Perkawinan Setelah Beranak [Post Partum Mating] Masa Kosong atau Days Open

membuahi ovum tetapi harus mengalami proses maturasi atau kapasitasi terlebih dulu di oviduct. Proses perjalanan spermatozoa menuju oviduct hingga dapat membuahi ovum diperlukan waktu 6-18 jam [Hafez, 2000]. 2.7.3. Perkawinan Setelah Beranak [Post Partum Mating] Post Partum Mating adalah pelaksanaan inseminasi buatan atau perkawinan pada sapi perah setelah beranak. Hadisusanto [2008] menyatakan bahwa involusi uterus terjadi pada 25 sampai 35 hari setelah beranak dan dapat berfungsi normal serta menunjukkan birahi pada 30 sampai 60 hari setelah beranak. Selanjutnya dikatakan bahwa sebaiknya sapi dikawinkan kembali 60 hari setelah beranak yang diharapkan akan mencapai konsepsi yang tinggi dengan gangguan reproduksi yang kecil. Smith [1984] menyatakan bahwa kawin pertama setelah beranak merupakan poin penting dalam upaya efisiensi reproduksi yang harus diperhatikan. Penundaan perkawinan setelah beranak ini umumnya dikarenakan terlambatnya post partum estrus, selain itu juga ada ketidaktelitian peternak dalam mendeteksi estrus sehingga peternak sering tidak mengetahui kalau sapi perahnya sedang estrus. Tertundanya post partum mating ini tentunya akan memperpanjang days open sehingga calving interval menjadi tinggi, kurangnya konsumsi nutrien khususnya protein dan energi mengakibatkan folikel-folikel sebagai penghasil hormon estrogen tidak dapat tumbuh berkembang dengan normal [Roche, 2006].

2.7.4. Masa Kosong atau Days Open

Masa kosong atau days open adalah jarak waktu antara sapi beranak atau partus sampai dengan perkawinan yang menghasilkan kebuntingan yaitu sekitar 85 hari [Hafez,2000; Hadisutanto, 2008]. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa masa kosong 85 hari umumnya diperoleh pada induk sapi perah yang mengalami standing estrus dan seharusnya kajian ilmiah masa kosong harus memberikan gambaran variabel performance reproduksi pasca partus seperti lamanya pengeluaran plasenta 36 estrus pertama pasca partus, involusi uteri sehingga faktor penentu dalam formulasi masa kosong dapat diketahui dengan jelas. Masa kosong akan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan program reproduksi sapi secara lebih baik terutama dalam penentuan waktu inseminasi pertama pasca partus [Hadisutanto, 2008]. Days open dapat menjadi indikator terbaik efisiensi reproduksi ternak. Beberapa faktor dapat mempengaruhi DO seperti jarak antara beranak dengan waktu inseminasi pertama kali, ketepatan deteksi estrus, kualitas semen, pakan, fertilitas induk dan penyakit serta musim [Hafez, 2000].

2.7.5. Jarak Beranak atau Calving Interval