan perbincangan dengan ketua PKBM tentang gambaran umum dan kondisi PKBM Tunas Muda, termasuk program-program yang diselenggarakan oleh PKBM Tunas Muda. 131 CATATAN LAPANGAN III Tanggal : 31 Mei 2014 Waktu : 14.00 – 16.00 WIB Tempat : Kantor Sekretariat PKBM Tunas Muda Kegiatan : Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara Deskripsi Pada hari itu peneliti mendatangi kantor Sekretariat PKBM Tunas Muda yang beralamat di Desa Cacaban Kidul untuk melakukan wawancara dengan pengelola PKBM Tunas Muda. Disana peneliti bertemu dengan “HQ” selaku bendahara PKBM Tunas Muda. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan wawancara mengenai PKBM Tunas Muda dengan berpedoman instrumen wawancara yang sebelumnya sudah dibuat. Dari wawancara tersebut banyak informasi yang dapat diberikan oleh beliau. Kemudian setelah wawancara dengan”HQ” peneliti meminta data dokumentasi tentang PKBM Tunas Muda, terkait visi, misi, kepengurusan, dan data-data lain yang dibutuhkan. Namun data dokumentasi disana belum komplit karena data yang ada masih belum terkumpul masih tersebar di pengelola lain. Disana peneliti juga melakukan observasi tentang kondisi gedung atau kantor sekretariat, sarana prasarana, dan fasilitas yang ada. Observasi ini juga digunakan untuk meng cross cek dari data dokumentasi yang ada. 132 CATATAN LAPANGAN IV Tanggal : 3 Juni 2014 Waktu : 14.45 – 16.00 WIB Tempat : Rumah “S” Tutor Program Keaksaraan Dasar PKBM Tunas Muda Kegiatan : Observasi, Wawancara, Dokumentasi Deskripsi Pada hari itu, peneliti mendatangi rumah “S” selaku tutor program Keakasaraan Dasar PKBM Tunas Muda yang berada di Dusun Sawangan, Desa Jati. Peneliti disambut baik oleh “S” dan beliau bersedia membantu memberikan informasi yang dibutuhkan. Rumah ibu “S” merupakan tempat yang dugunakan untuk pelaksanaan program KD. Disana sedang dilakukan proses pembelajaran. Saat itu warga belajar sedang mempraktekkan keterampilan life skill yang diberikan yaitu memasak kue. Disela-sela pembelajaran peneliti memberikan beberapa pertanyaan kepada tutor mengenai PKBM Tunas Muda terkait pelaksanaan program yang diselenggarakan. Ibu “S” sebagai tutor program KD PKBM Tunas Muda menjelaskan pertanyaan yang peneliti ajukan. Banyak informasi yang didapat dari hasil wawancara tersebut. Kemudian setelah pembelajaran selesai peneliti melakukan wawancara dengan salah satu warga belajar program Kekasaraan Dasar. Peneliti melakuan wawancara dengan ibu “M” sebagai warga belajar program KD, beliau dapat memberikan informasi yang dibutuhkan meskipun wawancara dilakukan dengan Bahasa Jawa. 133 CATATAN LAPANGAN V Tanggal : 5 Juni 2014 Waktu : 14.00 – 17.00 WIB Tempat : SD N Jati SD N Manggul Joyo Kegiatan : Observasi, Dokumentasi Deskripsi Pada hari itu, peneliti datang ke SD N Jati yang berlokasi di Desa Jati dan SD N Manggul Joyo yang berlokasi di Desa Cacaban Kidul, yang sedang diselenggarakan ujian semester atau UAS program Paket C. Pertama peneliti mandatangi SD N Jati kemudian lanjut ke SD N Manggul Joyo, karena pelaksanaan ujian dilakukan bersamaan. Disana peneliti melakukan observasi tentang pelaksanaan ujian akhir semester Paket C. Peserta didik ketika ujian banyak yang datang dibandingkan dengan pembelajaran harian. Selain itu peneliti juga mendokumentasi proses pelaksanaan ujian untuk keperluan data dokumentasi. 