41
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, cara pengambilan subjek penelitian adalah dengan purposive. Suharsimi Arikunto 2010: 183 menjelaskan bahwa dalam purposive,
cara mengambil subjek penelitian bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pelaksanaan fungsi komite sekolah dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SD Negeri Caturtunggal 6.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Komite Sekolah SD Negeri Caturtunggal 6 Depok Sleman Yogyakarta.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian tentang pelaksanaan fungsi komite sekolah dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SD Negeri Caturtunggal 6, yaitu beralamat di
jalan janti gang pinus, kelurahan Caturtunggal, kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni
sampai Agustus 2014.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting yang ada di dalam suatu proses penelitian, sebab data yang terkumpul akan
dijadikan sebagai bahan analisa penelitian. Metode pengumpulan data erat kaitannya dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Dalam penelitian
metode pengumpulan data yang sesuai dapat membantu pencapaian hasil yang
42
valid atau reliable. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh Peneliti dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Pengamatan observasi
Sukandarrumidi 2004: 69 observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipasi pasif passive participation. Menurut Sugiyono 2011: 227 dalam observasi ini peneliti
datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Metode observasi ini digunakan oleh peneliti untuk
mengamati kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah serta mengamati kegiatan yang dilakukan oleh komite sekolah, misalnya saat rapat bersama
kepala sekolah dan guru-guru. 2.
Wawancara Lexy J Moeleong 2012: 186 wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Menurut Sugiyono 2011: 231 wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terstruktur,
yang mana peneliti menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan untuk mengungkap data. Walaupun demikian, peneliti juga bisa
43
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Maka wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas
terbuka. Metode wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi
terkait peran yang diberikan beserta hambatan yang ada bagi komite sekolah dalam berperan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada di
sekolah. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada beberapa pihak yang dirasa dapat memberikan data akurat, yaitu kepala sekolah, komite sekolah dan
guru. 3.
Dokumentasi Sugiyono 2011: 240 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini berupa
catatan hasil rapat antara kepala sekolah dengan komite sekolah, foto kegiatan komite sekolah, dan semua dokumen yang mendukung kondisi sarana dan
prasarana di sekolah ini. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk membentuk suatu hasil kajian yang sistematis dan utuh.
E. Instrumen Penelitian