Jenis penelitian Paradigma Penelitian Populasi dan Sampel

35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana semua informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka atau bilangan Nana Danapriatna, 2005: 5. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain Purwanto, 2008: 177. Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas yaitu pergaulan teman sebaya dengan variabel terikat yaitu kecerdasan emosi.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri se-Kecamatan Gantiwarno, Klaten tahun ajaran 20142015. SD Negeri se-Kecamatan Gantiwarno Klaten berjumlah 23 sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari-Juni 2015

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono 2011:60 variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari 36 sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono 2007:4 menjelaskan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pergaulan teman sebaya X, serta variabel terikat adalah kecerdasan emosi Y.

1. Pergaulan Teman Sebaya

Pergaulan teman sebaya adalah interaksi antara individu dengan individu lain yang memiliki kesamaan dalam tingkatan perkembangannya, cenderung usianya sama dan melibatkan keakraban yang relatif besar dengan kelompoknya. Pergaulan teman sebaya yang diukur dalam penelitian ini sesuai dengan indikator menurut Conny R. Semiawan 19981999: 165-166 yaitu kesamaan usia, situasi, keakraban, ukuran kelompok dan perkembangan kognitif. Pergaulan teman sebaya siswa ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari skala pergaulan teman sebaya.

2. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola emosinya sendiri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain yang akan menuntunnya berperilaku dengan orang lain. Kecerdasan emosi yang diukur dalam penelitian ini sesuai dengan indikator yang dikemukakan menurut Daniel Goleman 2001: 513-514 yaitu kesadaran diri, pengaturan 37 diri, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial. Kecerdasan emosi siswa ditunjukkan dengan skor yang diperoleh dari skala kecerdasan emosi.

D. Paradigma Penelitian

Hubungan antara variabel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar1. Paradigma penelitian Keterangan: X = variabel pergaulan teman sebaya Y = kecerdasan emosi = hubungan variabel X1 dengan Y

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dari suatu populasi Sugiyono, 2007: 61-62. Populasi yang akan diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang berjumlah 23 sekolah. Adapun rincian populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. X Y 38 Tabel 1. Rincian Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Gantiwarno. No Nama Sekolah Jumlah siswa kelas V ∑ Seluruh Siswa Laki-laki Perempuan 1 SD N 1 Muruh 5 11 16 2 SD N 2 Muruh 12 9 21 3 SD N 1 Sawit 9 6 15 4 SD N 2 Sawit 13 10 23 5 SD N 2 Katekan 15 3 18 6 SD N 2 Kerten 9 8 17 7 SD N 1 Ngandong 14 12 26 8 SD N 2 Ngandong 15 11 26 9 SD N 1 Mlese 12 8 20 10 SD N 2 Mlese 11 10 21 11 SD N 1 Towangsan 13 8 21 12 SD N 2 Ceporan 17 8 25 13 SD N 1 Jabung 6 4 10 14 SD N 2 Jabung 4 6 10 15 SD N Gesikan 25 25 50 16 SD N 1 Mutihan 7 14 21 17 SD N 1 Kragilan 10 7 17 18 SD N 2 Kragilan 7 4 11 19 SD N 1 Karangturi 8 7 15 20 SD N 2 Karangturi 7 4 11 21 SD N 2 Jogoprayan 7 3 10 22 SD N 1 Gentan 9 10 19 23 SD N 1 Baturan 14 8 22 Jumlah 249 196 445 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling, jadi jumlah anggota sampel yang diambil dari setiap sub- populasi berproporsi sama. Suharsimi Arikunto 2010:182 menyatakan bahwa, proportional artinya pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari setiap kelas. Random artinya 39 menganggap semua subjek memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mengetahui jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Slovin, yaitu: n = n = Ukuran sampel N = Populasi e = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan V. Wiratna Sujarweni Poly Endrayanto, 2012:17 Dengan rumus tersebut, maka hasil perhitungan sampel penelitian adalah 211 siswa. Dengan tingkat kepercayaan 95, dan tingkat error 5 . Berdasarkan ukuran sampel diatas, peneliti menentukan perwakilan dari tiap sekolah, dimana populasi yang dijadikan objek penelitian tersebut adalah Sekolah Dasar Negeri yang ada di kecamatan Gantiwarno dengan jumlah sebanyak 23 sekolah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan gulungan kertas, nomer pada gulungan kertas yang terambil itulah yang dijadikan sampel. Peneliti mengambil gulungan kertas sebanyak sampel yang dibutuhkan untuk setiap sub populasi. Adapun rincian jumlah anggota sampel tiab sub-populasi sebagai berikut. 40 Tabel 2. Rincian Jumlah Anggota Sampel Tiap Sub-Populasi No Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa Jumlah Sampel 1 SD N 1 Muruh 16 8 2 SD N 2 Muruh 21 10 3 SD N 1 Sawit 15 7 4 SD N 2 Sawit 23 11 5 SD N 2 Katekan 18 9 6 SD N 2 Kerten 17 8 7 SD N 1 Ngandong 26 12 8 SD N 2 Ngandong 26 12 9 SD N 1 Mlese 20 9 10 SD N 2 Mlese 21 10 11 SD N 1 Towangsan 21 10 12 SD N 2 Ceporan 25 12 13 SD N 1 Jabung 10 5 14 SD N 2 Jabung 10 5 15 SD N Gesikan 50 24 16 SD N 1 Mutihan 21 10 17 SD N 1 Kragilan 17 8 18 SD N 2 Kragilan 11 5 19 SD N 1 Karangturi 15 7 20 SD N 2 Karangturi 11 5 21 SD N 2 Jogoprayan 10 5 22 SD N 1 Gentan 19 9 23 SD N 1 Baturan 22 10 Jumlah 445 211

F. Teknik pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN - SURAKARTA.

0 2 16

HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN INTRAKSI TEMAN SEBAYA SISWA KELAS V SDN SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

1 1 212

PENGARUH PERILAKU PROSOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN PAJANGAN.

5 14 150

HUBUNGAN INTENSITAS PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 178

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS JENDERAL SUDIRMAN, KECAMATAN SEMPOR, KABUPATEN KEBUMEN.

0 3 134

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

6 45 158

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BEDAGAS KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA.

0 4 115

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SEKECAMATAN DANUREJAN YOGYAKARTA.

0 0 173

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS PUNTADEWA KOTA SEMARANG

1 1 62

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEDISIPLINAN SISWA

0 0 16