134 CATATAN LAPANGAN VI Tanggal : 6 Juni 2014 Waktu : 14.00 – 17.00 WIB Tempat : Rumah “WGS” ketua PKBM Tunas Muda SD N Jati Kegiatan : Observasi, Wawancara, Dokumentasi Deskripsi Pada hari itu, peneliti mendatangi rumah “WGS” sebagai ketua PKBM Tunas Muda. Peneliti disambut baik oleh “WGS” dan beliau bersedia membantu memberikan informasi yang dibutuhkan. Beliau bersedia untuk melakukan wawancara. Kemudian peneliti memberikan beberapa pertanyaan mengenai PKBM Tunas Muda. “WGS” sebagai ketua PKBM Tunas Mda merupakan orang yang paling mengetahui mengenai kondisi PKBM Tunas Muda. Banyak informasi yang didapat dari hasil wawancara tersebut. Kemudian peneliti dan “WGS” berangkat ke lokasi pelaksanaan program Paket C yang diselenggarakan PKBM Tunas Muda yang berada di SD N Jati yang tidak jauh dari rumah ketua PKBM Tunas Muda. Disana peneliti diperkenalkan dengan pengelola yang ada di sana yaitu “M” selaku sekretaris PKBM Tunas Muda dan “S” selaku tutor program Paket C. Peneliti dipersilahkan melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Kemudian peneliti melakukan observasi terkait proses pembelajaran yang berlangsung dan di sela-sela pembelajaran ketika peserta didik diberikan tugas peneliti melakukan wawancara dengan tutor terkait pelaksanaan program di PKBM Tunas Muda. Banyak informasi yang didapat dan hal yang diceritakan 135 oleh tutor tentang pengalamannya mengajar Paket C. Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti kemudian melakukan wawancara dengan peserta didik. Peserta didik yang dipilih berdasarkan observasi tadi yang benar-benar niat mau belajar dan bersedia melakukan wawancara. Tidak salah dengan peserta didik yang dipilih saudaran”S” mau melakukan wawancara dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. 136 CATATAN LAPANGAN VII Tanggal : 13 Juni 2014 Waktu : 14.30 – 16.45 WIB Tempat : SD N Jati Kegiatan : Dokumentasi, Wawancara Deskripsi Pada hari itu peneliti datang ke SD Jati yang merupakan tempat pelaksanaan program Paket C yang berada di Desa Jati, Kecamatan Bener, yang sebelumnya sudah menghubungi ketua PKBM Tunas Muda untuk janji bertemu disana. Katika sampai disana peneliti bertemu dengan “WGS” selaku ketua PKBM Tunas Muda. Kemudian peneliti meminta data dokumentasi yang sebelumnya belum terkumpul ketika di kantor sekretariat, termasuk data peserta didik dan tutor. Pada akhir pembelajaran peneliti bertemu dengan orang tua peserta didik yang hendak menjemput anaknya. Bapak “S” merupakan warga sekitar yang menyekolahkan anaknya pada program Paket C di PKBM Tunas Muda. Peneliti melakukan wawancara dengan bapak “S”, selaku warga sekitar dan tentang potensi lingkungan yang ada. Banyak informasi yang didapat dari hasil wawancara tersebut untuk mendukung data penelitian yang dibutuhkan. 137 Lampiran 6. Analisis Data ANALISIS DATA Display, Reduksi Dan Kesimpulan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Pengembangan PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Bagaimanakah hasil anilisis kebutuhan pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Tunas Muda Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo? A. Komponen Input 4 Raw Input d Siapakah sasaran warga belajarpeserta didik dalam program yang diselenggarakan di PKBM Tuna Muda? WGS : “sasaran warga belajarpeserta didiknya disesuaikan dengan program yang diselenggarakan mas, kalau program Paket C sasarannya anak putus sekolah dan masyarakat ekonomi lemah yang belum lulus SMA atau sederajat, kalau sasaran untuk program Keaksaraan Dasar masyarakat buta aksara yang masih belum atau kurang cakap dalam hal baca, tulis, dan hitung calistung , karena tingkat buta aksara di wilayah ini cukup tinggi, banyak masyarakat yang putus sekolah dengan mayoritas bekerja sebagai petani.” 