10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Pergaulan Teman Sebaya
1. Pengertian Pergaulan Teman Sebaya
Setiap individu baik itu anak-anak maupun orang dewasa dalam kehidupannya pasti melakukan pergaulan karena manusia pada dasarnya
merupakan makhluk sosial. Pergaulan adalah kontak langsung antara individu dengan individu lain, atau antara pendidik dan anak didik Abdullah Idi,
2011:83. Di dalam pergaulan memungkinkan terjadinya pendidikan. Abdullah 2011:83 menyatakan bahwa pergaulan mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Pergaulan memungkinkan terjadinya pendidikan. b. Pergaulan merupakan sarana untuk wawasan diri.
c. Pergaulan menimbulkan cita-cita. d. Pergaulan dapat memberikan pengaruh baik atau buruk secara diam-diam.
Pergaulan anak harus terus menerus dikontrol. Tujuannya adalah untuk menjaga agar anak tidak mendapat pengaruh negatif. Hendaknya dalam
mengontrol pergaulan anak dilakukan dengan bijaksana agar anak tetap merasa nyaman ketika bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya.
Seorang anak dalam kesehariannya hidup dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak berinteraksi dalam dua dunia sosial
yaitu dunia orang dewasa dan dunia sebayanya peer group. Menginjak usia sekolah Dasar, anak memperluas hubungan sosialnya. Anak tidak hanya
11 berinteraksi dengan keluarganya saja, tetapi ia mulai membentuk ikatan baru
dengan teman sebayanya peer group. H. Bonner dalam Slamet Santoso, 2006:11 mengungkapkan bahwa
interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia ketika kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Situasi sosial, norma, tujuan masing-masing individu dan kedudukannya mempengaruhi
hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Menurut Horton dan Hunt, kelompok sebaya peer group merupakan suatu
kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan siapa seseorang umumnya berhubungan atau bergaul Damsar, 2011:74. Anak
berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan, yaitu bermain dengan teman sebaya. Menurut Save M Dagun 2002:54 anak pertama-tama berperan
sebagai penonton saja. Kemudian ia bermain sendiri. Tahap terakhirnya adalah bermain dengan teman sebaya.
Dalam kelompok sebaya peer group, anak merasakan adanya kesamaan dengan anak yang lain, seperti di bidang usia, kebutuhan dan tujuan untuk
memperkuat kelompok itu. Anak dalam bergaul dengan kelompok sebayanya merasa menemukan dirinya serta dapat mengembangkan rasa sosialnya.
Menurut Santrock Hasman Sulawesi, 2009 kelompok teman sebaya juga menjadi suatu komunitas belajar dimana terjadi pembentukan peran dan
standar sosial yang berhubungan dengan pekerjaan dan prestasi. Pengaruh- pengaruh dari teman bergaul siswa akan lebih mudah masuk ke dalam jiwanya.
12 Pergaulan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mengenai hal
persahabatan atau hal pertemanan. Pergaulan teman sebaya adalah hubungan antar individu dengan tingkat perkembangan dan usia yang relatif sama, yang
melibatkan hubungan tingkah laku dalam kegiatan sehari-hari. Lavengeld dalam Koestoer Partowisastro, 1983: 52 mengemukakan bahwa pergaulan
adalah lapangan yang tersedia bagi pendidikan. Jadi dari pergaulan yang baik dapat diselenggarakan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka peneliti mendefinisikan pergaulan teman sebaya adalah interaksi antara individu dengan individu lain
yang memiliki kesamaan dalam tingkatan perkembangannya, cenderung usianya sama dan melibatkan keakraban yang relatif besar dengan
kelompoknya.
2. Ciri-ciri Kelompok Sebaya Peer Group