Skor Kemajuan Individual Model Pembelajaran Kooperatif
42 yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan suasana sekolah, serta
hubungan dengan pengajar dan teman. Prestasi belajar peserta didik dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran prestasi belajar. Guru melakukan kegiatan pengukuran untuk menaksir prestasi belajar peserta didik. Alat yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar peserta didik pada umumnya adalah tes yang disebut tes hasil belajar. Secara umum, tes diartikan sebagai alat yang
dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Ada beberapa macam
fungsi tes didalam dunia pendidikan. Pertama, tes dapat berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Sebagai alat untuk
mengukur prestasi belajar peserta didik, tes dimaksudkan untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai peserta didik
setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Kedua
d
tes dapat berfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran. Hampir semua ahli teori pembelajaran menekankan pentingnya umpan
balik yang berupa nilai untuk meningkatkan intensitas kegiatan belajar. Ketiga, tes dapat berfungsi untuk upaya perbaikan kualitas pembelajaran
Djaali dan Pudji Muljono, 2007: 5-7. Tes prestasi belajar dibuat berdasarkan beberapa aspek, untuk
mempermudah pemahaman dan penggambaran, para ahli mencoba mengadakan pengelompokan kemampuan dan karakteristik tertentu ke
dalam domain-domain. Dalam kaitan rumusan tujuan pengajaran Bloom dan kawan-kawan membaginya atas tiga domain, yaitu: kognitif, afektif,
43 dan psikomotor H. E. Mulyasa, 2013: 189. Aspek kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis, dan
kemampuan mengevaluasi. Menurut taksonomi Bloom 1980 dalam Mimin Haryati 2007: 22, kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir
secara hirarkis yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, análisis, síntesis, dan evaluasi.
Apabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek
kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan C1, pemahaman C2, dan sedikit penerapan C3. Berdasarkan uraian di atas maka prestasi belajar
mata diklat alat dan pengukuran teknik merupakan hasil usaha dari usaha sadar atau proses berubah peserta didik pada pembelajaran alat dan
pengukuran teknik di kelas, yang hasilnya berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi
para peserta didik. Pengukuran prestasi dilakukan dengan menggunakan tes prestasi dengan tingkat kesulitan pengetahuan C1, pemahaman C2,
dan penerapan C3, sebagaimana karakter materi mata diklat alat dan pengukuran teknik melalui model pembelajaran
e
tu
fgh
t
igjk
s
lm n o g
v
gkgh
t
poq o r os
h
s STAD.