138 HQ : “ya tergantung programnya apa mas, kan di PKBM tidak hanya ada satu program saja, sasaran untuk program Paket C lebih kepada masyarakat yang putus sekolah karena ekonomi lemah, tapi ada juga masyarakat yang membutuhkan ijazah untuk mencari kerja, atau perangkat desa yang membutuhkan ijazah satara SMAsederajat. Sasaran program KD masyarakat yang masih buta aksara, belum bisa calistung, biasanya masyarakat usia dewasa” Kesimpulan : Sasaran warga belajarpeserta didik di PKBM Tunas Muda disesuaikan dengan program yang akan diselenggarakan, karena di PKBM Tunas Muda program yang diselenggarakan tidak hanya ada satu program. Sasaran program Kesetaraan Paket C sasarannya anak putus sekolah dan masyarakat ekonomi lemah yang belum lulus SMA atau sederajat, masyarakat yang belum memiliki ijazah untuk mencari kerja dan juga perangkat desa yang membutuhkan ijazah satara SMAsederajat. Sedangkan sasaran untuk program Keaksaraan Dasar adalah masyarakat buta aksara yang masih belum atau kurang cakap dalam hal baca, tulis, dan hitung calistung, karena tingkat buta aksara di wilayah desa binaan PKBM Tunas Muda masih tinggi, banyak 139 masyarakat yang putus sekolah dengan mayoritas bekerja sebagai petani. e Adakah persyaratan khusus dalam penerimaan warga belajarpeserta didik di PKBM Tuna Muda? WGS : “kalau program KD syaratnya yang jelas buta aksara, tidak lulus SD, sama umur dibawah 60 tahun, soalnya kalau terlalu tua nanti sulit menerima materi yang diajarkan. Yang Paket C syaratnya harus lulus SMPPaket B dan tidak lulus SMA”. HQ : “KD itu syaratnya ya belum bisa calistung mas, tapi untuk umur maksimal 60 tahunan. Program Paket C harus lulus SMP dulu atau Paket B, belum lulus SMA atau sederajat dan membayar biaya administrasi”. I : “...menyerahkan ijasah SMP, terus mengisi formulir sama membayar biaya administrasi. M : “sik dereng saget maos nulis niku mas, di data rien lajeng dikempalke sinten mawon sik badhe nderek program KD”. Kesimpulan : Syarat untuk peserta didik Program Paket C harus sudah lulus SMP atau sederajat dan tidak lulus SMA dan membayar biaya administrasi, sedangkan Program KD yaitu buta aksara, tidak lulus SD, dan usia maksimal 60 140 tahun, karena kalau terlalu tua nanti sulit menerima materi yang diajarkan. f Berapakah kuota penerimaan warga belajarpeserta didik di PKBM Tunas Muda? WGS : “untuk KD kuota sudah dibatasi, yaitu 50 orang terus dibagi jadi 5 kelompok per kelompok 10 orang. Kalau Paket C tidak dibatasi mas”. HQ : “program Paket C itu tidak dibatasi kuotanya, soalnya dana penyelenggaraanya secara swadaya dari peserta didik, yang KD dibatasi 50 orang soalnya dananya juga terbatas”. Kesimpulan : Kuota untuk program KD dibatasi 50 orang dibagi jadi 5 kelompok per kelompok 10 orang karena dana untuk program terbatas. Sedangkan kuota Paket C tidak dibatasi karena dana untuk program dibiayai secara swadaya dari peserta didik. g Apakah kuota penerimaan warga belajarpeserta didik sesuai dengan kemampuan PKBM Tunas Muda? S : “mampu saja mas, tempatnya cukup dan memadai, juga sudah ada tutornya yang mengajar masing-masing mata pelajaran”. S : “meskipun jumlah warga belajarnya banyak tapi sudah dibagi dalam kolompok dan terbagi di wilayah yang 141 berbeda, jadi masih bisa untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif” Kesimpulan : kuota penerimaan warga belajarpeserta didik sesuai dengan kemampuan PKBM Tunas Muda, dengan tempat yang cukup dan memadai, juga sudah ada tutornya yang mengajar masing-masing mata pelajaran. Selain itu sudah