Kuis Model Pembelajaran Kooperatif
41 berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman . Sehingga belajar adalah
suatu proses berubah sebagai akibat pengalaman dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Prestasi belajar sendiri menurut H. E. Mulyasa 2013: 189 adalah hasil
yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan
seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan Sugihartono, dkk 2007: 130 menyatakan prestasi belajar belajar merupakan hasil
pengukuran yang
berwujud angka
ataupun pernyataan
yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para peserta
didik. Menurut uraian di atas maka, prestasi belajar dapat didefinisikan sebagai hasil usaha dari usaha sadar atau proses berubah peserta didik
pada pembelajaran di kelas, yang berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para
peserta didik. Komponen-komponen yang terlibat dalam
pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar antara lain masukan
_ ` a
ut
b
, tenaga pengajar guru, dan model pembelajaran. Menurut Makmun 1999 dalam
H. E. Mulyasa 2013: 189 masukan mentah r
c
w
_ ` a
ut
b
, menunjuk pada karakteristik individu yang mungkin dapat memudahkan atau justru
menghambat proses pembelajaran, masukan instrumental menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan, seperti guru, model
pembelajaran, bahan atau sumber dan program, dan masukan lingkungan,
42 yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan suasana sekolah, serta
hubungan dengan pengajar dan teman. Prestasi belajar peserta didik dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran prestasi belajar. Guru melakukan kegiatan pengukuran untuk menaksir prestasi belajar peserta didik. Alat yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar peserta didik pada umumnya adalah tes yang disebut tes hasil belajar. Secara umum, tes diartikan sebagai alat yang
dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Ada beberapa macam
fungsi tes didalam dunia pendidikan. Pertama, tes dapat berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Sebagai alat untuk
mengukur prestasi belajar peserta didik, tes dimaksudkan untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai peserta didik
setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Kedua
d
tes dapat berfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran. Hampir semua ahli teori pembelajaran menekankan pentingnya umpan
balik yang berupa nilai untuk meningkatkan intensitas kegiatan belajar. Ketiga, tes dapat berfungsi untuk upaya perbaikan kualitas pembelajaran
Djaali dan Pudji Muljono, 2007: 5-7. Tes prestasi belajar dibuat berdasarkan beberapa aspek, untuk
mempermudah pemahaman dan penggambaran, para ahli mencoba mengadakan pengelompokan kemampuan dan karakteristik tertentu ke
dalam domain-domain. Dalam kaitan rumusan tujuan pengajaran Bloom dan kawan-kawan membaginya atas tiga domain, yaitu: kognitif, afektif,