Batik Lasem dengan Motif Latohan Batik Lasem dengan Motif Kendoro Kendiri

42

3. Batik Lasem dengan Motif Kricak atau Watu Pecah

• Motif kricak batu kecil diinspirasikan dari kenangan atas kricak sebagai bahan pembuatan jalan Raya Pos Era Daendels, yang membawa banyak korban pekerja di Lasem, fungsinya biasa dipakai oleh warga waru gunung, bagian motif gambar besarnya bunga, burung dan daun, bagian motif isiannya kricak batu kecil, bagian motif pinggirannya untu walang gigi belalang, warnanya soga warna bisa divariasi dengan warna lain.

4. Batik Lasem dengan Motif Latohan

Motif Latohan merupakan motif flora lokal daerah Lasem yang terinspirasi dari tanaman latoh atau rumput laut. Motif ini menggambarkan salah satu jenis rumput laut yang biasanya digunakan sayur mayur oleh masyarakat di sekitar 43 pantai atau pesisiran. Jenis tumbuhan ini harus dalam kondisi masih segar ketika hendak dimasak menjadi sayur. Konon orang yang menggunakan motif ini akan terjaga badannya dan terus dalam kondisi segar bugar, fungsinya sebagai pakaian sehari-hari dan biasa dipakai oleh semua kalangan, bagian motif gambar besarnya latohan rumput laut, bunga dan daun, bagian motif isiannya cecek pitu titik tujuh, bagian motif pinggirannya untu walang gigi belalang, warnanya merah marun warna bisa divariasi.

5. Batik Lasem dengan Motif Kendoro Kendiri

Motif Kendoro-Kendiri motif ini merupakan stilisasi sulur tanaman dan bunga pada kain chintz atau cent merk kain mori sehingga mengingatkan pada motif lung-lungan pada batik Lasem. Motif Kendoro-Kendiri mempunyai arti majikan dan pembantu, fungsinya biasa dipakai oleh para bangsawan atau raja, bagian motif gambar besarnya bunga dan daun, bagian motif isiannya sisik, bagian motif pinggirannya untu walang gigi belalang, warnanya soga sebagai warna asli kini bisa divariasi dengan warna lain. 44 Alat yang digunakan untuk membatik yaitu : 1. Gunting, pensil dan kain mori 2. Canting 3. Bak berfungsi untuk pengetelan atau ngucel-ngucel 6. Bak Gendongan berfungsi untuk membersihkan lapisan lilin pada kain batik 4. Wajan berfungsi tempat untuk lilin 7. Kayu berfungsi untuk meletakkan kain mori atau membatik 45 5. Kompor berfungsi untuk mencairkan malam 8. Bak Lorodan atau drum berfungsi untuk tempat pewarnaan Bahan yang digunakan yaitu: 1. Kain Mori Mori adalah bahan baku batik dari katun. Kualitas mori bermacam-macam, dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Karena kebutuhan mori dari macam-macam kain tidak sama. 2. Malam Lilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya “malam” tidak habis hilang, karena akhirnya diambil kembali pada waktu proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain 3. Zat Pewarna 4. Air keras 5. Soda Api 6. Soda Abu Proses Pembuatan Batik Lasem Proses pembuatan Batik Lasem tidak banyak berbeda dengan pembuatan batik tulis di daerah lain. Gulungan kain mori dari pabrik masih mengandung obat- 46 obatan yaitu kanji. Oleh karena, kain tersebut dipotong dahulu dengan satu ukuran kemudian tidak langsung dibatik tetapi diproses dahulu. Kain mori yang sudah dipotong satu ukuran tersebut dibilas atau dicuci dahulu pakai air bersih setelah dibilas di beri minyak buah jarak dan soda api dengan komposisi tertentu kemudian diperas atau dipukul-pukul supaya zat kimianya hilang. Kemudian setelah diperas, kain tersebut digulung setelah itu disimpan selama satu malam, dan di jemur di pagi harinya. Batik Lasem kuno dalam proses seperti tersebut dapat dilakukan 15 sampai 20 hari kemudian baru dilorot dan dibersihkan dengan air bersih fungsinya untuk menghilangkan zat kimia dari pabrik. Setelah dihilangkan zat kimianya, kain mori tersebut menjadi menyusut atau mengecil. Kemudian di jemur sampai kering, barulah kain tersebut dibatik. Sebelum dibatik, kain tersebut harus digambar atau di beri pola dengan pensil dicanting dengan malam wawancara dengan Joko, Juli 2012.

D. Pengaruh Budaya Cina Terhadap Motif Batik Lasem