dibagi dalam kolompok dan terbagi di wilayah yang berbeda, jadi masih bisa untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif. 5 Environmental Input d Bagaimanakah potensi sumber daya alam sekitar PKBM Tunas Muda? WGS : “potensi SDA di sekitar PKBM paling sawah mas, sama karet dari hutan pinus”. HQ : “pertanian sama perkebunan mas, ...sawah, lombok, palawija, cengkeh, kelapa”. S : “wonten mriki entene namung sabin kalih kebon mas, tandurane nggih musiman, pari, lombok, palawija” Kesimpulan : ” Potensi SDA yang ada di sekitar PKBM Tunas Muda adalah pertanian dan perkebunan, seperti persawahan, cabai, palawija, cengkeh, kelapa, dan karet dari hutan pinus”. e Bagaimanakah tradisikebiasaan masyarakat di sekitar PKBM Tunas Muda? 142 WGS : “Biasanya pengajian pas Bulan Sapar mas” HQ : “Syukuran Desa, biasanya diadakan pengajian”. S : “pengajian Bulan Saparan niku pun rutin mas, damel syukuran warga desa”. Kesimpulan : Tradisi atau kebiasaan masyarakat di sekitar PKBM Tunas Muda diadakan Pengajian pada Bulan Sapar sebagai syukuran desa. f Bagaimanakah mayoritas pekerjaan masyarakat di lingkungan anda? S : “warga mriki kathahe nggih tani mas, nggih enten sik gadhah sabine piyambak, buruh nggih enten”. Kesimpulan : Mayoritas pekerjaan masyarakat di lingkungan PKBM Tunas Muda adalah Petani. g Adakah lembaga swadaya masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan program di PKBM Tunas Muda? WGS : “biasanya kelompok PKK, soalnya LSM yang sering jalan di masyarakat itu PKK. ...untuk sosialisasi program, mengetahui minat dan kebutuhan di masyarakat mas”. HQ : “paling kelompok PKK yang ada di desa binaan. ...perekrutan warga belajar, tutor keterampilan juga direkrut dari kelompok PKK yang memiliki keterampilan”. S : “kadose PKK mas, ... ibu-ibu kempalan arisan”. 143 Kesimpulan : LSM atau organisasi kemasyarakatan yang menjadi mitra PKBM Tunas Muda adalah Kelompok PKK yang ada di desa binaan PKBM, sebagai wahana untuk sosialisasi program, identifikasi minat dan kebutuhan di masyarakat, perekrutan warga belajar, dan tutor. Di masyarakat kelompok PKK diamnfaatkan untuk kegiatan kumpulan antar warga, biasanya untuk arisan. 6 Instrumental Input o Siapakah yang membuat kurikulum di PKBM Tunas Muda? WGS : “Pengelola PKBM, tutor juga diminta membantu sesuai program yang akan diselenggarakan dan keahlilan yang dimiliki”. HQ : “Pengurus PKBM nya mas, ...yang mengurusi seksi pendidikan”. S : “tutor selain mengajar juga diminta menyusun kurikulumnya, termasuk materi bahan ajar, jadwal, dan lain-lain”. Kesimpulan : Kurikulum di PKBM tunas Muda dibuat oleh Pengelola PKBM yang mengurus seksi kependidikan, dibantu tutor yang ahli dibidangnya sesuai dengan program yang akan diselenggarakan, termasuk materi bahan ajar, jadwal, dan lain-lain. 144 p Apakah yang menjadi acuan pembuatan kurikulum di PKBM Tunas Muda? WGS : “sesuai dengan program yang diselenggarakan, ...Paket C mengacu kurikulum KTSP formal, kalau KD mengacu juknisnya mas”. S : “kurikulum Paket C mengacu pada Kurikulum KTSP” S : “mengacu pada pada Juknis Keaksaraan Dasar”. Kesimpulan : Acuan pembuatan kurikulum di PKBM Tunas Muda disesuaikan dengan program yang diselenggarakan. Program Paket C mengacu pada kurikulum KTSP pendidikan formal, sedangkan KD mengacu pada SKL Keaksaraan Dasar Juknis penyelenggaraan Keaksaraan Dasar. q Apakah materi pembelajaran sudah disesuaikan dengan kebutuhan belajar warga belajarpeserta didik dalam program kegiatan di PKBM Tunas Muda? WGS : “sudah disesuaikan. ...Paket C sesuai mapel UNPK, kalau