32 peraturan. Anak juga sudah mampu mengasosiasikan perilakunya dengan
konsep benar-salah. Masa kelas tinggi anak Sekolah Dasar usia 10-12 tahun memiliki ciri-ciri
khas sebagai berikut. a. Perhatian anak tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
b. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ingin belajar dan realistis. c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
d. Nilai dipandang sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi di sekolah. e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peer group, untuk
bermain bersama dan memiliki aturan tersendiri dalam kelompoknya.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Woro Priatini, Melly Latifah dan Suprihatin Guhardja 2008 dari
IPB berjudu l “Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah, dan Peran
Teman Sebaya terhadap Kecerdasan Emosional Remaja”. Penelitian dilakukan di kota Bogor pada tahun 2008. Berdasarkan hasil uji statistik memperlihatkan
bahwa tipe pengasuhan, pelatih emosi, disiplin, pembelajaran emosional di sekolah dan fungsi komparasi sosial berpengaruh nyata terhadap kecerdasan
emosional remaja. Nilai R
2
dari hasil analisis tersebut adalah 0.355, artinya 35.5 kecerdasan emosi remaja dipengaruhi oleh faktor tersebut.
2. Penelitian mahasiswa PGSD UNY bernama Ria Krisnamurti 2013 dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Interaksi Teman Sebaya terhadap
33 Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VB SD Negeri Pujokusuman 1 Tahun Ajaran
20122013”. Berdasarkan teknik analisis data diperoleh hasil pola asuh orang tua dan kecerdasan emosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kecerdasan emosi. Pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya mempengaruhi kecerdasan emosi sebesar 37,9. Hal ini berarti semakin baik
pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya mempunyai, maka dapat diprediksikan anak memiliki kecerdasan emosi.
E. Kerangka Berfikir
Anak merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Orang tua pasti menginginkan anaknya sukses. Kesuksesan seseorang tidak hanya dipengaruhi
oleh kecerdasan intelektual yang dimilikinya. Kecerdasan emosi memberikan pengaruh yang besar terhadap kesuksesan anak. Kecerdasan emosi yang
dimiliki oleh seorang anak mempengaruhi anak dalam berperilaku di masyarakat. Perlu diperhatikan sejak dini agar kecerdasan emosi anak
berkembang maksimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seorang anak yang memiliki kecerdasan emosi yang baik, ia akan mampu
menyesuaikan diri dalam pergaulan, mampu mengatasi masalah, mengelola emosi, dapat memotivasi diri sendiri dan dapat mengenali emosi orang lain.
Ketika memasuki usia sekolah seorang anak mulai memperluas pergaulannya, tidak hanya dengan anggota keluarga tetapi mulai mengenal
orang lain, yaitu guru dan teman sebayanya. Teman sebaya adalah teman yang usia dan tingkat perkembangannya hampir sama. Anak dalam bergaul dengan
34 teman sebayanya tidak hanya yang ada di sekolah, teman di lingkungan rumah
pun juga menjadi teman bergaulnya. Anak kelas V Sekolah Dasar termasuk masa anak-anak akhir. Anak sudah mulai belajar mengendalikan emosinya.
Mereka juga sudah mengenal konsep baik dan buruk. Lingkungan sosial anak akan mempengaruhi kecerdasan emosinya.
Anak yang sudah bersekolah menghabiskan waktunya lebih banyak untuk bermain dengan teman sebayanya. Dahulu ketika belum sekolah bersama
keluarga lah waktu anak dihabiskan. Pergaulan anak dengan teman sebayanya memberikan pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif dan negatif dari
pergaulan dengan teman sebayanya inilah yang yang akan memberikan pengaruh pada kecerdasan emosi seorang anak. Dorongan dari pergaulan teman
sebayanya yang bersifat positif akan memunculkan kecerdasan emosi yang tinggi, yang akan menyumbangkan bagiannya untuk kesuksesan anak di
kehidupannya.
F. Hipotesis Penelitian