Prinsip objektivitas objectivity Prinsip Evaluasi

15

b. CIPP Model

Stufflebeam, dkk. 2007:325 mengemukakan bahwa CIPP Context, Input, Process, Product, sebagai salah satu model evaluasi. Esensi model ini terlihat dalam definisi yang diberikan oleh Stufflebeam, yaitu: “evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives.” Stufflebeam menjelaskan empat tipe keputusan model CIPP, yaitu: 1 Evaluasi konteks, bermanfaat pada phase awal program pengembangan, identifikasi kebutuhan dan desain rasional program. Program harus dikembangkan, dibandingkan dengan program lain yang potensial. Suatu satuan hasil yang spesifik dikembangkan untuk mendesain program instruksional. 2 Evaluasi input, bermanfaat dalam mengidentifikasi apa yang secara aktual dibutuhkan untuk mendefinisikan sasaran hasil dalam evaluasi konteks. Dapat berupa relokasi atau menambah sumber daya. Pengumpulan informasi ditekankan untuk digunakan oleh pengambil keputusan. Keputusan tentang bagaimana penyusunan program instruksional, untuk membuat manfaat terbaik dari sumber daya dalam memperoleh identifikasi sasaran. 3 Evaluasi proses, hampir sama dengan evaluasi formatif, keduanya digunakan untuk program berjalan. Akan tetapi evaluasi ini berbeda dengan evaluasi formatif model Scriven, dalam hal penekanan pengumpulan informasi untuk dasar pembuatan keputusan tentang kemajuan program, daripada membuat perubahan program aktual. 16 4 Evaluasi produk, terjadi setelah program selesai. Bermanfaat dalam pengumpulan informasi untuk membuat keputusan, apakah program dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan.

c. CSE-UCLA Model

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar 2007:27 menjelaskan bahwa CSE-UCLA terdiri dari dua singkatan yaitu CSE dan UCLA. Yang pertama yaitu CSE, merupakan singkatan dari Center for the Study of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan singkatan dari University of California in Los Angeles. Ciri dari model evaluasi CSE-UCLA adalah adanya lima tahap yang dilakukan dalam evaluasi, yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak. Model ini disempurnakan oleh Fernandes menjadi empat tah ap, yaitu “needs assessment, program planning, formative, dan summative evaluation.” 1 Need assessment; tahap penentuan masalah, yaitu: a Apa yang perlu dipertimbangkan dengan adanya program. b Kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan pelaksanaan program. c Tujuan jangka panjang yang dapat dicapai melalui program. 2 Program planning; evaluator mengumpulkan data-data tentang pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap needs assessment. Program pembelajaran dievaluasi dengan cermat untuk mengetahui apakah rencana pembelajaran telah disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Evaluasi mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. 3 Formative evaluation; evaluator memusatkan perhatian pada keterlaksanaan program. Evaluator diharapkan betul-betul terlibat dalam