KD sesuai minat dan kebutuhan warga belajar”. HQ : “ya sudah disesuaikan. ...Paket C sesuai mapel yang diujikan pada UNPK, yang KD sesuai minat warga belajarnya”. S : “Materi pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga belajar, misalnya warga minat untuk 145 belajar keterampilan memasak, ya belajar calistungnya berkaitan dengan keterampilan memasak nanti bahan- bahannya disesuaikan dengan konteks lokal, dan berkaitan dengan kegiatan sehari-hari”. Kesimpulan : Materi pembelajaran sudah disesuaikan dengan kebutuhan belajar warga belajarpeserta didik dalam program kegiatan di PKBM Tunas Muda, Pada program Paket C sesuai mapel yang diujikan pada UNPK dan program Keaksaraan Dasar sesuai minat dan kebutuhan warga belajar. r Bagaimanakah rekrutmen pendidiktutor di PKBM Tunas Muda? WGS : “biasanya rapat dulu antar pengelola PKBM, untuk memperoleh pertimbangan dan persetujuan, tutor yang lain juga memberikan rekomendasi untuk calon tutor yang akan direkrut”. HQ : “untuk perekrutan calon tutor baru biasanya dirapatkan dulu, selain itu tutor tetap juga ikut merekomendasikan”. Kesimpulan : Rekrutmen pendidiktutor akan dipertimbangkan terlebih dahulu dalam rapat antar pengelola PKBM, tutor lain juga ikut merekomendasikan tentang calon pendidiktutor yang akan direkrut. 146 s Adakah persyaratan khusus untuk menjadi pendidiktutor di PKBM Tunas Muda? WGS : “syarat untuk tutor Paket C pendidikan minimal D2 dan sudah berpengalaman dalam mengajar, sedangkan tutor KD pendidikan minimal SMA, memiliki keterampilan, dan berpengalaman”. HQ : “Program KD syarat menjadi tutor yang penting memiliki keahlian dan bisa mengajar, serta bertanggung jawab. Untuk tutor Paket C biasanya yang mengajar sudah minimal sarjana semua, memiliki pengalaman”. S : “ada mas, pendidikan minimal D2 dan sudah berpengalaman dalam mengajar”. S : “syaratnya memiliki keterampilan, bisa mengajar, dan bertanggung jawab”. Kesimpulan : Persyaratan untuk menjadi tutor Program Paket C pendidikan minimal D2 dan sudah berpengalaman dalam mengajar, sedangkan untuk tutor Keaksaraan Dasar pendidikan minimal SMA, memiliki ketrampilankeahlian, berpengalaman dalam mengajar, dan bertanggung jawab. t Dimanakah tempat pembelajaran dalam program kegiatan di PKBM Tunas Muda? 147 WGS : “...yang Paket C terbagi menjadi 2 wilayah mas, pertama dulu ada di Kalijambe terus pindah di Jati yaitu di SD Jati,.. sama di Desa Cacaban Kidul tempatnya di SD Manggul Joyo. Kalau yang KD itu ada 5 kelompok, tapi wilayahnya juga terbagi 2 desa, yaitu 3 kelompok di Desa Sukowuwuh dilaksanakan di rumah tutor belajar, yaitu di rumah Ibu Siti Asiah dan 2 kelompok di Desa Jati di rumah Ibu Sumarsih di Dusun Sawangan”. HQ : “Paket C tempatnya ada 2, pertama di SD Jati terus yang kedua ada di SD Manggul Joyo, Desa Cacaban Kidul”. Yang KD juga di dua tempat, pertama dirumah Ibu Siti Asiah Desa Sukowuwuh dan kedua di rumah Ibu Sumarsih di Desa Jati. Kesimpulan : Tempat pelaksanaan Program Kesetaraan Paket C terbagi menjadi 2 wilayah, pertama di Jati yaitu di SD Jati dan yang kedua di Desa Cacaban Kidul tempatnya di SD Manggul Joyo. Sedangkan untuk Program KD ada 5 kelompok, yaitu 3 kelompok di Desa Sukowuwuh dilaksanakan di rumah tutor belajar, yaitu di rumah Ibu Siti Asiah dan 2 kelompok di rumah Ibu Sumarsih di Dusun Sawangan, Desa Jati. 148 g Apakah tempat untuk pembelajaran mendukung dalam program kegiatan di PKBM Tunas Muda? S : “tempatnya cukup baik, tenang dan kondusif untuk kegiatan pembelajarn pembelajaran”. I : “tempatnya bagus, nyaman untuk belajar. M : “wonten griyane Ibu Sumarsih nggih sekeco damel belajar mas”. Kesimpulan : tempat untuk pembelajaran mendukung dalam program kegiatan di PKBM Tunas Muda tempatnya cukup baik, tenang dan kondusif untuk kegiatan pembelajarn pembelajaran. h Bagaimanakah kelengkapan dan ketersedian sarana prasarana di PKBM Tunas Muda? S : “karena tempatnya di SD Jati, sarana prasarananya sudah cukup lengkap, tapi mungkin untuk buku-buku pelajarannya masih kurang”. I : “di SD sudah lengkap mas”. S : “disini perlengkapan untuk pembelajaran sudah disiapkan semaksimal mungkin, jadi warga belajar tinggal datang saja untuk belajar”. M : “wonten mriki pun disediani ubo rampene mas, sampun cekap”. Kesimpulan : kelengkapan dan ketersedian sarana prasarana di PKBM Tunas Muda sudah cukup lengkap, untuk 149 pembelajaran Paket C dilakanakan di SD yang ruang kelas atau fasilitasnya sudah memadai, begitu juga pada Program KD perlengkapan untuk pembelajaran sudah disiapkan semaksimal mungkin, jadi warga belajar tinggal datang saja untuk belajar. i Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sesuai dengan pembelajaran pada program kegiatan di PKBM Tunas Muda? S : “ya sudah sesuai mas, apabila ada alat atau bahan yang belum ada warga belajar atau tutor secara swadaya atau sukarela untuk melengkapinya”. M : “nggih pun komplit mas, menawi onten alat napa bahan sik kirang, saget diusahake bareng-bareng”. Kesimpulan : sarana dan prasarana yang disediakan sudah sesuai dengan pembelajaran pada program kegiatan di PKBM Tunas Muda, apabila ada alat atau bahan yang belum ada warga belajar atau tutor secara swadaya atau sukarela untuk melengkapinya. j Darimanakah sumber dana untuk membiayai program yang diselenggarakan PKBM Tunas Muda? WGS : “untuk Paket C penyelenggaraan kegiatan secara swadaya dari peserta didiknya, kalau yang program KD dana dari APBN Pemerintah dengan mengajukan proposal”. 150 HQ : “...Paket C swadaya sendiri dari peserta didiknya, ...yang KD itu gratis karena dana sudah ditanggung anggaran APBN pemerintah, dengan membuat proposal program kegiatan”. Kesimpulan: Sumber dana untuk Program Kesetaraan Paket C dibiayai sendiri oleh peserta didik secara swadaya, sedangkan Program KD dibiayai oleh APBN pemerintah dengan mengajukan proposal program kegiatan. k Bagaimanakah perlengkapan administrasi keuangan tempat khusus penyimpanan, buku-buku yang dibutuhkan, pencatatan di PKBM Tunas Muda? WGS : “...rekening ada dan sudah atas nama PKBM Tunas Muda, bukan atas nama pengelola PKBM, lemari untuk arsip ada, Insyaallah lengkap mas”. HQ : “...kalau rekening sudah atas nama PKBM Tunas Muda sendiri, lemari untuk tempat arsip dan dokumentasi ada”. Kesimpulan: Perlengkapan administrasi keuangan di PKBM Tunas Muda cukup lengkap, rekening urusan keuangan sudah atas nama PKBM Tunas Muda, Rasip dan dokumentasi sudah memiliki tempat sendiri di lemari penyimpanan. 151 l Bagaimanakah pelaporan dana terhadap stakeholder PKBM Tunas Muda? WGS : “Setiap pelaksanaan program ada SPJ nya mas, sebisa mungkin kita transparan terhadap urusan keuangan”. HQ : “dana yang digunakan sesuai dengan RAB dalam program, setiap program juga ada SPJ nya”. S : “untuk urusan keuangan pengurusnya jujur mas, gak ada yang ditutup-tutupi, itu juga ada SPJ nya dan bisa dilihat oleh siapa saja”. Kesimpulan: Pelaporan dana PKBM Tunas Muda tertuang dalam RAB dan SPJ dalam setiap program yang diselenggarakan dan bisa dilihat oleh siapa saja. mKomponen apakah yang di butuhkan di PKBM Tunas Muda? WGS : “...yang dibutuhkan dana untuk pelaksanaan program mas, ...untuk biaya tutor, sewa gedung, dan oprasional lainnya. ...PKBM masih belum profit dalam urusan keuangan”. HQ : “sepertinya dana yang paling utama mas, program di PKBM tidak jalan kalau tidak ada dana nya”. S : “ya itu mas, buku-bukunya lebih bisa dilengkapi untuk pegangan peserta didiknya biar bisa belajar dirumah, soalnya tatap muka dengan tutornya hanya seminggu sekali saja”. 