19
1. Untuk mengetahui prestasi karyawan 2. Untuk menetapkan besarnya kompensasi karyawan bersangkutan
3. Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan 4. Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan
karywan lainnya 5. Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi vertikal atau
horizontal dan atau diberhentikan
2.4.4 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan audit sumber daya manusia pada dasarnya adalah memastikan apakah kebutuhan potensial sumber daya manusia bagi perusahaan
baik kuantitas atau kualitas telah terpenuhi secara ekonomis, efektif, dan efesien. Sumber daya manusia dikelola sebagaimana halnya aset yang dimiliki
perusahaan. Bayangkara 2008:67 menjelaskan bahwa ruang lingkup audit sumber
daya manusia dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu : 1. Rekrutmen atau perolehan sumber daya manusia, mulai dari awal proses
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia hingga proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan pemberdayaan sumber daya manusia, meliputi semua aktivitas pengelolaan sumber daya manusia setelah ada diperusahaan,
mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.
3. Pemutusan hubungan kerja PHK karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan.
20
2.5 Persediaan
2.5.1 Pengertian Persediaan
Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan. Sumber daya ini meliputi bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan pembantu, dan komponen lain yang
menjadi bagian keluaran produk perusahaan. Persediaan tidak hanya sebatas hal-hal diatas karena banyak organisasi juga menyimpan persediaan lain seperti
uang, peralatan, tenaga kerja untuk memenuhi permintaan akan produk dan jasa.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14, hal 14.1-IAI,2007,
“Persediaan adalah aset yang terdiri dari: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan; atau 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapansupplies untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.”
Agoes 2004: 189 mendefenisikan
“Persediaan adalah: a yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, b dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau c dalam bentuk
bahan baku atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”
2.5.2 Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan
Dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode, dapat diklasifikasikan pencatatan persediaannya, yaitu:
1. Sistem Perpetual Perpetual System Dalam metode ini, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu
persediaan. Kegiatan pencatatan ini dilakukan pada setiap