belajar”. Heinich dalam Azhar Arsyad, 2011: 4 mengemukakan “istilah
medium sebagai perantara yang mengatur informasi antara sumber dan penerima”. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media tersebut disebut media pembelajaran.
a. Penggunaan Media Pembelajaran
Sistem pembelajaran pada masa sekarang ini menuntut siswa tidak hanya pasif sebagai penerima pesan namun siswa dituntut untuk
mencari pesan atau ilmu yang akan dipelajari dari berbagai sumber. Dalam sistem pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media
untuk meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan dari pembelajaran tersebut.
Salah satu yang banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s Cone
of Experience Kerucut Pengalaman Dale Azhar Arsyad : 11. Pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjang
pengalaman belajar yang akan diterima oleh peserta didik. Dale menggambarkan bentuk kerucut Gambar 1, semakin ke atas semakin
sedikit pengalaman belajar yang dikuasai oleh peserta didik. Jenjang dalam segitiga dibagi menjadi 12 jenjang, setiap jenjang menunjukkan
penggunaan media dalam pembelajaran.
Gambar 1: Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Penjelasan tentang penggunaan media pembelajaran juga diungkapakan Levie Levie dalam Azhar Arsyad, 2011: 9 belajar
dapat lebih maksimal melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal, stimulus visual membuahkan hasil belajar yang
lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubungkan fakta dan konsep. Di lain pihak,
stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran melibatkan ingatan yang berurut-urutan sekuensial. Hal yang sama
juga diungkapkan oleh Paivio dalam Azhar Arsyad, 2011: 9 dengan konsep dual coding hypothesis hipotesis koding ganda, bahwa ada
dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-simbol verbal kemudian menyimpannya dalam bentuk proposisi gambar, dan
yang lainnya untuk mengolah gambar nonverbal yang kemudian disimpan dalam bentuk proposisi verbal.
abstrak
konkret