152 I : “buku-buku pelajarannya mas soalnya modul saja nggak cukup, saya nggak punya bukunya mau pinjam juga tidak ada, kalau fotocopy mahal apalagi beli”. M : “alat-alat damel masake niku mas, wonten griyo mboten gadhah, namung khusus damel kelompok, nggih mboten saget praktek wonten griyo”. Kesimpulan : Komponen yang dibutuhkan dalam PKBM Tunas Muda menurut pengelola yaitu dana untuk pelaksanaan program kegiatan, karena PKBM masih belum profit untuk membiayai oprasional di PKBM Tunas Muda. Sedangkan dari program kesetaraan membutuhkan buku-buku pelajaran atau referensi lain, karena modul saja tidak cukup dan pertemuan tutorial dengan tutor juga sangat terbatas. Lain lagi dengan program keaksaraan dasar, warga belajar membutuhkan alat-alat masaknya untuk bisa praktek dirumah, karena alat yang disediakan hanya untuk kelompok saja. n Apakah program di PKBM Tunas Muda sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat? I : “...sesuai, niat saya belajar ingin melanjutkan sekolah, ada program Paket C ini saya bisa melanjutkan sekolah”. 153 M : “nggih pun sesuai kalih kebutuhane warga mas, saget belajar maos nulis kalih belajar keterampilan masak ndamel kripik kalih roti”. S : “nggih enten program Paket niki, lare kulo saget neruske sekolah, ragate sekolah luwih murah mboten kados sekolah-sekolah biasane, sekolahe siyang saget ngrewangi wong tuane riyen, mboten ragat seragam, sepatu, sekolahe nggih cerak”. Kesimpulan : program di PKBM Tunas Muda sudah sesuai dengan kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan pendidikan di masyarakat, dengan biaya yang terjangkau, dan pelaksanaan program yang lebih fleksibel. o Komponen apakah yang menjadi masalah di PKBM Tunas Muda? WGS : “PKBM masih belum bisa menjalin hubungan kemitraan dengan masyarakat atau lembaga lain, ...jadinya PKBM kurang berkembang”. HQ : “programnya belum berkembang, ...dalam tahun ini hanya 2 program saja yang bisa diselenggarakan, sedangkan untuk akreditasi minimal harus ada 3 program yang berjalan”. S : “Kalau Paket C itu warga belajarnya agak susah diatur mas, kalau pembelajaran tatap muka yang datang hanya 70 saja, karena mayoritas mereka sudah dewasa dan 154 berkeluarga dan pasti lebih mementingkan pekerjaannya. I : “materi yang dijelaskan oleh tutor kurang jelas, pembelajarannya kurang menarik, cuma diceramahin, latihan soal, terus dikasih tugas”. S : “sulit dalam menyampaikan materi calistungnya, memang harus sabar dan tlaten, ya dimaklumi saja usia warga belajar mayoritas sudah tua”. Kesimpulan : Komponen yang menjadi masalah di PKBM Tunas Muda sangat beragam, subyeknya berbeda masalah yang dihadapi juga berbeda, seperti masalah yang dialami oleh pengelola, PKBM kurang berkembang karena belum bisa menjalin hubungan kemitraan dengan masyarakat atau lembaga lain. Berbeda dengan masalah yang dialami tutor program, sulit dalam mengkondisikan peserta didiknya dan sulit menyampaikan materi karena keadaan warga belajar yang sudah tua. Lain halnya dengan masalah yang dialami peserta didiknya, materi yang dijelaskan oleh tutor kurang jelas, dan metode pembelajaran yang kurang menarik. 155

B. Komponen Proses