rekahan, air hujan yang mengandung CO2 larut dengan batu kapur CaCO3, sehingga membentuk larutan CaHCO32. Larutan kapur tersebut kemudian membentuk stalaktit dan stalagmit. CaCO3 +
H2O + CO2 CaHCO32
c. Batuan sedimen organik
Batuan sedimen ini terbentuk karena dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme seperti bekas rumah atau cangkang, bangkai binatang laut seperti kerang, terumbu
karang, tulang belulang, lapisan humus, kotoran burung guano dan lain-lain. Batuan sedimen juga dapat dibedakan berdasarkan tenaga pengangungkutnya. Berdasarkan tenaga pengangkutnya,
batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi: 1. batuan sedimen aeolik oleh tenaga angin.
2. batuan sedimen akuatik oleh tenaga air. 3. batuan sedimen glasial oleh tenaga es.
4. batuan sedimen marin oleh tenaga air laut.
C.
Batuan MalihanMetamorf
Batuan ini terbentuk karena adanya penambahan suhu dan atau tekanan yang sangat tinggi. Batuan sedimen, kemudian berubah menjadi batuan malihan yang dapat dikelompokkan menjadi:
a. batuan malihan termik kontak karena perubahan suhu yang tinggi, seperti batu pualam. b. Batuan malihan dinamik sintektonik karena penambahan tekanan yang tinggi yang biasanya
karena gaya tektonik seperti batubara dan sabak. c. Batuan malihan pneumatolitik karena penambahan suhu dan zat bagian magma ke dalam batuan
tersebut seperti topas, turmalin batu permata, azurit mineral pembawa tembaga.
2. Pelapukan
Pelapukan dapat diartikan sebagai proses penghancuran masa batuan zat penghancur. Pelapukan dapat dibedakan menjadi : pelapukan kimia, fisika dan biologi.
Proses Pelapukan
Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau pelapukan. Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang
berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik. Di alam, ketiga proses tersebut seringkali terjadi secara bersamaan dalam
proses pelapukan. Namun, biasanya terdapat satu proses yang lebih dominan dibanding proses pelapukan lainnya.
1. Pelapukan fisik mekanik
Pelapukan fisika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan menjadi bagianbagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawianya. Proses ini bisa
terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan. a. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan batuan menjadi panas. Jika batuan yang panas tersebut terkena air hujan secara tiba-tiba, batuan tersebut akan pecah-pecah.
b. Perubahan suhu Penyinaran matahari juga akan meningkatkan suhu pada siang hari sehingga batuan mengalami
pemuaian. Sebaliknya, pada malam hari tidak ada penyinaran matahari sehingga batuan mengkerut. Proses memuai dan mengerut tersebut ternyata kekuatan dan kecepatannya berbeda antara
mineral yang satu dengan lainnya dalam batuan sehingga batuan menjadi rapuh dan mudah hancur. c. Pembekuan air pada celah-celah batuan
Di daerah dingin, air yang masuk pada celahcelah batuan akan membeku atau menjadi es pada saat suhu udara menurun. Karena volume es lebih besar dibanding volume air yang masuk pada celah-
celah batuan tadi maka es akan menekan celah batuan tersebut dengan sangat kuat, sehingga batuan terpecah-pecah.
2. Pelapukan kimia
Pelapukan kimia atau disebut pula dekomposisi adalah proses penghancuran batuan dengan mengubah susunan kimiawi batuan yang terlapukkan. Berlangsungnya proses tersebut memerlukan air sehingga di
daerah yang curah hujannya tinggi dan banyak ditumbuhi vegetasi seperti di Indonesia, proses pelapukan kimia lebih berpengaruh dibanding pelapukan fisika. Proses pelapukan kimia dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu di antaranya: 1. proses oksidasi, jika zat pelapuknya adalah oksigen O2. Contohnya jika besi yang bereaksi dengan
oksigen akan terbentuk karat pada besi. 2. proses hidrolisa, jika zat pelapuknya adalah air. Contoh yang sederhana adalah pada peristiwa
pelapukan di daerah kapur. Batu kapur gamping yang bereaksi dengan air akan membentuk endapan kalsium bikarbonat berupa stalaktit dan stalagmit.
3. Pelapukan biologik-mekanik